Pulang Kampung, Guru Besar Uncen Beri Kuliah Umum di STAK Nabire
PAPUA – Guru Besar Universitas Cenderawasih (Uncen), Prof Dr Vince Tebay,S.Sos,M.Si digadang-gadang sebagai Bakal Calon Gubernur Papua Tengah pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah yang akan digelar pada bulan November 2024 mendatang. Sosok Vince Tebay dianggap pantas menduduki kursi nomor satu di daerah otonom baru (DOB) tersebut dikarenakan mempunyai segudang pengalaman dan prestasi dalam organisasi dan karir sebagai seorang tenaga pendidik.
Tak hanya itu Vince yang juga merupakan putri dari seorang penginjil senior di Tanah Papua, Pdt Yosias Tebay dianggap merupakan figur yang tepat untuk membawa kemajuan di Provinsi Papua Tengah. Vince menyatakan dirinya siap maju sebagai Calon Gubernur Papua Tengah. Kesiapan dirinya didasari panggilan hati sebagai perempuan Suku Mee untuk membawa kemajuan di Provinsi Papua Tengah, sebuah Provinsi yang baru saja dimekarkan oleh Pemerintah Pusat.
Sementara itu, pasca dilantik sebagai guru besar Universitas Cenderawasih (Uncen), Prof DR Vince Tebay, S.Sos, M.Si pulang ke kampung halamannya di Nabire, Papua Tengah. Kedatangan guru besar Uncen tersebut untuk silaturahmi sekaligus memberikan kuliah umum. Vince memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Nabire, Provinsi Papua Tengah yang digelar di Aula Thomas Degei, kompleks STAK Nabire pada Jum’at (5/4). Dimana, Vince membahas tiga tema penting dalam kemajuan sebuah universitas dan mahasiswa.
Pertama, tentang penelitian, pengembangan dan karya ilmiah dalam era teknologi 4.0. Menurutnya pihak kampus atau universitas dan mahasiswa perlu mempunyai kreatifitas dalam mengembangkan potensi sesuai visi dan misi universitas tersebut. Hal utama bagi mahasiswa adalah merubah mindset. “Sudah saatnya dalam era teknologi saat ini, jika ingin berhasil maka adik-adik wajib bekerja keras. Hal utama adalah merubah mindset dalam menggapai keberhasilan tersebut,” jelasnya saat membawakan kuliah umum.
Vince menambahkan dengan mengikuti akreditasi yang ada terutama dalam era teknologi saat ini dirinya memberikan motivasi agar prestasi sekolah maupun mahasiswa jauh lebih baik. “Ceramah hari ini hanya memotivasi tentang bagaimana caranya agar sekolah ini lebih maju. Selain itu Mahasiswa diharapkan bisa terlibat langsung di dalam kegiatan, penelitian dan pengabdian yang kita sebut dengan Tri Darma Perguruan Tinggi,” ujarnya kepada wartawan.
Lebih lanjut Vince mengungkap Tri Darma Perguruan Tinggi SPAK Nabire wajib berkecimpung dalam mengaktualisasikan ilmu pengetahuan ditengah-tengah masyarakat. Selain itu, di era teknologi informasi dan komunikasi menjadikan dunia semua terkoneksi, bergerak cepat, dan beragam informasi dan Pengetahuan agar semua bisa di akses.
“Sekolah Tinggi Agama Kristen di Kota Nabire ini wajib untuk ikut berkecimpung didalam mengaktualisasikan ilmu pengetahuannya di tengah masyarakat melalui penelitian, pengabdian maupun pendidikan di sekolah ini yang dilakukan baik mahasiswa maupun dosen Dalam hal ini juga ada satu pelajaran yang paling penting adalah digital literasi yang perlu dikembangkan dalam sekolah ini. Karena dalam akreditasi perguruan tinggi salah satunya adalah bagaimana mendatakan mahasiswa itu dalam digital sistem,” ungkapnya.
“Kemudian mahasiswa itu, dari semua hasil penelitian baik mahasiswa dan dosen dimuat melalui jurnal ilmiah dan lainnya. Karena itu materi atau bahasan hari ini adalah bagaimana Tri Darma Perguruan Tinggi, tiga hal yang melekat itu disandingkan dengan sistim era digital hari ini,” tambahnya.
Vince berharap dengan materi yang diberikan ini juga dapat mendorong proses akreditasi sekolah lebih meningkat dan kualitas mahasiswa saat lulus lebih berkualitas. ” Untuk itu kita dorong ke arah itu, supaya sekolah ini dalam akreditasinya lebih meningkat dan kualitas dari pada lulusan lebih berkualitas, kemudian sekolah ini juga terdorong secara lembaga bersama-sama dengan sekolah lain untuk memenuhi standar – standar perguruan tinggi yang diminta oleh negara,” pungkasnya.
Sebelum memberikan materi dalam kuliah umum tersebut, Vince Tebay juga menceritakan gambaran perjuangannya hingga dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Uncen. Menurut Vince kerja keras, komitmen serta yang utama adalah ketaatan menjalankan ajaran agama adalah kunci sukses dirinya. ” Perjuangan, komitmen dan ketaatan dalam menjalankan ajaran agama adalah kunci sukses saya. Banyak tantangan dalam semua proses yang saya jalani, namun saya percaya Tuhan punya waktu itu sangat indah buat saya,” ujar Profesor perempuan pertama asal suku Mee tersebut.
Jabatan guru besar yang diamanahkan kepada dirinya menurut Vince semua itu karena kehendak Tuhan dan dirinya selalu percaya akan hal tersebut. Karena baginya bagian Tuhan itulah yang terbaik. ” Saya cuma bilang, Tuhan, kalau Tuhan mau saya menjadi guru besar. Saya pasti akan dapat, karena saya sudah kerjakan semua ini. Bagian saya sudah selesai, dan sekarang saya menunggu waktu Tuhan. Bagian Tuhan selalu yang terbaik,” tuturnya.
Semua pergumulan yang telah didoakan dia percaya akan diraihnya. Vince mengatakan keberhasilan yang didapatkan tidak membuat dirinya lantas merasa hebat. Namun sikap rendah hati sangat penting ketika dirinya mendapatkan yang diraihnya saat ini. ” Saya percaya, pergumulan yang sudah didoakan, saya bisa mendapatkannya. Tapi dengan keberhasilan yang saya raih (gelar profesor dan predikat guru besar) itu bukan predikat untuk saya sombong kah, saya hebat. Tidak ada hal yang hebat. Karena yang hebat cuma Tuhan Yesus, yang sudah memberikan semua anugerah-Nya bagi saya,” bebernya.
Sementara itu salah satu mahasiswi STAK Nabire, Frida Gobay mengatakan dirinya sangat termotivasi dengan materi kuliah umum yang disampaikan Profesor Vince Tebay. Hal tersebut menurutnya merupakan hal penting bagi dia untuk terus berkarya dan berinovasi dalam dunia teknologi saat ini. ” Dengan materi yang diberikan oleh ibu, saya sebagai mahasiswa sangat membantu sekali. Dan hal ini sangat memotivasi kami sebagai mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi dalam era teknologi saat ini agar kelulusan kami dari sekolah ini mendapat hasil yang berkualitas,” ungkap Mahasiswi semester 8 jurusan Kepemimpinan Kristen. (**/rin)