JAKARTA – Kementerian Kesehatan Palestina menyebut pasukan Israel membunuh seorang remaja laki-laki di Bethlehem, Tepi Barat. Tentara Israel disebut melepaskan tembakan setelah orang-orang melemparkan bom molotov. Dilansir AFP yang dikutip dari detikcom, Selasa (17/1/2023), Omar Khmour (14) ditembak di kepala pada Senin pagi di kamp pengungsi Dheisheh di Tepi Barat selatan. Kementerian Kesehatan menyebut korban “meninggal karena luka-lukanya”.
Militer Israel buka suara mengenai insiden ini. Israel mengatakan bahwa pasukan melepaskan tembakan setelah orang-orang melemparkan batu hingga bom molotov. “Tersangka melemparkan batu, alat peledak dan bom molotov ke tentara,” kata militer Israel. Khmour adalah anak laki-laki kedua yang terbunuh di Dheisheh selama serangan militer Israel sepanjang bulan ini.
Sementara itu, kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina menyebut satu orang ditangkap oleh pasukan di Dheisheh. Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan tentara telah memasuki kamp “saat fajar dan melancarkan serangan ke rumah-rumah warga”.
Para pelayat berkumpul Senin malam untuk pemakaman Khmour, dengan ibunya memimpin prosesi jenazahnya melalui Dheisheh. Jenazahnya dibungkus selendang keffiyeh merah putih dan bendera Palestina, sebelum dibawa oleh militan dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Khmour adalah warga Palestina keempat belas yang tewas di Tepi Barat sejak awal tahun ini, termasuk warga sipil dan pejuang, mayoritas ditembak mati oleh pasukan Israel. Hal ini menurut penghitungan AFP. Menyusul serangkaian serangan fatal yang menargetkan orang Israel Maret dan April lalu, pasukan Israel melancarkan serangan hampir setiap malam di Tepi Barat di mana banyak orang tewas.
Kekerasan pada tahun 2022 menjadikannya tahun paling mematikan di Tepi Barat sejak catatan PBB dimulai pada tahun 2005. Setidaknya 26 warga Israel dan 200 warga Palestina tewas di seluruh wilayah Israel dan Palestina tahun lalu. (lir/detikcom)