SORONG – Antrean panjang kendaraan mengisi BBM di SPBU, Jumat (5/11) siang, ‘memaksa’ pengendara untuk mencari alternative dengan mendatangi pengecer BBM yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan. Imbasnya, harga bensin eceran ‘meroket’. Perbotol ukuran 1,5 liter yang biasanya dijual Rp 15.000, naik 100 persen menjadi Rp 30.000, setara dengan Rp 20.000 perliter.
Salah satu warga, Riko mengaku bahwa sebelumnya ia dan teman sempat membeli di pedagang BBM eceran namun harganya terlalu mahal. ”Kita mau isi di yang jalan-jalan itu (pedagang BBM eceran) tapi harga mahal sekali. Masa yang hanya Rp 15 ribu, dong (mereka) jual sampai Rp 30 ribu. Karena mahal jadi tong (ia dan temannya) langsung ke SPBU ternyata habis,” katanya.
Pemotor lainnya, Aditya, mengaku terpaksa membeli bensin eceran karena SPBU yang biasanya melayani motor, tidak melayani siang (Kemarin,red), hanya melayani pengisian biosolar. Setelah keliling mencari bensin eceran, akhirnya ia mendapatkan penjual bensin eceran di pinggir jalan Basuki Rahmat dekat Victory Km 9, meski dengan harga dua kali lipat dari biasanya. “Beli 1 botol full Rp 30.000 perbotol,” ucapnya.
Sementara itu, puluhan pengendara motor antre mengisi bensin eceran jenis pertalite yang berlokasi di kompleks Perumahan Sakinah belakang UT, Jumat (5/11). Pelapak bensin eceran tersebut mengaku pembeli sudah berdatangan sejak pagi, kemudian membludak saat siang hingga sore. “Dari pagi normal, pas siang sampai sore orang makin banyak, kita sampai bingung mau jualin. Semakin sore semakin membludak,” ujarnya.
Lebih dari 20 jeriken ukuran 25 liter berisi pertalite ludes dalam sehari, padahal biasanya belum tentu ia bisa menjual 2 jeriken dalam sehari. “Untung saja saya dapat bensin disini. Saya putar dari SPBU Jalan Baru, depan Masjid Raya, Kilometer 9, habis semua. Saya sampai heran juga kok bisa begini yaa,” ujar salah satu pembeli, Aswadi. “Masih bagus ya disini masih Rp 15 ribu 1,5 liter. Di pinggir jalan tadi ada yang cerita satu botol full Rp 25 ribu, itupun habis semua dari ujung ke ujung,” imbuh pembeli lainnya terheran-heran.
Beberapa pembeli lain juga ada yang mengaitkan kekosongan stok BBM premium, pertalite hingga pertamax dengan kedatangan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Sorong beberapa waktu lalu. “Bisa-bisanya BBM kosong begini, padahal kemarin bos besarnya pertamina kan baru kunjungan ke Sorong pas Menteri Sandiaga Uno datang. Ada apa coba, kan aneh ya, wajar kan masyarakat jadi berpikir yang tidak-tidak,” ungkap salah seorang sumber.
Pantauan Radar Sorong, pembeli BBM pertalite eceran tak hanya untuk memenuhi tangki kendaraannya saja, bahkan ada yang memborong hingga 14 botol full berisi BBM Pertalite eceran. Sebagian pembeli bahkan harus pulang tangan kosong karena tak kebagian. Sedihnya, bahkan ada yang sampai menuntun motornya karena kehabisan bensin. (ayu/zia)