SORONG-Mengusung tema Optimalisasi Pengelolaan Potensi Sumber Daya Alam dalam Mendukung Perekonomian Provinsi Papua Barat Daya, dengan Sub tema Peran Kawasan Ekonomi Khusus Sorong sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Papua. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya gelar Rapat Koordinasi dengan Pemda se-Sorong Raya tdi salah satu hotel di Kampung Baru, Jumat (17/5).
Pj Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad mengatakan bahwa tanah Papua dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Namun, selama ini potensi tersebut belum dioptimalkan secara maksimal.
“Forum ini diadakan untuk merumuskan strategi konkret mengoptimalkan sumber daya alam dan menjadikan KEK Sorong sebagai lokomotif pembangunan ekonomi di Papua,” katanya.
Pj Gubernur PBD mengatakan bahwa potensi sumber daya alam Papua sangat besar, mulai dari mineral, hutan, kelautan, hingga pertanian. Ketidakseimbangan antara potensi sumber daya alam dengan kondisi perekonomian saat ini menjadi tanda bahwa ada hal yang perlu dibenahi.
“KEK Sorong tidak hanya milik Kabupaten Sorong melainkan seluruh wilayah Papua. Semua pihak harus berkontribusi dan bersinergi membesarkan KEK Sorong,” katanya.
Menurutnya, terasa janggal jika potensi besar Papua Barat Daya dengan sumber daya alam yang melimpah, belum sepenuhnya terwujud dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dan diperlukan upaya kolektif memperbaikinya.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, perusahaan swasta dan masyarakat duduk bersama merumuskan strategi bersama untuk memajukan Papua Barat Daya,” katanya.
Lanjutnya, semua elemen perlu mengubah pola pikir dan bekerja sama untuk mengembangkan KEK Sorong menjadi lokomotif pembangunan ekonomi bagi seluruh wilayah Papua.
Kemudian, Plt Kepala Biro Investasi, Kerjasama dan Komunikasi Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, Bambang Wijanarko menyebut bahwa KEK Sorong, satu-satunya Kawasan Ekonomi Khusus di Papua yang menawarkan peluang investasi yang luar biasa dengan berbagai insentif menarik.
Dikatakan hanya saja, tantangan utama KEK Sorong saat ini adalah realisasi investasi. Untuk menarik minat investor, KEK Sorong memberikan paket insentif fiskal dan non-fiskal yang komprehensif.
“KEK Sorong menawarkan insentif yang jauh lebih unggul dibandingkan kawasan ekonomi lainnya di Indonesia,” ujarnya
Ia mencontohkan, tax holiday di KEK Sorong dapat mencapai 10 tahun untuk investasi senilai Rp100 miliar. Sementara di kawasan lain umumnya hanya 10 tahun untuk investasi senilai Rp 1 triliun.(zia)