SORONG– Menyusul Ketua Umum (Ketum) Anis Matta dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah masuk di jajaran Kabinet Merah Putih masing-masing sebagai Wakil Menteri (Wamen) Luar Negeri dan Wamen Perumahan dan Kawasan Pemukiman, merupakan harapan baru bagi Partai Gelora.
Ketua DPW Partai Gelora Provinsi Papua Barat Daya, Ir Andi Samsul Bahri Madukelleng, MH mengatakan, sangat bangga dan bahagia Ketum dan Waketum Partai Gelora masuk jajaran Kabinet Merah Putih.
“Dan tentunya ada efek yang akan dirasakan oleh Partai Gelora di Papua Barat Daya, yang tadinya cuma 1 kursi di Kabupaten Sorong, mungkin bisa jadi 2 atau 3 kursi. Demikian pula di daerah lain yang belum dapat minimal 1 kursi, dan di provinsi juga bisa mendapatkan 1 atau 2 kursi,”ujar Andi Madukelleng dalam bincang-bincangnya dengan media ini.
Dikatakan, adanya penambahan kursi di DPRD merupakan harapan Partai Gelora yang tidak bisa ditawar-tawar yang dibarengi dengan semangat juang, semangat gelora dimana Partai Gelora bisa besar di tanah air dan mendunia. “Saya kira itu rasa yang ada pada saya, dan saya kira teman-teman pun pasti merasakan seperti yang saya rasakan,”tandas Andi Madukelleng.
Setelah Ketum dan Waketum Partai Gelora jadi Wamen di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, hingga saat ini diakuinya belum ada komunikasi dengan jajaran pimpinan Partai Gelora. “Kami masih menanti, saat ini yang ada ucapan-ucapan kepada Ketum dan Waketum, pak Anis Matta dan Pak Fahri Hamzah. Sesungguhnya kami yang jauh di Indonesia Timur, memang rindu dengan kedua pimpinan kami,”tandasnya.
“Menjadi harapan kami bisa ber-audensi kemudian mendapatkan arahan-arahan sebagaimana yang beliau selalu sampaikan dimana ada gagasan, ide yang membuat kami lebih bergairah, dua kali lebih bergelora sebagaimana yang sudah kita gelorakan,”imbuh Andi Madukelleng. Menanyakan bagaimana sesungguhnya figur Ketum Partai Gelora, dengan gamblang Andi Madukelleng mengatakan, Anis Matta adalah sosok pemimpin yang luar biasa.
“Seorang pak Anis Matta, Ketum Partai Gelora menurut saya layaknya jadi presiden, tapi mungkin Allah masih mengatur dulu untuk menduduki posisi wakil menteri,”tandasnya. Lanjut dikatakan Andi Madukelleng, bahwa Anis Matta memiliki ide gagasan bagaimana Indonesia menjadi 5 kekuatan besar dunia. Dimana semua potensi, jumlah penduduk, Indonesia sudah miliki. Lalu kenapa Indoensia tidak bisa menjadi negara super power seperti negara-negara lain, minimal jadi 5 kekuatan besar dunia.
“Dan itu adalah gagasan dari pak Anis Matta. Makanya sata katakana mungkin wakil menteri hanya merupakan batu sandungan untuk beliau bisa kelak jadi presiden RI,”ujar Andi penuh optimis.
Tentang leader dari Ketum Anis Matta, dikatakan, “Luar biasa, saya merasakan selalu ada energi baru, selalu ada semangat, tidak pernah saya merasakan bahwa saya capek untuk membesarkan partai Gelora tidak, energi itu ada terus, benar-benar bergelora di bumi Papua khususnya di Papua Barat Daya dan umumnya di Indonesia,”ujar Andi.
Lanjut dikatakan, Wamen Anis Matta memiliki banyak ide-ide cemerlang, sebagai pemikir, seorang motivator, yang tidak tahu jadi tahu , yang tidak paham jadi paham, yang tdak butuh jadi butuh.
“Saya kalau mendengar wejangan beliau tambah semangat, kalau bisa berlarut-larut, tercharge. Benar –benar tercharge, sehingga kita pulang ke daerah, tambah semangat, Saya umur sudah 50an merasa seperti umur 25 tahun,”imbuh Andi Madukelleng. Demikian pula, Fahri Hamzah juga memiliki semangat yang menggelegar, semangat mengkritisi yang sifatnya membangun dan itu luar biasa.
Ia menilai, tugas Waketum Fahri Hamzah terkait dengan masalah bangsa yang dirasakan saat ini, seperti kemiskinan, masih banyak rakyat yang belum memiliki rumah tetap, rumah tidak layak huni.
“Itulah yang mau diselesaikan oleh pak Fahri yang diberikan tugas oleh Pak Presiden dan saya melihat ini cukup berat, bagaimana kebutuhan sandang, papan, di pelosok-pelosok bahkan di kota-kota besar juga belum mempunyai rumah layak,”ujar Andi Madukelleng. (ros)