Sampaikan 4 Aspirasi kepada DPR Raja Ampat
WAISAI-Sejumlah pemuda dari Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten Raja Ampat (GRD K-R4) kembali turun kejalan mekakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), Kamis (8/9).
Pantauan Radar Sorong, dilengkapi pengeras suara serta membentangkan spanduk yang bertuliskan “Menolak Kanaikan Harga BBM”. Masa yang hanya berjumlah 6 orang tersebut mulai menyampaikan orasinya didepan pintu utama WTC, Jalan Abdullah Arfan, Waisai Kota, Raja Ampat sekitar Pukul 10:15 WIT.
Aksi didepan WTC, dipimpin Ketua GRD Komite Raja Ampat, Yohan Sauyai selaku Koordinator Lapangan (Koorlap) didampingi Sekretarisnya Anas Sauyai serta anggotanya terpantau tak berangsur lama, masapun kembali melakukan aksi mereka sambil berjalan kaki menuju kantor DPRK Raja Ampat.
Ditengah menyampaikan orasi didepan halaman Kantor DPRK, masa lalu ditemui langsung Pimpinan Komisi dan Anggota DPRK Raja Ampat diantaranya, Fahmi Macap, Martinus Mambraku, H. M. Said, Yardin, dan Kabag Sekwan Dominggas L Mambrasar. Setelah aksi masapun meminta bertatap muka bersama DPRK Raja Ampat bertempat diruang sidang kantor DPRK.
Setelah menyampaikan aspirasinya dipertemuan tersebut, Ketua GRD K-R4 Yohan Sauyai mendampingi Sekretarisnya, Anas Sauyai lanjut menyerahkan empat tuntutan mereka kepada DPRK Raja Ampat untuk ditindaklanjuti.
Adapun tuntutan yang pertama, mendesak pemerintah pusat untuk meninjau ulang keputusan menaikkan harga BBM dengan mempertimbangkan situasi ekonomi rakyat yang belum sepenuhnya pulih dari Pandemi Covid-19. Kedua, menolak dengan tegas kenaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ketiga, meminta pemerintah menata ulang tata kelola energi nasional agar tata kelolah energi nasional lebih berdaulat dan memakmurkan rakyat sesuai mandat pasal 33 UUD 1945. Serta tuntutan keempat adalah mendesak Pemerintah dan DPR kabupaten Raja Ampat mengevaluasi kenaikan harga tiket kapal penumpang secara sepihak oleh PT. Belibis Papua Mandiri.
Ketua Komisi I DPRK Raja Ampat, Fahmi Macap, menyebutkan, menindaklanjuti tuntutan aksi dipertemuan tersebut, selaku pimpinan rapat serta ketua komisi satu, dirinya akan melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada pimpinan dewan. Karena menurut Fahmi, terdapat beberapa bagian dari 4 tuntutan yang tidak bersentuhan dikomisi satu, tapi bersentuhan langsung dengan komisi dua dan tiga yang membidangi perhubungan, ekonomi dan keuangan.
“Oleh sebab itu, langkah baiknya tuntutan ini akan kami bawah di rapat gabungan seluruh anggota DPRK, terutama berkaitan dengan kenaikan harga tiket kapal penumpang yang dilakukan sepihak oleh perusahaan PT Belibis Papua Mandiri, tapi juga pengawasan harga bahan pokok dipasar, maupun tarif harga yang lain. Pasca terjadinya kenaikan harga BBM,” tandas Fahmi.
Dimana, semula harga tiket penumpang kapal cepat khusus kelas ekonomi Rp 100.000, kini mengalami kenaikan sebesar Rp.40.000 menjadi Rp.140.000 naik sekitar 32 persen. Dan harga tiket khusus kelas VIP yang sebelumnya Rp.215.000 naik menjadi Rp.250.000. Sementara, data yang dihimpun Radar Sorong, harga BBM bersubsidi jenis Solar dari harga Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertalite dari harga lama Rp 7.650 per liter, naik hingga Rp 10.000 per liter. Sedangkan BBM non subsidi jenis Pertamax dari harga lama Rp. 12.500 naik Rp 14.500 per liter. (hjw)