AIMAS – Anggota Komisi X DPR RI, Robert Joppy Kardinal mengajak masyarakat Sorong Raya agar mendukung Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
Hal tersebut dikatakan Robert Kardinal pada acara penandatanganan kerja sama (konsorsium) dalam rangka pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Selasa (28/4) di Hotel Aimas.
Robert Joppy Kardinal juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada investor yang begitu serius ingin membangun smelter pertama dan menjadi sejarah di tanah Papua tersebut.
“Smelter sudah banyak bangun di wilayah lain, kita punya tambang nikel 2, olehnya ini perlu kita dukung bersama,” katanya.
Robert mengatakan bahwa seluruh stakeholder dan elemen masyarakat Sorong Raya harus mendukung penuh pembangunan smelter agar bisa terwujud dan berdampak besar ke daerah.
“Saya minta Pemprov Papua Barat Daya buat aturan kalau KEK sudah berdiri dan smelter sudah ada kewajiban dari perusahaan mengirim hasil tambang ke smelter yang dibangun di KEK Sorong ini,” tegasnya.
Anggota DPR RI tersebut, mengatakan bahwa Papua Barat Daya memiliki gas sendiri, batubara dan nikel. Sehingga hanya teknologi perusahaan China ini yang perlu didukung.
“Apabila semua berjalan baik, maka akan sangat dahsyat pertumbuhan ekonomi di sekitar KEK Sorong ini. Paling sedikit investasi yang disampaikan tadi mencapai Rp75 triliun. Jadi saya ajak kita semua beri dukungan,” tegasnya.
Diketahui 3 perusahaan yang menggelar penandatanganan kerja sama (konsorsium) dalam rangka pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, yakni PT Malamoi Olom Wonok, PT Huahe Management Indonesia dan PT Sino Consultan Investment Indonesia.(zia)