SORONG– Ditandai dengan pemukulan tifa dan penyerahan piala bergilir kepada Ketua Panitia, Rofiul Amri, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr Drs Mohammad Mus’ad, M.Si secara resmi membuka pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-1 Provinsi Papua Barat Daya. Dalam laporannya, Ketua Panitia MTQ ke-1 Provinsi Papua Barat, H. Rofiul Amri mengungkapkan MTQ diikuti 391 peserta dan official dari 6 kabupaten kota di Provinsi Papua Barat Daya.
Dengan cabang lomba terdiri dari lomba seni baca Al Qur’an, Hifzil Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an, Fahmil Al Qur’an, Syarhil Al Qur’an, Seni Kaligrafi Al Qur’an, Hafalan al hadist dan lomba karya tulis ilmiah. Merupakan kebanggaan tersendiri , Roiful Amri mengatakan semua yang terlibat dalam MTQ pertama di Provinsi Papua Barat merupakan para pelaku sejarah, peletak pondasi dan kelak akan tercatat sebagai pelaku-pelaku sejarah MTQ yang pertama di Provinsi Papua Barat Daya.
Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr Drs Mohammad Musa’ad saat menyampaikan sambutan. (rosmini/radarsorong)
“Untuk itu kita patut bangga, karena setelah mengalami beberapa kali penundaan, MTQ ke-1 tingkat Provinsi Papua Barat Daya akhirnya dapat dilaksanakan,”tandas Rofiul Amri. Yang menarik dalam sambutan ketua panitia adalah saat menyinggung tentang bantuan anggaran yang diterima panitia dari Pemerintah Provinsi Papua senilai Rp 1 Miliar.
“Bantuan Rp 1 Miliar ini uang yang sangat besar. Tetapi ketika kami laksanakan rapat-rapat, ada yang sampaikan, uang Rp 1 Miliar ini ibarat kita tidur menggankan selimut sarung, ditarik ke atas kaki terlihat, ditarik ke bawah kepala terlihat,”ujar Rofiul Amri yang disambut senyum-senyum dari tamu undangan yang hadir.
“Artinya kami mohon kepada bapak Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya dan Ketua LPTQ Provinsi Papua Barat Daya, kiranya sebelum acara ini bubar atau acara ini selesai, kiranya bapak berkenan untuk menambah anggaran untuk pelaksanaan MTQ pertama Papua Barat Daya ini,”ujar Rofiul Amri. Dikatakan bahwa eforia umat Islam di Provinsi Papua Barat Daya atas pelaksanaan MTQ begitu luar biasa. Namun apa daya kata Rofiul Amri, dengan keterbatasan panitia, dan sesuai arahan Pj Gubrnur, pembukaan MTQ ke-1 dilaksanakan laksanakan sederhana tapi meriah.
Rebana klasik yang ditampikan LASQI Papua Barat Daya pada pembukaan MTQ ke-1 Papua Barat Daya. (rosmini)
Acara malam ta’aruf yang diisi dengan pelantikan dewan hakim dilaksanakan sehari sebelumnya di ACC Al Akbar Sorong. Meski sederhana namun sambutan masyarakat luar biasa. Rofiul Amri yang sehari-hari Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong mengungkapkan, dari bantuan dana Rp 1 Miliar, hadiah yang diperebutkan Rp 264 juta, terdiri dari uang dan piagam. Syukur Alhmdulillah , piala untuk pemenang disumbangkan dari Ketua BPW Kerukunan Kaluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Barat Daya, Ir H. Muhammad Said, ST, IPM, M.Pd.
Selain bantuan dari Ketua BPW KKSS Ppaua Barat Daya, dalam sambutannya Rofiul Amri juga menyampaikan terima kasih kepada Koordinator Pengajian Wanita Islam (KPWI) dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Sorong yang menyumbang 5.000 kotak snack,komponen masyarakat lainnya yang peduli untuk mensukseskan MTQ, termasuk MW Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Papua Barat Daya dan salah satu pengusaha yang menyumbang air mineral.
Sementara itu, Ketua LPTQ Provinsi Papua Barat Daya, H. Rahman, S.STP, M.Si dalam sambutannya mengatakan, sesuai tema MTQ ke-1 Provinsi Papua Barat Daya yakni “Membumikan Al Qur’an menuju Papua Barat Daya yang bermartabat”, bahwa tema ini mengandung makna yang mendalam dimana kita berusaha menjadikan alqur’an sebagai landasan utama dalam membentuk karakter dan moral masyarakat , sehingga tercipta masyarakat Provinsi Papua Barat Daya yang bermartabat , berakhlak mulia dan berperadaban tinggi.
“Melalui kegiatan ini kita berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya mahir dalam membaca al quran dengan tartil dan tajwid yang benar tapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai alqur’an dalam kehidupan yang nyata,”pesan Ketua LPTQ Papua Barat Daya, H. Rahman. Lebih lanjut Rahman juga menyinggung pernyataan ketua panitia seperti “memakai sarung ditarik ke bawah kelihatan kepala, ditarik ke atas kelihatan kaki”.
