Berpenumpang 22 Relawan, Capten Kapal Yanto Ijie, Siap Berlayar Menuju Pilgub 27 November
SORONG– Calon Gubernur Papua Barat Daya, Dr Bernard Sagrim, Drs MM didampingi Calon Wakil Gubernur, Sirajudin Bauw, S. Ag M.M.Pd mengukuhkanTim Pemenangan Kapal Induk “Bersinar”, Minggu (13/10).
Dalam susunan Tim Pemenangan Kapal Induk “Bersinar” sebagai Panglima Tim Pemenangan Kapal Induk “Bersinar” Ir Max Hehanusa, Capten Kapal Induk , Amus Yanto Ijie dan Co Capten Kapal Induk, Hartini Desti Ayu.
Maju dalam Pilgub Papua Barat Daya, “Bersinar’ (Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw) diusung Partai Golkar, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Partai Garuda. Sebagai Ketua Tim Koalisi Pemenangan “Bersinar” Febry Jein Andjar, SE MM.
Cagub Bernard Sagrim mengatakan, dengan dikukuhkannya Tim Pemenangan Kapal Induk , secara resmi Kapal Induk yang berpenumpang 22 tim relawan siap berlayar menuju Pilgub serentak pada 27 November 2024.
Dalam sambutannya, Cagub Bernard Sagrim didamping Wakilnya, Sirajudin Bauw mengatakan, pengukuhan Tim Pemenangan Kapal Induk ini merupakan peristiwa yang monumental. Ia pun berharap kapal berlayar dengan selamat sampai di pelabuhan dengan meraih kemenangan bagi paslon cagub-cawagub namor 5.
“Ini adalah peristiwa yang monumental, mudah-mudahan ini tercatat dalam sejarah pemerintahan, bahwa saudara-saudara yang memegang kendali kapal induk dan berhasil memenangkan pasangan” Bersinar” nomor 5,”ujar Bernard Sagrim yang disambut aplaus dari masyarakat yang memadati arena pengukuhan di depan salah satu Ruko Jln Basuki Rahmat Km 12- depan Kantor BPJS Ketenagakerjaan-.
Menyampaikan terima kasih dan apreseasi kepada semua tim pemenangan kapal induk “Bersinar” serta masyarakat pendukung dan simpatisan, Cagub Bernard Sagrim berharap penumpang (tim relawan) yang dibawa kapal induk terus bertambah.
Menghadapi pesta demokrasi 27 November mendatang, Cagub Bernard Sagrim berharap semua dapat menjaga persaudaraan dengan rukun, dan dapat mengendalikan emosi, diri sehingga kapal induk tidak mengalami badai di perjalanan.
“Bisa juga melalui badai tapi kalau bisa dia berlayar dengan pasti sampai di tujuan yakni di tanggal 27 November 2024 di pelabuhan nomor 5,”tandas mantan Bupati Maybrat 2 periode .
“ Jangan sampai salah berlabuh, karena kapal ini besar. Tapi saya kira kalau berlabuh di pelabuhan yang lain juga tidak muat, jadi mungkin di pelabuhan nomor 5 ya karena ini kapal besar,”imbuh Bernard Sagrim.
Kepada media, Bernard Sagrim mengatakan, kapal induk sudah dilepas menunjukkan bahwa 22 relawan yang ada di kapal induk dibawah pimpinan capten kapal, co capten maupun panglima tim pemenangan terlah siap berlayar menuju ke tanggal 27 November 2024 dan sandar di pelabuhan nomor 5.
“Itu artinya bahwa setelah dikukuhkan mereka langsung bekerja. Politik ini bukan diceritakan kayak dongeng, politik itu harus dikerjakan, bicaranya dikurangi, kerjanya itu ya kerja lapangan, kerja nyata meyakinkan orang, visi misi, komitmen yang sudah saya sampaikan, pendidkkan gratis, seragam , sepatu gratis, pramuka gratis, tidak ada pungutan lagi mulai Paud sampaui SMA, SMK,”ujar Bernar Sagrim.
Dalam kepemimpinannya, Bernard Sagrim mengaku menempatkan masyarakat sebagai tuan dan nyoya, raja dan ratu. “Mereka dalah pemegang kedaulan tertinggi jadi mereka itu saya dudukkan sebagai raja dan ratu, tuan dan nyoya. Kita pemimpin hanya sebagai pelayan, mendengar apa yang masyarakat butuhkan,”tandas Bernard Sagrim.
Dari lima pasangan cagub-cawagub Papua Barat Daya, hanya pasangan “Bersinar “ (Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw) yang menggunakan istilah unik “Kapal Induk”. Captain Kapal Induk “Bersinar” Yanto Ijie mengatakan, penggunaan nama kapal induk merujuk pada folosofi kapal yang mengangkut berbagai macam jenis barang, penumpang yang semuanya bersatu menuju pelabuhan nomor 5.
Dikatakan oleh Yanto Ijie, Tim Pemenangan “Bersinar” terdiri dari berbagai macam orang yang secara sadar datang menawarkan diri sebagai relawan. “Dan yang sudah terdaftar kurang lebih 22, dan masih ada yang mau datang, mungkin sekitar sampai 40 tim relawan yang ada kapal “Bersinar,”ujarnya.
Dijelaskan Yanto Ijie, kapal induk “Bersinar” akumulasi dari seluruh relawan dan dalam kapal induk mengangkut semua orang tanpa ada diskriminasi. “ Jadi siapa saja boleh ada di dalam kapal induk. Sehingga kita berikan nama kapal induk, supaya tidak lebih cenderung pada orang atau kelompok tertentu. Kita beri nama yang netral , jadi kapal,”jelas Yanto Ijie.
Selain itu, filosofi kapal juga mengacu dari secara terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Dimana Provinsi PBD hadir dalam semangat Otsus dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. “Kita memberikan nama kapal induk itu dari beberapa filosofi, dari sejarah induk provinsi PBD, kemudian hostoris dari perjuangan menghadirkan provinsi dan historis dari kemauan masyarakat, bagaimana ada sentuhan pelayanan dari pemerintah,”urai Yanto Ijie.
“Yang pasti kapal ini mengangkat semua orang, tanpa membeda-bedakan, hitam putih, mau lurus keriting, kita semua satu Pancasila,”ujarnya lagi. Menyinggung adanya istilah Panglima dalam Tim Pemenangan , dikatakan Yanto Ijie bahwa sebutan Panglima diberikan kepada orang yang benar-benar memiliki prestasi, pengalaman politik, pemain dan tidak pernah kalah.
Dan itu ada pada Max Hehanusa, anggota DPRD Provinsi Papua Barat Daya. “Kita tidak bisa berikan nama panglma kepada orang yang belum punya prestasi dalam politik, karena hari ini bagaimana kita kerja untuk meyakinkan rakyat untuk memenangkan pasangan nomor 5,”tegas Yanto Ijie. (ros)