MANOKWARI – Demi menyambung hidup dan kondisi memprihatinkan, sejumlah pedagang korban kebakaran di Pasar Wosi Manokwari rela berpanas-panasan. Mereka berjualan di bawah terik matahari hanya berlindung di tenda-tenda di antara puing-puing sisa kebakaran. “Ya, kami ini pedagang, hanya bisa makan dengan berjualan seperti ini. Kalau hanya tinggal di rumah bagaimana mau dapat uang,” ujar Hasnah, salah satu pedagang yang ditemui Radar Sorong, Kamis (28/10).
Dengan hanya berteduh di bawah terpal, sejumlah pedagang korban kebakaran sudah mulai beraktivitas sejak, Rabu (27/10). Mereka sebagian besar menjual pakaian, tas atau ataupun aksersoris lainnya. Walau begitu, beberapa pedagang ini sempat gelisah lantaran didatangi aparatur pemerintah daerah. ‘’Memang tadi ada orang pemerintah daerah yang datang ketemu kami. Mereka bilang jangan jualan dulu karena lokasi yang terbakar ini akan ditata kembali,’’ ucap Hasnah lagi.
Namun karena tuntutan kebutuhan hidup, Hasnah dan sejumlah pedagang lainnya tak begitu menghiraukan larangan berjualan untuk sementara waktu. ‘’Kalau tidak berjualan seperti ini mau dapat uang dari mana. Kita juga butuh menyambung hidup,’’ ujarnya. Hasnah yang berjualan sambil membawa bayinya yang baru berusia 6 bulan ini mengaku menderita kerugian cukup besar pada kejadian kebakaran, Minggu (24/10) malam lalu. Semua barang dagangnya ludes terbakar. Barang yang dijualnya saat ini merupakan stok yang disimpan di rumah.
Basri, salah satu pedagang lainnya turut berjualan meski ada imbauan dari pemerintah agar sementara tak ada aktivitas di lokasi kebakaran. Pria asal Sulawesi ini mengaku rugi besar pada kejadian kebakaran lalu. Walau begitu dia tak parah semangat untuk tetap berusaha mencari nafkah demi anak dan istri. “Sebelum kebakaran saya berencana belanja pakaian di Jakarta untuk stok tahun baru. Tetapi dengan kejadian ini, rencana belanja batal. Peristiwa kebakaran ini sebagai ujian. Kalau Tuhan menghendaki terjadi sesuatu, maka kita manusia hanya bisa menerima,’’ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari, Tajuddin berharap ada bantuan dari Pemprov Papua Barat untuk membangun kembali kios pedagang yang terbakar. ‘’Supaya pada pedagang kembali bersemangat untuk berjualan lagi,’’ tandasnya.
Puing-puing kebakaran mulai dibersihkan. Sisa-sisa seng, besi atau benda lainnya telah disingkirkan. ‘’Kita harapkan dalam waktu tidak terlalu lama segera ditindaklanjuti (bangun kembali,’’ ujar Tajuddin.
Bangunan kios yang terbakar sebagian milik pemerintah daerah dan sisanya, tempat jualan di tepi jalan dibangun secara mandiri oleh para pedagang. ‘’Tempat jualan yang dibangun pedagang ini akan ditertibkan. Jangan ada lagi tempat jualan yang terkesan kumuh,’’ tegasnya.(lm)