Albert: Selevel Gelora Bung Karno Saja Rumputnya Rusak Saat Konser, Apalagi Bawela
SORONG – Sejumlah aksi penolakan terhadap penggelaran konser internasional di Stadion Bawela Kota Sorong disuarakan. Bahkan, Komunitas Pecinta Bola nekat merusaki tenda panitia konser sebagai bentuk penolakan.
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto membenarkan aksi pengerusakan tersebut terjadi pada Kamis (7/7) sekitar pukul 17.30 WIT. Kapolresta menyebut aksi itu dilakukan Komunitas Pencinta Bola sebagai bentuk penolakan terhadap konser dari warga Negara Asing tersebut.
“Iya sedikit pergerakkan massa yang tujuannya untuk menggagalkan atau tidak menyetujui terkait adanya konser dari Doorman’s Projact (DMP),” jelasnya kepada wartawan.
Kapolresta menambahkan bukan tanpa alasan adanya penolakan tersebut, hal itu dipicu kekhawatiran Komunitas Pecinta Bola bahwa rumput di stadion akan rusak akibat konser. Bahkan, kemarin mereka dilarang masuk gegara akan dibangun panggung konser.
“ Ini dari Komunitas pencinta bola. Ya, takut rumput rusak yang saya dengar dari beberapa alasan dari mereka itu, sama tadi mau main bola diusir, dilarang main bola oleh yang mengaku panitia itu informasinya. Karena dilapangan sudah mau dipasang panggung-panggung,” bebernya.
Kapolresta menyarankan agar penyelenggaran konser melakukan koordinasi dengan Komunitas Pencinta Bola untuk membahas hal tersebut.
“Tadi juga sudah saya himbau kepada panitia untuk memberikan masukan ke IO atau penyelenggara untuk setidaknya membicarakan lagi terkait pelaksanaan konser tersebut. Karena masih ada pihak-pihak yang tidak menyetujui dilaksanakan konser di lapangan bola ini,” ungkapnya.
Dia mengaku konser yang melibatkan warga negara Asing (WNA) tersebut akan berlangsung pada (7/7). Akan tetapi, Happy menuturkan belum mengeluarkan surat izin melainkan rekomendasi secara berjenjang hingga ke Mabes Polri.
“Konser direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2024 di Stadion Bawela. Sampai saat ini izin belum ada karena ini melibatkan orang asing yang akan melaksanakan konser, dari Polresta hanya mengeluarkan rekomendasi berjenjang ke Polda kemudian dari Polda ke Mabes,” ujarnya.
Senada dengan Kominitas Pecinta Bola, Pengacara Albert Fransstio berharap pemerintah Kota Sorong meninjau kembali penyelenggaraan konser DMP di Stadion Bawela. Apalagi, sejumlah penggiat sepak bola sudah menyuarakan penolakannya.
“Ditinjau ulang rencana pelaksanaan konser DMP di Stadion Bawela, penolakan dari penggiat sepakbola sorong raya cukup berlasan, apalagi kemari telah terjadi bentrok, ini menandakan penolakan yang serius,” bebernya.
Albert mengungkap penolakan konser sangat jelas, menolak apabila dilaksanakan di stadion Bawela karena khawatir rumput-rumput stadion mengalami kerusakan, artinya Pemkot Sorong dan panita dapat meninjau ulang lokasi konser.
“Yah menggunakan gedung hotel atau depan kantor walikota. Sampai dengan saat inipun panita tidak bisa memberikan jaminan kepada pecinta sepakbola bagaimana standar konser yang diadakan didalam stadion untuk meminimalisir kerusakan rumput, selevel gelora bung karno saja ketika diadakan konser cukup merusak rumput,” tuturnya.
Keselamatan dan ketentraman Kota sorong harus menjadi pertimbangan utama, Selain itu jika tujuan konser ini ingin mengembangkan seni dan budaya banyak caranya, tidak harus dengan mengadakan konser yang notabene mengundang penyanyi luar negeri.
“Kita dapat mengadakanl omba-lomba seperti tarian, lukisan, musik dan lainnya yang murni melibatkan putra putri papua yang dapat dilaksanakan di gedung atau di depan kantor walikota,” tutupnya