SORONG-Tahun ini Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya mendapatkan jumlah terbanyak bantuan Tenaga Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lewat program penugasan khusus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tambrauw dr.Lenny F.Hae mengatakan bahwa Tambrauw merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya yang mendapatkan kuota terbanyak bantuan tenaga kesehatan dari kementerian kesehatan lewat program penugasan khusus, dimana jumlahnya mencapai 19 orang.
Lanjutnya, Para nakes nantinya akan ditempatkan pada sejumlah distrik seperti penugasan tim akan ditempatkan di Puskesmas Selemkai, Moraid, Miah Selatan dan Abun sedangkan untuk penugasan individu akan ditempatkan di Puskesmas Kwoor, Senopi, Mubrani dan Amberbaken.
“Untuk ke tahun ini 2024 kami Kabupaten Tambrauw untuk tim khusus saat ini yang kita sebut sebagai Penugasan khusus bukan lagi Nusantara Sehat. Lokus ada 4, ada tim khusus dan individu. Kalau tim khusus kami yang terbanyak untuk periode pertama di tahun 2024, Kabupaten Tambrauw,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tambrauw, dr.Lenny Hae.
Pemerintah daerah mengharapkan masyarakat di Tambrauw dapat menyambut para tenaga kesehatan ini, yang nantinya dapat membantu memberikan layanan kesehatan yang merata kepada masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan, karena Kabupaten Tambrauw selalu mendapat kuota,” katanya.
“Tentunya dalam kesempatan ini, saya ingin menjelaskan kepada masyarakat yang masih menganggap bahwa kedatangan tim khusus ini adalah sesuatu, yang membuat kesempatan teman-teman di daerah itu terbatas. Sebenarnya itu tidak begitu, keliru,” tegasnya.
Dikatakan lagi, karena Tenaga khusus ini mekanismenya lain, justru para nakes Penugasan Khusus ini diperuntukkan untuk membantu pelayanan kesehatan di daerah 3T.
“TPK ini untuk mengisi kuota yang kosong saja. Sambil menunggu, sampai kapan pemerintah daerah mampu menyediakan kuota untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan kita,” ungkapnya.
Kadiskes Tambrauw menambahkan Karena perlu diketahui bahwa Kabupaten Tambrauw sampai akhir tahun 2024 ini nanti akan ada 28 Puskesmas, itu beban berat untuk pemerintah daerah.
“Kemudian dari 28 Puskesmas, yang aktif 14 Puskesmas. Sementara sisanya itu kita tidak tahu mau mendapatkan support dari mana. Kita harus bersinergi dengan apa yang sudah diberikan oleh Kemenkes artinya sarana prasarana sudah dipenuhi,” jelasnya.
Sehingga, kata dr.Lenny bahwa kuota itu akan menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah untuk menyediakan. Selama belum ada, maka pihaknya dari daerah tidak mungkin tinggal diam saja dalam hal ini Dinas Kesehatan. Kamilah yang bertugas untuk mengusulkan pemenuhan SDM.
“Nah, sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah atau provinsi sekalipun itu kita punya tugas untuk menyediakan SDM ini atau tenaga kesehatan untuk memenuhi kuota yang kosong,” pungkasnya.
Sementara, itu salah satu tenaga apoteker,Sana yang juga ikut dalam program ini mengatakan sebelum sampai di Papua Barat Daya melalui seleksi yang cukup ketat dan kemudian mendapatkan pembekalan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Tambrauw.
“Semoga kehadiran kami masyarakat bisa jadi mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata,” ungkapnya.(zia)