Stok BBM Masih Aman
SORONG-Antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Sorong, bukan karena terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melainkan karena adanya panik buying (pembelian karena panik) oleh masyarakat.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kapolres Sorong Kota (Sorkot), AKBP Ary Nyoto Setiawan, S.Ik.,MH saat dihubungi Radar Sorong, Sabtu (6/11).
Menurut Kapolres, tidak ada kelangkaan BBM di Kota Sorong. Panjangnya antrean BBM lantaran masyarakat yang merasa panik. Padahal, stok BBM masih normal dari Pertamina ke SPBU. Bahkan menurut Kapolres, untuk hari ini supplay ke SPBU ditambah dari yang biasanya 50 ton, menjadi 130 ton.
“Masyarakat panik karena ada berita yang tidak benar yang berkembang dari mulut ke mulut, jadinya ramai antrean. Saya sudah konfirmasikan ke Pertamina, mereka bilang stoknya masih normal pak, karena setiap SPBU kan 10 ton perhari, tapi hari ini ditambah lagi dari Pertamina,”jelasnya.
Bahkan, sambung Kapolres Soronf Kota stok BBM 3 hari kedepan masih aman. Dan menurut AKBP Ary, pihaknya mengerahkan personel Polres Sorong Kota untuk melakukan penjagaan dan pengamanan di SPBU-SPBU, untuk mengantisipasi adanya pembelian melebihi kapasitas.
“Sudah dari tadi malam kami amankan dengan penjagaan oleh anggota polisi Polres Sorong kota dengan membatasi pembelian, dimana tidak boleh ada yang membeli menggunakan jerigen serta motor dan mobil juga dibatasi pembeliannya,”tuturnya.
Menanyakan terkait penjualan bensin enceran yang memanfaatkan panik buying masyarakat, dengan menaikkan harga hingga 2 kali lipat dari harga normal, Kapolres Sorkot mengungkapkan, hal tersebut kembali lagi kepada masyarakat yang mau membeli atau tidak.
“Itu bukan salah penjualnya, mau di jual harga berapa saja kalau ada pembeli. Tapi, jika dijual dengan harga Rp 20 ribu namun tidak ada pembeli, yah tidak laku juga. Namanya juga pedangang mau untung banyak, semua tergantung masyarakat yang mau membeli,”pungkasnya.(juh)