SORONG– Dengan menghadirkan 2 pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Sorong yakni, paslon nomor 1, Dr Johny Kamuru, SH M.Si- Suprapto, S.Pd (JK-Tejo) dan paslon nomor 2, Musa Lazarus Malagam, S.Sos M.Si- Suprapto (MUSO), debat publik kedua yang digelar KPU Kabupaten Sorong di Aimas Convention Centre , Selasa (29/10) berlangsung lancar.
Ketua KPU Kabupaten Sorong (Kabsor) Frengky Duwith mengatakan, pada debat kedua ini, waktu yang diberikan lebih banyak 30 menit dibandingkan dengan debat pertama. Tak heran jika dalam beberapa sesi, kedua paslon masih memiliki waktu yang banyak, namun tidak dimanfaatkan dan mengatakan penyampaiannya “cukup”.
“ Debat pertama durasinya hanya 90 menit, mereka debat selama 60 menit , iklan 30 menit . Nah ini debatnya 90 menit dan iklannya 30 menit. Jadi tadi kita melihat ada waktu yang kedua paslon mengatakan sudah stop, sudah stop,”ujar Ketua KPU Kabupaten Sorong Frengky Duwith didampingi anggota KPU Kabupaten Sorong, Abdul Salam (Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan), Yanti Kambuaya (Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM), Marthen Luther Kambuaya (Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi), Frans Leonard Kalaibin (Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan) dan Sekretaris KPU Kabupaten Sorong Marthen Kambuaya kepada media usai debat kandidat.
Dari pelaksanaan debat kedua, Frengki Duwith mengatakan akan dievaluasi kembali dimana pada rapat koordinasi (rakor) untuk debat ketiga yang akan digelar 16 November 2024, pihaknya akan menyampaikan hal ini kepada kedua paslon bupati-wakil bupati Sorong untuk maksimalkan waktu yang ada. “Supaya jangan masih ada waktu mereka bilang sudah stop, harus dimaksimalkan,”tandas Frengki Duwith.
Dengan menghadirkan 3 panelis, Dr Suriel Semuel Mofu (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat) selaku Ketua Panelis, Prof Dr Melkias Hetharia, SH MA. M.Hum (Guru Besar Hukum Uncen) dan Dr Ir Agus Sumule, Dosen (lector kepala) Unipa dalam Bidang Ekonomi Pertanian, Ketua KPU Kabupaten Sorong Frengki Duwith menilai pertanyaan yang diajukan tim panelis kepada kedua paslon bupati-wakil bupati Sorong adalah pertanyaan yang sangat berbobot.
Sesuai tema yang diusung dalam debat public kedua, mengangkat persoalan yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Sorong, seperti soal pasar warmon,pasar sore dan pasar mariyat, persoalan tanah adat dan komunikasi informasi di era digitalisasi.
“Panelis ini tim yang profesional dimana ada profesor didalamnya. Jadi pertanyaan yang disajikan adalah pertanyaan yang sangat berbobot, bagaimana kedua paslon bupati-wakil bupati Sorong mendengarkan dan menyimak pertanyaan-pertanyaan yang disajikan oleh panelis untuk dijawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan,”tandasnya.
Dari debat kedua ini, Frengki Duwith berharap kedua paslon bupati-wakil bupati Sorong (JK-Tejo), (Musa-Suprapto) untuk mengevaluasi sehingga pada debat ketiga mendatang lebih disempurnakan lagi untuk menarik simpatik atau menarik perhatian warga Kabupaten Sorong agar tanggal 27 November 2024, warga kabupaten Sorong datang memilih sesuai hati nurani masing-masing, tanpa ada paksaan, tanpa ada tekanan, intimidasi dari pihak manapun.
Disiarkan dalam live streaming tvOne, debat kedua paslon Bupati-Wakil Bupati Sorong yang dihadiri Pj Bupati Sorong Ir Edison Siagian, ME dan pejabat Forkopimda serta tamu undangan berlangsung seru.
Tim pendukung dari kedua paslon begitu semangat meneriakkan yel-yelnya. Sebelum debat dimulai, pendukung dari kedua paslon diminta untuk menaati tata tertib yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sorong. (ros)