ADVERTISEMENT
  • Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Kamis, 9 Februari 2023
Radar Sorong
Advertisement
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
Radar Sorong
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’

by admin
3 Januari 2023
in Feature
0
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’
0
SHARES
119
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsApp
ADVERTISEMENT

Oleh: Tutus Riyanti
(The Voice of Muslimah Papua Barat Daya)

Memasuki akhir Desember, biasanya masyarakat mulai berlomba-lomba menyiapkan diri untuk menyambut perayaan malam tahun baru 1 Januari. Berbagai pernak-pernik untuk merayakan malam tahun baru pun mulai diburu masyarakat. Dari mulai petasan, kembang api, terompet, topi kerucut, bahkan ada yang sudah mulai menyiapkan ayam dan ikan untuk dibakar menjelang malam pergantian tahun.

ADVERTISEMENT

Budaya Barat

Perayaan tahun baru masehi memiliki sejarah panjang. Banyak di antara orang-orang yang ikut merayakannya tidak mengetahui kapan pertama kali acara tersebut diadakan, dan apa latar belakang dirayakan. Kegiatan ini merupakan pesta warisan yang dahulu dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka mendedikasikan hari yang istimewa ini untuk seorang dewa yang bernama Janus, The God of Gates, Doors, and Beeginnings.


Janus adalah seorang dewa yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu, layaknya momen pergantian tahun. Secara historis, penentuan 1 Januari sebagai tahun baru, awalnya diresmikan Kaisar Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM). Lalu tahun 1582 diresmikan ulang pemimpin tertinggi Katolik, Paus Gregorius XIII, yang kemudian diadopsi hampir seluruh negara Eropa Barat Kristen sebelum mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752. (www.en.wikipedia.org; www.history.com)


Perayaan tahun baru Masehi di Barat dirayakan secara beragam, baik berupa ibadah seperti layanan ibadah di gereja, maupun aktivitas non-ibadah, seperti parade/karnaval, menikmati berbagai hiburan, berolahraga seperti hockey es dan American football (rugby), menikmati makanan tradisional, berkumpul dengan keluarga, dan lain sebagainya. (www.en.wikipedia.org)

ADVERTISEMENT


Jelas, perayaan tahun baru masehi di Barat bukan sekedar acara perayaan biasa, tapi juga merupakan acara seremonial dan spiritual ibadah bagi agama mereka.

Faktanya, hari ini banyak kaum muslim, terutama generasi mudanya, yang justru merayakan malam tahun baru masehi dengan gegap gempita. Mereka asal membebek budaya Barat, tanpa menyadari bahwa hal tersebut bertentangan dengan akidah seorang muslim.

Generasi Terancam

Merayakan malam tahun baru 1 Januari menjadi tradisi yang sudah mengakar ditengah masyarakat. Budaya meniup terompet, menyalakan petasan, kembang api, dugem, teriak-teriak dalam pergantian tahun, jelas bukan budaya Islam. Itu adalah budaya Barat yang tidak hanya merusak mentalitas generasi muda, tetapi juga cenderung menjerumuskan mereka ke dalam kemaksiatan “hedonisme tahunan”.


Sangat memprihatinkan ketika para generasi muda Islam ini turun ke jalan, saling berbaur antara laki dan perempuan, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Mereka sekedar berhura-hura, berkumpul, berpesta, dan penuh kesenangan duniawi. Celakanya, sebagian generasi merayakannya dengan pesta kemaksiatan, misalnya mabuk bersama atau bahkan zina.
Generasi muda Islam saat ini hidup dalam kondisi paling lemah dan mengalami perpecahan. Mereka kehilangan identitas keislamannya dan dalam dirinya menyusup secara perlahan-lahan pemikiran Barat, berupa sistem peraturan dan gaya hidup Barat.


Generasi muda tak lagi mengenal Islam, kecuali hanya sekadar nama. Tidak mengetahui Al-Quran, kecuali hanya tulisannya. Islam hanya dipahami sebagai ajaran ritual, ibadah dan akhlak, tak lebih dari itu. Masih banyak yang tak tahu dan tak mau tahu bahwa Islam sebenarnya juga memiliki solusi untuk semua permasalahan manusia.


Suka atau pun tidak suka, generasi muda Islam justru berhukum kepada sistem peraturan Barat yang menyesatkan akidah. Sungguh, hal ini telah mengancam masa depan generasi. Karena sejatinya, generasi muda ini adalah masa depan peradaban Islam.

Ladang Bisnis Kapitalis

Para kapitalis pun memanfaatkan momen perayaan tahun baru masehi untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Cafe, resto, hotel, diskotik, stasiun TV, semua ikut berlomba dalam melestarikan keramaikan pergantian tahun baru yang penuh kemaksiatan ini.
Ada yang menawarkan paket wisata, lengkap dengan hotel dan pesta perayaan bersama. Petasan, kembang api, terompet, dan topi kerucut laris manis bak pisang goreng. Bahkan penjualan kondom dan minuman keras juga meningkat drastis di malam pergantian tahun. Perayaan malam tahun baru masehi menjadi ladang bisnis bagi kaum kapitalis.

