SORONG– Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati (AFU) dan Petrus Kasihiuw resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Provinsi Papua Barat Daya, Kamis (29/8). Kedatangan kandidat berjargon Arus itu diantar simpatisan dan partai pengusung.
Arus diusung 4 partai yakni Demokrat, Nasdem, PKS dan PSI dengan total kursi dj DPR sebanyak 11 kursi dan total suara 107.275 ribu
Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati menjelaskan hasil verifikasi yang dilakukan KPU PBD dikatakan sah dan diterima. Afu mengungkap berpolitik harus santun tanpa saling menjatuhkan maupun mencelakai perasaan dan fisik dari kandidat lain.
“Mari berpolitik dengan baik untuk memberikan edukasi politik yang baik di Papua Barat Daya karena saya percaya bahwa Papua Barat Daya ini masyarakatnya butuh damai dan sejahterah. Karena kita damai dulu baru bisa sejahtera,” jelasnya.
Afu menuturkan, pihaknya diusung oleh 4 partai yakni Demokrat, Nasdem, PKS hingga PSI dengan total kursi sebanyak 11 kursi dan 107.275 suara. Dia mengaku menargetkan 1 putaran dalam Pilgub November 2024 nanti.
“Kami dua punya pengalaman sebagai kepala daerah, Petrus punya pengalaman sebagai Bupati Bintuni dan saya punya pengalaman sebagai Bupati Raja Ampat, kami bawa dari laut hingga ke darat supaya menjadi harapan masyarakat Papua Barat Daya,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Afu tidak harus ada pengakuan sebagai orang asli Papua karena sudah dilakukan pengakuan dari versi ibu (orang asli Papua) dan juga dari versi bapak. Kendati demikian, pihaknya akan mengambil rekomendasi sebagai Orang Asli Papua dari Majelis Rakyat Papua.
Perlu diluruskan, sambung Afu bahwa berkas yang diterima KPU Papua Barat Daya saat pendaftaran tadi hanya terkait syarat minimal partai politik.
“Untuk persyaratan lainnya seperti syarat sebagai orang asli Papua dari Majelis Rakyat Papua (MRP). Kami sangat menghormati MRP sebagai lembaga perwakilan masyarakat Papua. Kami sudah melengkapi sejumlah persyaratan sebagai anak adat asli Papua untuk diserahkan ke MRP,” bebernya.
Afu mengimbau kepada masyarakat Papua Barat Daya bahwa politik harus dibijaki dengan baik. Selain itu, pentingnya menjaga toleransi dan hindari konfilij serta menjaga keamanan sesuai dengan profesi masing-masing.
Sementara itu, Cawagub Papua Barat Daya Petrus Kasihiuw menambahkan keduanya hadir untuk membawa perubahan di Papua Barat Daya menjadi provinsi terkemuka di tanah Papua. Ingat, Arus adalah Alfaris-Petrus.
“Ingat, Arus itu juga ada di Bintuni dan ada di Maybrat, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw. Arus menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan kita. Tidak ada pembangunan yang terwujud diatas bara api maka itu harus kita jaga kebersamaan. Kita sudah buktikan menjaga kebersamaan di Teluk Bintuni, yang menjadi miniatur NKRI,” pungkasnya.(rin)