Hebat di Luar Kandang, Abdullah Gazam Akui Elisa Kambu Aset Papua Barat Daya
SORONG – Dalam proses menuju Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Bakal Calon Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos secara marathon, Sabtu (27/4) mendaftar untuk mendapatkan rekomendasi di 4 partai yakni di DPW Partai Hanura, DPW PKB Papua Barat Daya, Perindo dan DPD PDI Perjuangan.
Dengan diiringi seruling tambur, Elisa Kambu didampingi istri tercinta dan tim pendukung, pertama mendatangi Sekretariat DPD Partai Hanura Provinsi Papua Barat Daya dan diterima oleh Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur, Matheos Selanno, ST MM dan pengurus DPD Partai Hanura Papua Barat Daya.
Sesaat sebelum menyerahkan berkas pendaftaran, Elisa menyampaikan rasa syukurnya karena mendapatkan kesempatan bisa datang di Sekretariat DPD Partai Hanura untuk mengembalikan berkas formulir pendaftaran sebagai bacalon gubernur Papua Barat Daya.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Elisa Kambu mengatakan Papua Barat Daya ini merupakan rumah kita bersama, maka kita berkewajiban untuk merawat, menjaga dan memelihara Provinsi Papua Barat Daya bersama-sama.
Apapun hasilnya, Elisa Kambu mengatakan siap menerimanya. Ketua Tim Penjaringan Bacalon gubernur Partai Hanura mengatakan, untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Hanura maka bacagub harus melalui fet and propert test, dan survey elektabilitas.
“Kandidat diharapkan mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti fet and proper test dan setelah itu ada survei elektabilitas untuk menentukan kandidat mana yang berhak menggunakan Partai Hanura dalam kompetisi Pemilu 2024,”ujar Mathoes Selano.
Dari kriteria umum yang disampaikan, bahwa bacalon gubernur yang akan diusung oleh Partai Hanura adalah Orang Asli Papua (OAP), tidak pernah menjalani pidana penjara, dan jika kandidat ASN maka harus mengundurkan diri dari jabatannya.
Dikatakan bahwa Elisa Kambu merupakan kandidat keempat dari 9 yang sudah mengambil formulir. “Pak Elisa Kambu kandidat keempat yang mengembalikan formulir dan mendaftar di Partai Hanura,ujar Mathoes Selanno kepada media.
Adapun Bacalon gubernur yang sudah mendaftar di Partai Hanura yakni Gabriel Asem.Lambert Jitmau, Joppye Onesimus Wayangkau dan Elisa Kambu.
Dari Partai Hanura, Elisa Kambu dan tim pendukung kemudian bergerak menuju ke Sekretariat DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Papua Barat Daya yang disambut Ketua DPW PKB Papua Barat Daya, Abdullah Gazam dan Sekretaris Albar Muges.
Dalam suasana akrab, Ketua DPW PKB Abdullah Gazam dalam sambutannya memuji tim Elisa Kambu yang dinilai orang hebat-hebat bahkan jurnalis yang meliput pun diakui Gazam kali ini yang terbanyak.
Gazam-sapaan akrab Ketua DPW PKB- menilai, Elisa Kambu adalah kandidat yang paling cepat mengambil formulir dan paling cepat pula mengembalikan formulir pendaftaran. “Itu kode untuk kasi aman cepat,”ujar Gazam yang disambut tawa gemuruh dari tim pendukung Elisa dan pengurus DPW PKB Papua Barat Daya. “Saya merasa hormat, merasa bangga beliau ada di sini. Dan teman-teman perlu ketahui bahwa beliau di kantor ini sudah pernah datang, itulah hebatnya seorang Elisa Kambu. Orang lain itu kalau mau datang daftar atau berkepentingan mau dapat rekomendasi, nanti “air sudah di leher” baru datang. Tapi jujur saya sampaikan beliau jauh sebelumnya, bukan hitungan hari, bulan, tapi tahun-tahun yang lalu, beliau itu sudah datang ke kantor ini. Itulah bedanya beliau (Elisa Kambu) dengan yang lain,”ujar Gazam yang kembali disambut tepuk tangan gemuruh dari tim pendukung dan pengurus DPW PKB Papua Barat Daya.
Lebih lanjut Gazam memuji Elisa Kambu , putera Maybrat yang hebat karena berhasil jadi Bupati Asmat. Dalam hal ini Elisa Kambu telah menunjukkan bukti kalau Ia bukan hanya jago di kandang tapi juga jago di luar .
“ Jadi kalau mau tahu orang itu hebat atau tidak, lihat dari situ. Kalau di luar dia bisa atur apalagi di dalam dia punya daerah sendiri. Ini juga saya bicara fakta , bukan kita bicara mengada-ada atau orang bilang mau “bakar-bakar” atau jual kecap, tidak. Ini kita bicara fakta bahwa memang kenyataannya begitu,”ujar Gazam.
