Jonadap Watimena : Medali Perunggu Sesuai Persiapan
BANDA ACEH– Dibalik keberhasilan Moses Manuputty meraih medali perunggu pada PON XXI Aceh- Sumut, selain pelatih Jonadap Watimena, juga ada sosok yang membina Moses sejak kecil, dia adalah Arnold Silahi.
Arnold Silalahi yang ditemui media menuturkan, Moses Manuputty adalah salah satu anak binaannya di Padepokan Judo Taruna Karawang (PJTK), Jawa Barat.
Moses Manuputty bersama konsultan pelatihnya, Arnold Silalahi yang juga pendiri PJTK, tempat Moses dilatih. (rosmini)
Sejak Moses disekolahkan oleh Jonadap Wattimena , pelatih yang juga orang tua angkatnya di Padepokan Judo Taruna Karawang untuk dibina, Arnold Silalahi mengatakan, targetnya adalah agar Moses Manuputty bisa bertanding di PON dan meraih juara.
“Kalau saya sendiri memang persiapan untuk Moses ini sudah 6 tahun dari dia masih SMP sampai sekarang . Memang target saya, dia bisa bermain di PON dan bisa meraih medali. Itu memang tujuan saya dengan pak Jonadap, dari pertama saya latih di Karawang dari kelas 1 SMP sampai dia sudah lulus memang saya targetkan dia setelah lulus ini harus juara PON. terlepas itu medali apa,”ujar Sensei Moses. Arnold Silalahi.
Moses Manuputty bersama pelatihnya, Jonadap Watimena. (rosmini)
Memprogramkan Moses harus jadi juara PON, dalam pembinaan di Padepokan Judu Taruna Karawang, diakuinya persiapannya cukup keras walaupun dengan banyak keterbatasan.
Dukungan dari PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) Provinsi Papua Barat Daya yang cukup besar, mensupport dengan menyertakan Moses ikut banyak pertandingan dan latihan yang tetap disiplin mengantarkan Moses Manuputty yang lahir di Sorong, 30 September 2006 berhasil meraih prestasi hingga bisa meraih medali perunggu pada PON XXI Aceh-Sumut.
“Kelebihanya Moses dia punya mental untuk latihan yang cukup bagus, mental tanding cukup baik. Jadi itu yang memotivasi saya juga untuk semangat,”ujar Arnold Silalahi.
“Saya merasa Moses sebagai anak saya sendiri, karena begitu dititip di saya, tidak sampai 1 tahun orang tuanya meninggal dunia. Dari umur 11 tahun sama saya, sejak di SMP kelas 1-lah . Memang khusus dititipkan untuk berlatih judo dan bisa jadi juara,”tutur Arnold Silalahi lagi.
Saat tanding dengan atlet judo dari Jawa Barat- yang meraih medali emas-, diakuinya kalau lawan tanding dari Jawa Barat itu adalah seniornya Moses yang sering latihan sama-sama. “Harapan saya agar Moses masih tetap berlatih terus, semoga di PON NTN NTB 2028 mendatang bisa meraih medali emas,”pungkas Arnold Silalahi.
Moses Manuputty saat ditemui wartawan mengatakan, apa yang diraih semuanya sudah diatur oleh Tuhan. “Sebenarnya nikmati saja apa yang sudah terjadi, dan ini Tuhan sudah atur,”ujarnya.
Dikatakan Moses bahwa target sebenarnya adalah emas, hanya baginya bertanding saja, yang penting sudah maksimal Ia berhasil mempersembahkan medali perunggu bagi Provinsi Papua Barat Daya . “ Saya harap dukungan dari KONI juga makin apreseasi atlet-atlet yang mewakili Papua Barat Daya,”ujar Moses Manuputty.
“Semangat terus semoga ini jadi pertandingan evaluasi untuk kedepannya,”serunya kepada atlet PON PBD lainnya. Sementara itu, Pelatih Moses Manuputty, Jonadap Watimena mengatakan, medali perunggu yang diraih Moses sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan selama 7 bulan.
“Ketika masuk dalam TC PON saya menggunakan program latihan, sehingga fase umum, fase khusus dan fase pra pertandingan itu acak-acakan. Mungkin efek dari kita punya pembiayaan. Kita maklumi persiapan kita dengan DOB, tapi inilah yang kita bisa perbuat,”ujar Jonadap Watimena.
Jonadap Watimena mengakui, medali perunggu yang diraih Moses pada PON XXI di Aceh ini, Ia belum puas. “Kita belum puas. Ini hasil untuk kita evaluasi. Kedepannya lebih kolaborasi atau kerjaama antra kita dengan pengurus harus lebih bagus. Pengurus harus lebih profesional lagi,”tandasnya.
Diakuinya dalam persiapan 7 bulan yang dilakukan sejak bulan Januari lalu, antara beban atau volume latihan tidak imbang dengan kalori. “Saya mau naikkan intensitas atau volume latihan tapi tidak ditunjang dengan kalori yang masuk,”ujarnya. Saat Moses bertanding di semifinal lawan atlet judo Provinsi Lampun, Jonadap mengaku terus berada di samping atletnya membaca strategi dan memberikan strategi kepada Moses.
Jonadap Watimena juga mengakui kalau lawan tanding Moses di PON XXI adalah para seniornya. “Yang kalahkan dia di semifinal itu seniornya yang juara di Sea Games, sementara dia (Moses) ini masih junior. Saya target 21 tahun dia pegang medali emas di PON,”tandas Jonadap Watimena.
Selain Jonadap Watimena, usai pertandingan di Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Rabu sore, (11/9) tampak wajah berbinar-binar atas keberhasilan yang diraih Moses yang mempersembahkan medali perunggu bagi Provinsi Papua Barat Daya adalah Manager Cabor Judo Josrinaldy dan Asisten Pelatih, Susan PW yang tampak terus mengawal dan memberikan spirit kepada Moses Manuputty. (ros)