SORONG-Tiga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) di lingkungan Provinsi Papua dan Papua Barat melakukan penandatanganan Letter of Operational Coordination Agreement (LOCA) dengan Otoritas Bandar Udara Wilayah IX Manokwari dan Unit Penyelenggara Bandara Udara DEO Sorong. Penandatanganan LOCA dilakukan di Vega Hotel Sorong, Jumat (7/6). Tiga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang melakukan penandatanganan tersebut yakni Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Sorong, Kelas A Biak, dan Kelas B Manokwari.
Rangkaian penandatanganan LOCA pengting guna memastikan kelancaran operasi SAR di bandara. (rin/radarsorong)
Kepala Kantor Basarnas Kelas A Sorong, Monce Brury, menjelaskan penandatanganan LOCA ini bertujuan agar personel bandara maupun SAR memahami tugas masing-masing saat terjadi kecelakaan. Kegiatan ini juga untuk memberikan pelayanan terbaik dalam operasi SAR, khususnya dalam hal kecelakaan pesawat. “Dengan LOCA ini, kita sudah tahu siapa yang melakukan apa dan bagaimana dalam situasi darurat. Hal ini akan membantu mempercepat proses evakuasi dan penyelamatan korban,” jelasnya kepada awak media.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IX Manokwari, Sigit Pranowo menyebut LOCA dapat membantu dalam koordinasi berbagi informasi dan sumber daya antara Basarnas dan otoritas bandara. Hal ini untuk memastikan kelancaran operasi SAR nantinya. “Kerjasama ini penting untuk memastikan kelancaran operasi SAR di bandara. Contohnya, jika ada kecelakaan pesawat, kita dapat dengan mudah berbagi informasi lokasi kejadian dan sumber daya yang tersedia,” bebernya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Domine Odoardo Osok Sorong, Cece Tarya mengaku baik Bandara maupun SAR sudah terjalin kerjasama kendati belum ada penandatangan LOCA. Namun diakui Cece dengan adanya penandatangan tersebut tentu lebih memperkuat kolaborasi.
“Penandatanganan ini untuk memperkuat terhadap dokumen kami yang namanya Emergancy Plan yang sudah menjadi bagian penilaian yang wajib dimiliki masing-masing bandara dalam memberikan pelayanan terhadap kecelakaan penerbangan. Sehingga, personel kami ini bukan hanya punya respon mematikan api tetapi bagaimana mereka harus tau cara memberikan pernapasan, dan semua pertolongan pertama yang dibutuhkan,” pungkasnya.(rin)