SORONG- Memantapkan diri maju sebagai bakal calon gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati, SE M.Pd yang saat ini menjabat Bupati Kabupaten Raja Ampat telah mendaftar di 6 partai politik yakni PDIP, Nasdem, PKS, Hanura, PKB, dan Partai Gerindra Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ketua Tim Bacalon Gubernur AFU (Abdul Faris Umlati), Marthinus A.Nasarany usai mendaftar di DPD Partai Gerindra Provinsi Papua Barat Daya.
Meski sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Barat Daya, Faris Umlati melalui perwakilannya yang diutus juga mendaftar di Partai Demokrat. Dari parpol yang dilamar, Marthinus Nasarany mengatakan, optimis mengantongi rekomendasi dari partai koalisi nasional. Namun tidak menutup kemungkinan rekomendasi juga diperoleh dari partai lainnya diluar partai koalisi nasional seperti PKS dan Nasdem.
“Semua partai yang apabila dari DPP berikan rekomendasi kepada cagub kami yakni Pak Faris Umlati,kami sangat senang sekali karena itu menjadi dasar untuk perhitungan kursi sebagai persyaratan bakal calon gubernur Papua Barat Daya,”jelas Marthinus Nasarany. Lebih lanjut, Marthinus Nasarany, anggota DPRD Provinsi Papua Barat dari Partai Demokrat yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Papua Barat Daya mengatakan, pihaknya sangat bersyukur jika partai yang dilamar semua memberikan rekomendasi untuk Bacalon Gubernur Faris Umlati.
“Sehingga beliau punya dukungan yang kuat untuk masuk sebagai bacalon gubernur Papua Barat Daya,”tandas Marthinus Nasarany yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Sorong. Menanyakan apakah benar, Faris Umlati akan menggandeng Ketua DPD Partai Nasdem Papua Barat Daya, Ir Petrus Kasihiw,MT sebagai 02 dalam Pilgub November mendatang, Marthinus Nasarany mengatakan untuk siapa yang digandeng sepenuhnya hak prerogatif yang akan diputuskan oleh Bacalon Gubernur Faris Umlati.
“Kita sebagai partai tidak bisa putuskan, nanti beliau sendiri yang putuskan,mungkin nanti dari pers ketemu beliau tanyaka langsung kepada beliau sendiri, kami hanya pengurus partai melakukan apa yang jadi tugas partai,”tandasnya. “Sedangkan untuk keputusan mau gandeng sama siapa itu adalah hak pak Abdul Faris Umlati sendiri sebagai bakal calon gubernur,”imbuh Marthinus Nasarany.
Menyinggung masih banyaknya keraguan apakah Faris Umlati bisa lolos dalam pencalonan Pilgub Papua Barat Daya , Marthinus Nasarany mengatakan kembali kepada AFU untuk membutikan dirinya sebagai anak adat Papua.
Kalau beliau bisa buktikan sebagai anak adat, berarti beliau juga punya hak seperti yang lain. Tapi kami dari partai yakin karena beliau juga punya darah mengalir darah Papua, beliau punya darah Papua jadi kami sangat yakin punya kesempatan seperti saudara-saudara kita dari Papua yang lain,”tandasnya. Berbeda dengan kandidat lainnya, selama mendaftar di partai politik, Faris Umlati tidak pernah hadir malainkan hanya diwakilkan kepada Marthinus Nasarany.
Tentang hal ini Marthinus Nasarany mengatakan , karena menjabat sebagai bupati Raja Ampat, Afu masih melaksanakan tugas-tugas negara yang tidak mungkin ditinggalkan. “Dan tidak ada aturan yang melarang bahwa tidak boleh diwakilkan. Karena tidak ada aturan sehingga mandat itu diberikan kepada kami untuk mengambil formulir maupun melakukan pendaftaran. Itu yang dilakukan oleh kami,”pungkas Marthinus Nasarany. (ros)