Satu Korban Masih Dirawat Intensif di RSUD JP Wanane KM 22
SORONG- Korban kebakaran yang diduga akibat selang tabung gas bocor di Boswesen Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya bertambah lagi. Jumat sore (1/6) sekitar pukul 18.00 Wit, korban luka bakar Hibbang (7) yang dirawat di RSUD JP Wanane Km 22 meninggal dunia. Dengan demikian, dari 9 orang yang mengalami luka bakar, 7 korban meninggal dunia, 1 orang (Abdul Majid, 53 thn) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Km 22.
Berikut daftar korban meninggal dunia akibat kebakaran di Boswesen pada Rabu malam (29/5):
- H. Rohani (56)
- Nurhayati (50)
- Wahidah (30)
- Jarlani (4)
- Rafan (3)
- Aulia (5)
- Hibbang (7)
Sebelumnya dari kebakaran yang diduga dipicu selang tabung gas bocor di Boswesen, 9 orang mengalami luka bakar. Dari 9 korban tersebut, 1 korban yakni Farhan (8) mengalami luka bakar ringan hingga diperbolehkan pulang ke rumahnya, sedangkan 1 korban lainnya , Abdul Majid (53) masih dirawat intensif di RSUD JP Wanane.
Seperti disampaikan Ketua Pa’mai (Perkumpulan Anak Maros Indonesia) Kota Sorong, M. Rizal, saat ini jenasah alm Hibbang disemayamkan di rumah duka di perumahan Usaha Mina Rufei, Kota Sorong. Dan rencana Minggu pagi (2/6), pukul 09.00 WIT jenasah akan dimakamkan di TPU Rufei.
Dihubungi melalui ponselnya, Rizal menuturkan, korban alm Hibbang sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSUD JP Wanane Km 22, dan Jumat tadi, korban menjalani operasi dibagian matanya. Upaya maksimal sudah dilakukan oleh keluarga dan tim medis yang menangani, namun Allah berkehendak lain dimana Hibbang menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 18.00 Wit.
Lebih lanjut Rizal mengatakan, hampir semua korban yang meninggal maupun yang masih dirawat di rumah sakit mengalami luka bakar 80 % dibagian wajah dan kepala. Dituturkan oleh Ketua Pa’mai M Rizal, bahwa saat kejadian 9 korban yang mengalami luka bakar berada di lantai 1. Mereka semua adalah keluarga, ada anak, cucu, kakek, nenek, ponakan dan tante.
Saat akan masak untuk makan-makan bersama diduga percikan api dari kompor minyak tanah bergesekan dengan gas yang keluar dari selang atau katup tabung gas. “Jadi ceritanya itu sudah banyak gas di udara terjadi percikan api maka membuat semua terbakar yang ada di dalam itu,”tutur Rizal yang sejak kejadian Rabu malam lalu standby di rumah duka di perumahan Usaha Mina Rufei.
Mengetahui ada kebakaran di lantai bawah, salah satu anggota keluarga yang ada di lantai 2 lompat ke bawah dan mendobrak pintu. Disitulah 9 korban yang mengalami luka bakar pada keluar dari rumah dan mencari air untuk memadamkan api di tubuhnya. Dalam kondisi tubuh terbakar, korban pada keluar dan langsung ke samping rumah dan menyiram tubuhnya dengan air.
Kondisi korban masih bisa jalan bahkan alm Hj Rohani, tutur Rizal, saat akan dibawa ke rumah sakit masih jalan, naik ke mobil, bahkan di rumah sakit almarhumah juga masih bisa turun dari mobil dengan jalan sendiri tanpa dipapah. Bahwa korban luka bakar sudah meninggal 7 orang, Rizal mengatakan kalau kejadian ini bisa dianggap sebagai kejadian luar biasa.
Sampai saat ini, diakuinya, pihak pemerintah baik itu Pemprov Papua Barat Daya, atau Pemeirntah Kota Sorong belum ada yang datang melayat ke rumah duka. “Kalau pribadi-pribadi sudah banyak yang datang, ya seperti pak Bupati Asmat, Elisa Kambu, Pak Lambert Jitmau dan Ibu Petronela juga sudah datang,”tands Rizal.
Menurut informasi yang didapatkan, Pj Walikota Septinus Lobat yang dijadwalkan tiba di Bandara Minggu pagi (2/6), akan melayat ke rumah duka.
“Ya mudah-mudahan informasi itu benar, dan kami harap beliau besok pagi dari Bandara langsung ke rumah duka karena kan ada pemakaman jam 09.00 Wit, kalau beliau mau antar sampai ke pemakaman lebih bagus lagi, ”ujar M. Rizal. Hingga kemarin, rumah duka di perumahan Usaha Mina Rufei terus didatangi pelayat, khususnya warga KKSS, pilar-pilar dari BPD dan BPW KKSS Kota Sorong. (ros)