SORONG – Sebagai wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VII Kasim terus memperkuat perannya dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui inovasi produk pangan Biskuit Kelapa, Kilang Kasim menggabungkan potensi sumber daya alam lokal dan nilai keberlanjutan untuk menciptakan manfaat ganda, mencegah malnutrisi sekaligus mendorong ekonomi mandiri bagi masyarakat Kasimle.
Menggandeng potensi alam dan kearifan lokal, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VII Kasim menghadirkan inovasi sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui pelatihan pembuatan Biskuit Kelapa, Kilang Kasim tak hanya membantu meningkatkan nilai tambah hasil bumi Kasimle, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mama-mama setempat.
Produk olahan yang terinspirasi dari melimpahnya buah kelapa di wilayah timur Indonesia ini kini menjadi simbol kemandirian dan kreativitas masyarakat Kasimle. Tak sekadar kudapan, Biskuit Kelapa juga berfungsi sebagai suplemen tambahan untuk membantu mencegah malnutrisi pada anak-anak.
Area Manager Communication, Relation, CSR & Compliance RU VII Kasim, Ferdy Saputra mengatakan, ide ini lahir dari kepedulian terhadap potensi sumber daya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal.
“Dengan melimpahnya buah kelapa dan pohon sagu di Tanah Timur Indonesia, Kilang Kasim menginisiasi pembuatan olahan pangan dari bahan-bahan tersebut. Hasilnya, Biskuit Kelapa yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi,” ujarnya, Selasa (7/10).
Lebih lanjut, Ferdy mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan strategi untuk memperluas pasar produk ini agar dapat dikenal lebih luas. “Kami ingin Biskuit Kelapa buatan mama-mama Kasimle menjadi oleh-oleh khas Sorong yang bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah, mulai dari Klayas, Malabam, hingga Seget,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan internal, Kilang Kasim juga memperkenalkan Biskuit Kelapa sebagai cemilan sehat di lingkungan kerja. “Sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap kesehatan kerja, Biskuit Kelapa bisa menjadi alternatif pengganti makanan olahan tinggi gula dan pengawet,” kata Ferdy.
Ferdy berharap inovasi ini dapat terus berkembang hingga menjadi produk unggulan nasional yang membawa nama baik Sorong sebagai penghasil kelapa dan sagu. “Kami akan terus mendampingi mama-mama Kasimle agar mampu menjaga konsistensi produksi dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak,” tutupnya.
Sebagai informasi, RU VII Kasim merupakan bagian dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Kilang Kasim berkomitmen untuk terus tumbuh berkelanjutan dan berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar.(zia)