“Tapi disinilah kehebatan panita dan seluruh jajarannya , dengan keterbatasan yang ada tapi mampu melaksanakan kegiatan yang sangat mulai pada malam hari ini. Mari kita beri tepuk tangan kepada ketua dan seluruh panitia,”ujar Rahman yang sehari-hari Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya. Dari apa yang disampaikan oleh ketua panitia, ketua LPTQ Papua Barat Daya yakin pj Gubernur akan memberikan angin segar terhadap pelaksanaan MTQ di Provinsi Papua Barat Daya .
“Karena dunia belum berakhir,masih ada hari esok, janganlah pesimis, Insya Allah pasti dan yakinlah akan ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya,”ujarnya. Sementara itu dalam sambutannya Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Luksen Jems Mayor meminta dukungan dari Pj Gubernur, para bupati dan walikota untuk mendukung lanjutan dari MTQ ke-1 Papua Barat Daya agar ikut dalam MTQ Nasional yang akan digelar di Provinsi Kalimantan Timur September 2024 mendatang.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Mohammad Musaad mengatakan, dari pelaksanaan MTQ tidak saja meningkatkan semangat kita umat muslim untuk membumikan al quran tetapi juga mengembangkan syiar Islam agar semakin meluas di kalangan umat muslim di Provinsi Papua Barat Daya.
“Karena dari catatan di Kemenang, ternyata masih banyak umat Islam yang belum bisa membaca al quran , apalagi yang memahami maknanya. Apalagi yang bisa mewujudnyatakan kedalam kehidupan keseharian kita,”harap Pj Gubernur Papua Barat Daya. Lanjut dikatakan, melalui MTQ ini sekaligus menstimulus, merangsang tumbuhnya taman-taman pengajian, tempat-tempat mengaji sehingga anak-anak kita mulai dari tingkat PAUD, TK sudah mulai dibiasakan untuk membaca al quran.
Dengan memahami al quran tentunya maka otomatis akan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Pj Gubernur berharap pelaksanaan MTQ tidak hanya sebagai kegiatan seremonial belaka saja, tapi hendaknya dijadikan sebagai momentum untuk mencintai alqur’aan, serta memahami isi alqur’an, dan merealisasikan pemahaman itu dalam kehidupan sehari-hari.
Kesuksesan pelaksanaan MTQ kata Pj Gubernur bukan dari banyaknya peserta tapi dalam implikasinya mengamalkan alqur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pj Gubernur Mohammad Musa’ad berharap dari MTQ ke-1 Papua Barat Daya mampu meraih prestasi di tingkat nasional. “ Jangan pernah berkecil hati, jangan pernah tidak percaya diri, karena segala sesuatu jika Allah berkehendak maka semua bisa terjadi. Hanya dengan kunfaya kun maka jadilah. Inilah yang saya himbau kepada seluruh peserta untuk menjadi yang terbaik,”ujar Mohammad Musa’ad.
Menanggapi pernyataan Ketua Panitia MTQ ibarat pakai selimut sarung, ditarik ke atas kaki kelihatan, ditarik ke bawah kepala kelihatan, Pj Gubernur mengatakan telah menyerap aspirasi itu.
Kepada LPTQ Papua Barat Daya, Pj Gubernur mengatakan, dari pelaksanaan MTQ ke-1 bahwa ini baru satu tahap, masih ada tahap berikutnya yakni bagaimana melakukan pembinaan khusus (TC) sebelum pemberangkatan kafilah Papua Barat Daya mengikuti MTQ tingkat nasional di Kalimantan Timur .
“Jadi sarung yang kurang-kurang dipakai itu pak ketua panitia. Nanti kita tambal sarungnya supaya tim kafilah Papua Barat Daya juga bisa menyiapkan kader-kadernya , pesertanya di TC, diberikan pembobotan kemudan ikut di tingkat nasional,”tandas Pj Gubenur Mohammad Musa’ad. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua BPW KKSS Papua Barat Daya yang telah menyumbangkan piala dan berharap ada umat , pengusaha muslim lainnya, yang peduli memberikan bantuan bagi suksesnya pelaksanaan MTQ ke-1. Dikatakan oleh Mohammad Musa’ad pelaksanaan MTQ bukan hanya ajangnya Pemerintah malainkan ajang bersama umat muslim,
“ Pialanya disumbangkan oleh Ketua KKSS, siapa tahu nanti ada lagi yang mau disumbangkan oleh Ketua Ikaswara, atau siapa lagi yang mau sumbang. Yang kurang-kurang baru nanti sisanya Pj Gubernur punya tanggung jawab,”tandasnya. Kebersamaan umat muslim dalam mensukseskan pelaksanaan MTQ menunjukkan adanya kerja gotong royong.
“Bahkan tidak hanya umat muslim, umat yang lain dari non muslim, kalau ada yang mau nyumbang Alhamadulillah. Masih banyak mitra kita, penguaha-pengusaha, pelaku usaha, ini yang harus dibiasakan, kerja gotong royong kita. Tapi ingat ikhlas, tidak ada paksaan. Keikhlasan dari masing-masing orang untuk berkontribusi dalam perhelatan MTQ ini,”imbuh Mohammad Musa’ad. (ros)