Bentrok Oknum TNI AL vs Brimob di Pelabuhan Sorong, Pos Polisi Dirusak
SORONG – Perkelahian yang melibatkan oknum prajurit TNI AL dan anggota Brimob Sorong di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, berujung dengan permintaan maaf Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Isir kepada Pangkoarmada III.
Kendati dua pos pengamanan Hari Raya Idul Fitri dirusak hingga dibakar, 1 Drive Thru Lantas Polresta Sorong Kota dirusak dan hingga penyerangan di Polsek KP3 Laut dengan menggunakan kayu, pipa besi hingga batu, penyerangan tersebut disinyalir salah sasaran, sebab yang terlibat perkelahian bukan merupakan anggota Polsek KP3 Laut maupun Polresta Sorong Kota melainkan anggota Brimob Sorong.
Kendati demikian, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johny E. Isir menyampaikan permintaan maafnya. “Atas nama Polda Papua Barat kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan lebih khusus juga kami menyampaikan permohonan maaf kepada Pangkormada III, Danpasmar 3 dan Lantamal XIV Sorong. Terkait terjadinya kesalahpahaman dari beberapa personel Polda Papua Barat yang berkedudukan di Sorong,” jelasnya dalam konferensi pers, Minggu (14/4) malam.
Kapolda Papua Barat menambahkan TNI-Polri berkomitmen untuk menjaga solidaritas dan sinergitas dengan TNI yang berada di wilayah hukum Polda Papua Barat dan Papua Barat daya. Dia menyampaikan akan menindak tegas personel yang terlibat dalam bentrok dan pengerusakan. “Terkait insiden tadi pagi hingga siang, saya selaku Kapolda Papua Barat berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara utuh dan tuntas dan terhadap personel yang nanti terbukti kemudian akan diberlakukan pengakkan hukum,” ungkapnya.
Kapolda menambahkan ada 4 anggota TNI AL yang luka-luka dan 1 personel Polri juga luka-luka. Lima korban tersebut sedang dalam perawatan. “Sejauh ini terdata ada empat rekan kita kawan-kawan dari TNI AL dalam perawatan dan juga satu personel Polri sedang dalam perawatan dan 5 personel Polresta Sorong Kota sudah perawatan dan sudah balik. Kita berharap dan kita berdoa semoga rekat kita yang dalam perawatan segera sembuh dan pulih kembali sehingga sama-sama bergandengan tangan melaksanakan tugas. Ada beberapa kerusakan tapi dari Dispenda terkait Drive Thru sudah ditinjau dan akan diperbaiki,” terangnya.
Irjen Pol Johny menyebut perkelahian itu dipicu dari kesalahpahaman antara personel TNI AL dan anggota Brimob Sorong, hanya masalah antar individu. “Dasar Kronologi itu memang terjadi kesalahpahaman dimana kawan kawan dari Pomal melaksanakan tugas di Pelindo, jadi terjadi salahpaham tingkat induvidu sehingga berimbas. Kami TNI Polri yang berada di wilayah kota Sorong, tetap menjalin komunikasi dan koordinasi karena tujuan kita sama untuk menjaga situasi tetap kondusif. Sejauh ini situasi kamtibmas di Sorong masih aman terkendali ini tidak lepas dari koordinasi dengan Pangkoarmada III, Korem hingga Lantamal,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan menyampaikan bahwa Kapolda Papua Barat sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Kapolda juga akan memberikan tindakan tegas kepada pelaku sesuai hasil pendalaman dan pengecekan dari Polda Papua barat.
“Ini memang sangat kita sayangkan, karena solidaritas yang selama ini kita jaga TNI Polri dirusak oleh oknum- oknum tertentu. Kita harapkan ini tidak terjadi lagi dan kita harapkan apa yang disampaikan Kapolda bahwa pelaku atau oknum itu diberikan tindakan se-keras kerasnya agar ini tidak terulang lagi dan mungkin bisa diinformasikan ke kami,” tegasnya.
Danpasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto mengatakan akan menindak tegas oknum personel TNI AL yang terlibat pengrusakan pos milik Polresta Sorong Kota. “Tetap kita akan melakukan pendalaman dan proses kepada anggota-anggota tadi yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut terhadap pos-pos yang sudah dirusak (pelaku) diduga anggota. Ini masih di proses oleh Pomal, masih dicari datanya termasuk korban baik di pelabuhan maupun di luar, kami masih melakukan pendalaman,” ungkapnya.
Danpasmar menuturkan pengrusakan tersebut buntut dari perkelahian di Pelabuhan Sorong. Bila prajurit TNI AL terbukti salah, akan ditindak tegas. “Kejadian ini akibat dari kejadian di Pelabuhan. Semua tidak terjadi, kalau terbukti kita akan proses, ditunggu hasil pendalaman dari masing-masing,” imbuhnya. (Rin)