SORONG– Stadium General menyambut peserta didik baru angkatan IX Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sorong Tahun Pelajaran 2024/2025, Rabu (10/7) digelar di Aula Ainun Habibi kampus MAN IC Sorong, di SP 4 Kabupaten Sorong. Plh Kepala MAN IC Sorong, Ahmad, M.Pd.I mengungkapkan, kuota penerimaan siswa MAN IC berjumlah 120 orang, namun 4 orang mengundurkan diri sehingga untuk tahun ajaran 2024/2025 berjumlah 116 siswa.
Siswa baru MAN IC Sorong berasal dari beberapa wilayah di tanah air , yakni dari Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Maluku, Nusa Tenggara Timur hingga dari Lampung. Stadium general yang berlangsung lancar ditandai dengan penyerahan siswa secara simbolis dari perwakilan orang tua siswa kepada Plh Kepala Sekolah MAN IC Sorong.
Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA saat tampil menyampaikan materi dihadapan siswa dan orang tua siswa MAN IC Sorong. (rosmini)
Dengan mengusung tema “”Urgensi Literasi Digital Menyongsong Madrasah Maju Bermutu Mendunia Menuju Generasi Emas Tahun 2045, stadium general menyambut peserta didik baru tahun pelajaran 2024/2025 berlangsung lancar. Hadir dalam stadium general menyambut peserta didik baru MAN IC Sorong, Wakamad Akademik MAN IC Sorong, M. Ishaq Tholani, M.Pd.I, Kaur TU MAN IC Sorong, Muhammad Yunus Kastella, SE, bapak dan ibu guru MAN IC Sorong dan segenap orang tua siswa yang memenuhi kursi yang disiapkan panitia
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA yang hadir sebagai pemateri mengatakan orang tua siswa yang memasukkan anak-anaknya sekolah di MAN IC Sorong merupakan langkah yang tepat . Sebab di MAN IC, selain dibekali dengan ilmu pengetahuan, para siswa juga dibekali ilmu agama yang akan jadi pondasi dalam kehidupan siswa kelak.
Para siswa baru dan orang tua siswa yang menghadiri stadium general di Aula MAN IC Sorong. (rosmini)
“Menurut Einstein, ilmu tanpa agama itu buta. Bayangkan kalau kita punya ilmu kemudian tidak diatur oleh agama, tidak memiliki landasan agama yang kuat, bisa saja saya menggunakan kecerdasan saya untuk mencelakai orang,”ujar Suparto Iribaram. Bahwa agama mengajarkan kita berbuat kebaikan, karena itu sangat tepat para siswa belajar di lembaga pendidikan yang selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga membekali siswanya dengan ilmu agama.
Lebih lanjut, Suparto Iribaram juga menjelaskan pesatnya perkembangan teknologi. Mengutip pernyataan sosiolog Patrick Geddes, seorang sosiolog untuk berpikir lokal bertindak global, demikian pula sebagaiknya. “Sekarang ini kita diperhadapkan dengan itu. Kalau kita menggunakan pemikiran-pemikiran itu maka kita akan mengenal dengan namanya globalisasi,”tandas Suparto Iribaram.
Bagaimana perkembangan teknologi telah membuat dunia kini tanpa batas. Berbagai aplikasi yang ada di handphone (HP) kini kian lebih memanjakaan penggunanya. Ibu-ibu rumah tangga yang tidak sempat masak tinggal memasan makanan di gofood langsung beres. Demikian pula untuk baca-baca buku tidak lagi harus ke perpustakaan tapi dengan dunia digital, cukup dengan menggunakan e-book sudah bisa membaca buku-buku yang dibutuhkan.
Era digital dimana kemajuan teknologi kian memanjakan penggunanya hendaknya tidak membuat kita terlena, namun semua itu kata Suparto Iribaram harus diimbangi dengan adanya kemampuan untuk menyaring informasi, menyaring hal-hal yang negatif.
Sebab syaitan tidak hanya mengganggu dalam kehidupan sehari-hari tapi juga hadir di dunia virtual. Saat mau mengaji lewat virtual, tiba-tiba muncil notifikasi dengan berbagai macam konten yang menyita perhatian. Bijak dalam berselancar di dunia digital dengan mampu mengontrol diri lanjut Suparto menjadi tanggung jawab kita bersama dan kesadaran itu datang dari diri pribadi masing-masing.
Kepada siswa baru MAN IC Sorong, Suparto Iribaram juga mengungkapkan setelah lulus dari MAN IC Sorong tidak perlu kuliah jauh-jauh di luar daerah, karena IAIN Sorong yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya telah menyiapkan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan dengan berbagai program studi yang dibutuhkan pasar kerja.
Salah satu program studi yang jadi unggulan IAIN Sorong, adalah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) pada Fakultas Syariah Dan Dakwah. Di Prodi KPI, mahasiswa diajarkan langsung bagaimana menggunakan kamera berbagai ukuran, selain itu juga ada ruang praktek memproduksikan tayangan visual dan berbagai skil lainnya.
Sementara itu, mewakili Kepala Kemenag Kabupaten Sorong, Sirajudin menyampaikan apreseasi yang setinggi-tingginya kepada para orang tua siswa karena telah mempercayaan anaknya dididik di MAN IC Sorong. “Madrasah ini adalah madrasah yang berstatus nasional sehingga kualitasnya pun diharapkan bertaraf nasional. Artinya siap bersaing, dan berdaya saing yang unggul, terutama outputnya saat mendaftar di perguruan tinggi nasional maupun internasional,”ujarnya. Adanya MoU dengan beberapa perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri , mengantarkan alumni MAN IC bisa mengakses kemanapun Ia akan melanjutkan pendidikannya kelak.
“Tinggal kita dorong anak-anak kita untuk bisa mengakses kesempatan ini, karena dunia ini sekarang ada di tangan anak-anak kita. Didalam kamar saja dunia bisa dipegang saat ini, denan adanya teknologi HP,”tandasnya. Selain itu, dari sisi kegiatan-kegiatan keagamaan, MAN IC sama dengan pondok pesantren, dimana para siswa diberikan tambahan ilmu agama di luar jam pelajaran. (ros)