Kadinkes Naomi: Untuk Menurunkan Angka Kesakitan
SORONG-Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengirimkan bantuan tenaga kesehatan (nakes) lewat program penugasan khusus ke Provinsi Papua Barat Daya. Petugas kesehatan ini akan diperbantukan ke beberapa kabupaten yang masih minim tenaga kesehatan.
Secara simbolis kementerian kesehatan menyerahkan 28 petugas kesehatan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya pada Senin, (6/5). Yang mana 28 nakes tersebut akan diperbantukan di Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana PBD, Dr.Naomi Netty Howay,SKM.M.Kes, menjelaskan bahwa mereka adalah tenaga kesehatan yang diperbantukan dari kementerian kesehatan, untuk membantu memenuhi kebutuhan petugas kesehatan yang masih minim. Sehingga para petugas kesehatan ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat.
“Hari ini Kemenkes RI hadir di Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya untuk menyerahkan tenaga kesehatan yang disebut Nusantara Sehat atau Petugas Khusus itu ada 28 orang untuk 4 daerah di Papua Barat Daya,” katanya.
“Di Tambrauw dapat 19 orang, Kabupaten Maybrat dapat 3 orang, Kabupaten Sorong dapat 4 orang dan Kabupaten Sorong Selatan dapat 2 orang. Mereka ini akan bertugas di sini selama 2 tahun,” sambungnya.
Ia berharap kepada Dinkes kabupaten/kota yang mendapatkan tenaga kesehatan ini agar memperhatikan mereka, bukan saja bekerja tetapi kesejahteraan mereka juga diperhatikan.
“Jadi kalau ada kegiatan-kegiatan puskesmas, anak-anak mungkin mereka juga dilibatkan dapat ongkos tambahan karena gaji mereka juga terbatas karena kemahalan yang ada di tanah Papua,” ungkapnya.
Kadis Kesehatan PBD juga mengimbau kepada para nakes agar berbaur dengan masyarakat setempat agar pesan-pesan kesehatan dapat tercapai.
“Mereka bisa ada komunikasi di sana terlibat di tengah nga masyarakat agar pesan-pesan kesehatan yang di bawa itu bisa sampai,” ungkapnya.
Kadis Kesehatan Naomi juga mengatakan bahwa Tenaga Kesehatan yang diperbantukan ini karena disesuaikan dengan laporan dari kabupaten/kota dalam aplikasi yang dikelola langsung oleh bagian sumber daya manusia kesehatan. SDMK di kabupaten/kota.
“Jadi berharap kabupaten/kota itu bisa proaktif. Karena kalau kita tidak produktif mereka di sana juga tidak tahu kebutuhan kita di daerah,” ujarnya.
Ia berharap dinas kesehatan kabupaten/kota tolong memperhatikan para nakes ini dengan baik supaya mereka tinggal di tempat bekerja dengan nyaman agar angka kesakitan bisa turun.
“Kita kan tidak mengeluarkan dana. Mereka datang menolong kita, kita punya tugas hanya menjaga mereka supaya mereka rasa aman dan nyaman untuk bekerja,” katanya.
Lanjutnya, Atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, sebagai Kadis Kesehatan PBD menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang sudah menolong Provinsi Papua Barat Daya dengan mempersiapkan sumber daya manusia kesehatan.
Perempuan murah senyum ini menambahkan, ini merupakan gelombang pertama di tahun 2024. Nantinya akan ada gelombang berikutnya yang akan datang petugas kesehatan. Untuk diperbantukan pada sejumlah daerah yang masih minim tenaga dokter, perawat, apoteker serta tenaga kesehatan lainnya.
“Nanti juga ada gelombang kedua dan ketiga di tahun 2024. Bahkan pada Februari kami sudah dapatkan tenaga dokter dari Kemenkes di Raja Ampat dan tersebar di rumah sakit swasta juga,” katanya.
Sementara itu, perwakilan kementerian kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, dr.Dimar Kencono mengatakan ini merupakan program nusantara sehat yang telah berganti nama menjadi penugasan khusus.
Dijelaskan, dr.Dimar bahwa Bantuan tenaga kesehatan ini berdasarkan data aplikasi kementerian kesehatan yang disampaikan oleh masing-masing kabupaten/kota. Salah satunya di Provinsi Papua Barat Daya yang sampai saat ini masih minim tenaga kesehatan.
“Mereka akan bertugas selama 2 tahun. Sebelumnya ini dikenal dengan program Nusantara Sehat, sekarang diberi nama Penugasan Khusus. Pada periode sekarang ada 28 nakes yang akan bertugas di beberapa kabupaten,” katanya.
Ia berharap dengan bantuan petugas kesehatan yang ada, masyarakat di Papua Barat Daya tidak lagi mengeluh tentang pelayanan kesehatan yang minim. Melainkan dapat memanfaatkan petugas kesehatan yang ada untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Penugasan Khusus ini kita bagi menjadi 2. Penugasan khusus tim yang dikirim di masing-masing puskesmas dan penugasan khusus individu untuk mengisi kekosongan di puskesmas. Untuk tahun ini akan masih ada lagi. Mudah-mudahan di Provinsi Papua Barat Daya akan menerima lagi nakes dari Penugasan Khusus,” pungkasnya.
Salah satu Nakes yang ditempatkan di Kabupaten Tambrauw, Sana mengatakan sebelum dikirim ke Provinsi Papua Barat Daya melalui tahapan seleksi dan pembekalan dari Kemenkes RI.
“Untuk memenuhi kebutuhan nakes di Tambrauw. Saya perdana disini (PBD), tentunya merasa senang karena bisa membantu masyarakat. Semoga kehadiran kami masyarakat bisa jadi mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata,”ungkapnya.(zia)