Dalam Pandangan Islam

Sesungguhnya pesta pora pergantian tahun baru masehi termasuk perbuatan sia-sia, tabdzir, sangat tidak Islami, dan potensial berubah menjadi ajang kemaksiatan massif. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan yang layak dicontoh, bahwa “Di antara tanda baiknya keberislaman seseorang adalah dia mau meninggalkan apa yang tidak bermanfaat.” (HR.Muslim)

Nabi SAW melarang kita untuk meniru kebiasaan orang kafir. Beliau bersabda, “Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR.Abu Daud)


Sejatinya, perayaan tahun baru masehi adalah bagian dari hadharah (peradaban) Barat, yang tidak ada tuntunannya didalam Islam. Sehingga kaum muslim, dilarang ikut serta merayakannya.

Berita Terkait

Mengutuk Aksi Pembakaran Al-Qur’an oleh Politikus Swedia

Mengutuk Aksi Pembakaran Al-Qur’an oleh Politikus Swedia

7 Februari 2023
67
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’

Islam Menjaga Nyawa Manusia

2 Februari 2023
99
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’

Masyarakat Main Hakim Sendiri, Dimana Peran Negara?

25 Januari 2023
207


Kondisi hari ini, dimana generasi muda Islam banyak membebek budaya Barat sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, “Sungguh kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai jika mereka masuk ke dalam lubang biawak pun, tentu kalian akan mengikutinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).


Hal ini terjadi karena diterapkannya sistem kapitalisme sekuler, yang memang sudah rusak dari akarnya. Jika menginginkan generasi tumbuh menjadi generasi cemerlang peradaban Islam, maka haruslah membuang sistem kapitalisme yang rusak ini, dan menggantinya dengan sistem Islam yang menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam segala aspek kehidupan.(***)

ADVERTISEMENT
Previous Post

22 OPD Pemprov PBD Harus Terbentuk Akhir Januari

Next Post

Perekrutan Pimpinan OPD harus OAP Wilayah Domberai

Related Posts

Mengutuk Aksi Pembakaran Al-Qur’an oleh Politikus Swedia
Feature

Mengutuk Aksi Pembakaran Al-Qur’an oleh Politikus Swedia

7 Februari 2023
67
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’
Feature

Islam Menjaga Nyawa Manusia

2 Februari 2023
99
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’
Feature

Masyarakat Main Hakim Sendiri, Dimana Peran Negara?

25 Januari 2023
207
Perayaan Tahun Baru ‘Budaya Barat Mengancam Generasi’
Feature

Dakwah kepada Islam Kaffah

10 Januari 2023
78
Ibu, Masihkah Surgaku Ada Bersamamu?
Feature

Selamatkan Pemuda dari Jerat Narkoba

28 Desember 2022
77
Ibu, Masihkah Surgaku Ada Bersamamu?
Feature

Ibu, Masihkah Surgaku Ada Bersamamu?

20 Desember 2022
128
Next Post
Perekrutan Pimpinan OPD harus OAP Wilayah Domberai

Perekrutan Pimpinan OPD harus OAP Wilayah Domberai

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Gempa Jayapura, 4 Orang Tewas

Gempa Jayapura, 4 Orang Tewas

9 Februari 2023
50
2 Oknum TNI dan Kades di Wamena Ditangkap Simpan 77 Amunisi Ilegal

2 Oknum TNI dan Kades di Wamena Ditangkap Simpan 77 Amunisi Ilegal

9 Februari 2023
7
Jokowi: Media Harus Objektif dan Tak Tergelincir Polarisasi di Tahun Politik

Jokowi: Media Harus Objektif dan Tak Tergelincir Polarisasi di Tahun Politik

9 Februari 2023
5
Jokowi Minta Semua Lembaga Pemerintah Dukung Keberlanjutan Media Mainstream

Jokowi Minta Semua Lembaga Pemerintah Dukung Keberlanjutan Media Mainstream

9 Februari 2023
3
Radar Sorong

Radar Sorong telah meluncurkan Portal Berita Online yaitu radarsorong.id yang lebih memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terpercaya dan actual dari Harian Pagi Radar Sorong.

Follow Us

Kategori Beritra

  • Berita Utama
  • Ekonomi
  • Feature
  • Internasional
  • Lainnnya
  • Lintas Papua
  • Metro Sorong
  • Nasional
  • Nusantara
  • Sepakbola
  • Sorong Raya
  • Sport

Berita Terbaru

Gempa Jayapura, 4 Orang Tewas

Gempa Jayapura, 4 Orang Tewas

9 Februari 2023
2 Oknum TNI dan Kades di Wamena Ditangkap Simpan 77 Amunisi Ilegal

2 Oknum TNI dan Kades di Wamena Ditangkap Simpan 77 Amunisi Ilegal

9 Februari 2023
  • Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 - Radar Sorong - Developed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!