Eltje Doo: Kami akan mendampingi hingga mereka bertumbuh dan berkembang
SORONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Sorong menemui 2 anak dengan kasus gizi buruk yang bertempat tinggal di Jalan Kanal Viktori Km 10 Kompleks Perumahan 30 Kota Sorong, Kamis (28/7).
“Usia 6 bulan baru dapat tahu anak gizi buruk ketika periksa di Puskesmas. Diharapkan ada perhatian dari pemerintah dan anak bisa sembuh,” kata Najaria selaku orang tua dari Saidah.
Hal senada dikatakan Wamalia selaku orang tua Ken yang berharap kesembuhan untuk anaknya. “Ini anak ketiga. Kalau kakak-kakaknya sehat,” ungkapnya.
Dari pantauan Radar Sorong, kedua anak tersebut memiliki ciri-ciri fisik tubuh yang berbeda dengan anak seumuran mereka, dimana tubuh mereka yang nampak kurus dan juga belum bisa berjalan bahkan berbicara. Mereka hanya diam ketika diajak berbicara oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Eltje Doo, SE,MM.

“Ini Mama-mama muda, kamu 2 harus semangat neh,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Eltje Doo, SE,MM yang akrab disapa Eda Doo tersebut kepada kedua orang tua dari anak yang mengalami gizi buruk.
Dikatakannya dari Dinas PPPA Kota Sorong turun langsung ke kediaman kedua anak dengan kasus gizi buruk tersebut, sesuai dengan tugas pihaknya untuk melakukan perlindungan dan pendampingan.
“Tentunya anak dengan kasus gizi buruk ini, kami turun memastikan anak-anak ini mendapatkan hak agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang seperti anak-anak seusia mereka pada umumnya,” tegasnya.
Untuk diketahui bahwa kedua anak dengan kasus gizi buruk tersebut belum lama ini mengurus Kartu BPJS Kesehatan. Namun, dari Dinas PPPA Kota Sorong memastikan akan tetap melakukan pendampingan.
“Kami secara teknis tidak dapat melakukan perawatan medis. Tapi kami melakukan pendampingan terhadap anak-anak ini, sehingga mereka mendapatkan perawatan yang layak,” ungkapnya.

Menurut Eda Doo, Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Sorong, termasuk Puskesmas, Posyandu dan Dinas pengendalian penduduk sehingga ada perhatian khusus bagi Saidah dan Ken dengan kasus gizi buruk.
“Kami pemerintah melalui dinas akan tetap melakukan pendampingan sehingga mereka mendapatkan perhatian lebih. Agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya. Karena memang dari sisi usia mereka terlihat terlambat bertumbuh. Apalagi kita lihat ibu-ibu ini (orang tua anak dengan gizi buruk) masih dalam usia muda,” katanya.
Selain menemui secara langsung, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Eltje Doo, SE,MM juga memberikan bantuan berupa sembako dan juga susu untuk bernutrisi tinggi buat kedua anak yang malang tersebut yakni Ken berusia 1 tahun dan Saidah berusia 2 tahun.
“Untuk bantuan ini terbatas jumlahnya, tapi kita berharap dapat memperbaiki gizi terhadap anak-anak ini,” pungkasnya.(zia)