Dikatakan, satu-satuanya putera Maybrat yang hebat ya Elisa Kambu, itu harus kita akui itu. “Bahwa di orang punya negeri di luar yang jauh di Selatan sana (Kabupaten Asmat, Papua Selatan,Red) beliau bisa bangun, beliau bisa merubah peradaban yang luar biasa. Sayang sekali kalau aset yang bagus ini kalau orang di Papua Barat Daya ini tidak amankan beliau untuk maju dan kemudian terpilih,”ujar Gazam.
Secara kedekatan, Gazam mengaku baru berapa kali ketemu dengan Elisa Kambu, tapi rasanya sudah sangat dekat dan telah terbangun chemistry .
Dari kepo-kepo , ingin mengetahui sosok Elisa Kambu, Gazam mengaku sempat browsing-browsing di internet, dan sampai saat ini, Ia mengaku belum menemukan titik kelemahan Elisa Kambu.
“Tapi kalau mau cari kelebihan Elisa Kambu banyak kita temukan. Yang orang bilang Asmat daerah papan itu, hari ini luar biasa, beliau bisa sulap daerah papan itu menjadi daerah beton. Yang bandara, pesawat tra berani masuk, sekarang pesawat-pesawat besar sudah mulai masuk di sana (Asmat,Red). Yang orang bilang, lumpur-lumpur itu hari ini beliau bisa sulap jadi jalan beton, Pak Elisa luar biasa,”ujar Gazam.
Setelah menerima formulir pendaftaran dari Elisa Kambu, Gazam mengatakan akan memprosesnya lebih lanjut. Dikatakan bahwa PKB yang hanya memiliki 1 kursi di DPRD Provinsi tidak membuka pendaftaran secara resmi, secara terbuka sebagaimana partai lain. Melainkan hanya menginformasikan kepada para calon bahwa jika ingin mendapatkan rekomendasi dari PKB yang satu kursi maka PKB memberikan ruang dan hari, datang ambil formulir kemudian kembalikan formulir,”ujar Gazam.
Usai mendaftar di PKB, Elisa Kambu didampingi isteri tercinta dan tim pendukung berkonvoi menuju Partai Perindo yang diterima Ketua Tim Penjaringan Bacagub Partai Perindo, Sahaludin Almady, SH dan pengurus DPD Perindo .
Sampai saat, menurut Sahaludin Almady, sudah dua bakal calon gubernur Papua Barat Daya yang mendaftar di Perindo, yakni Lambert Jitmau dan Elisa Kambu,
Partai terakhir yang didatangi Elisa Kambu adalah PDI Perjuangan yang kantornya berlokasi di Kampung Baru -tak jauh dari Polsek Sorong Barat–
Dengan kembali diiringi kelompok suling tambur, kedatangan Elisa Kambu dan istri di Sekretariat DPD PDIP di Kampung Baru, diterima oleh Ketua Tim Penjaringan Bacagub, Freddy Marlisa dan Sekretaris Panitia Penjaringan, Decky Duwith.
Selanjutnya berkas pendaftaran secara resmi diserahkan oleh Elisa Kambu untuk diproses lebih lanjut ke DPP PDIP. Dan kepada media, Elisa Kambu mengaku 90 persen optimis akan jadi salah satu kandidat gubernur yang maju dalam Pilgub Papua Barat Daya.
“Salebihnya 10 persen saya tunggu rekomendasi saja,”ujar Elisa Kambu.
Saat menyerahkan berkas pendaftaran di Partai Hanura, mata Elisa Kambu sempat berkaca-kaca, menanyakan hal ini, Elisa Kambu mengaku terharu karena dari Papua Selatan, Ia datang mendaftar untuk maju jadi bacalon gubernur Papua Barat Daya, itu karena panggilan hati.
Elisa Kambu mengatakan, pengalaman dirinya yang 2 periode (10 tahun) jadi bupati Asmat, 4 tahun jadi sekda, 3 tahun jad inspektorat, 6 tahun jadi camat, lalu apa yang kurang darinya. Dari sisi materi ia merasa sudah cukup.
“Tapi bukan itu, saya datang ke sini (Papua Barat Daya) karena panggilan. Memang karena panggilan hati, dan saya juga tidak tahu kenapa harus datang ke sini, itu juga pergumulan yang panjang. Dan saya sudah memutuskan untuk datang ke sini (Papua Barat Daya, Red),”tandasnya.
Provinsi Papua Barat Daya, lanjut Elisa Kambu merupakan hasil perjuangan seluruh warga negara di Papua Barat Daya.
“Penggali pasir, penjual di pasar , para pejabat anak-anak Papua semua berjuang untuk Papua Barat Daya. Jadi tidak ada satu orang yang berjuang untuk Papua Barat Daya. Catat Itu. Supaya jangan ada pembodohan unuk rakyat. Papua Barat Daya ini perjuangan kita semua, teman-teman media juga punya peran yang mendorong hadirnya Papua Barat Daya. Ini rumah besar Papua Barat Daya, jadi kita urus dengan baik. Tidak boleh ada klaim satu atau ada orang yang lebih penting menghadirkan PBD, tidak ada, semua kita sama dalam berjuang me ngahdirkan Provinsi Papua Barat Daya,”tandas Elisa Kambu.(ros)