JAKARTA – Setiap tahun di bulan April merupakan momentum untuk menyoroti kaum perempuan di Indonesia, seiring perayaan hari kelahiran R.A Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia yang memiliki pemikiran sangat maju pada masanya.
Bicara tentang emansipasi tidak lepas dari topik kesetaraan gender, salah satu bagian dari Tujuan Pembangun Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Growth (SDG’s), dimana negara-negara PBB termasuk Indonesia telah menandatangani kesepakatan sebagai bukti komitmen melaksanakan SDG’s pada 25 – 27 November 2015.
Di bp, kami percaya bahwa tempat bekerja haruslah menjadi tempat di mana semua orang memiliki kesempatan yang setara dan diperlakukan secara adil sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Hal ini termasuk juga dengan kesetaraan gender, di manapun kami beroperasi.
Dengan semangat perbaikan kesetaraan gender ini, bp, melalui Business Resources Group (BRG) mengembangkan bpWIN (Women’s Interest Network) yang dibentuk dan dipimpin oleh karyawan sebagai wadah untuk mendukung agenda Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (Diversity, Equity & Inclusion atau DE&I).
Selain upaya kolektif melalui bpWIN, bp juga melibatkan insinyur perempuan yang berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam industri energi. Salah satunya adalah Dianawaty, seorang Completion Engineer di Tangguh LNG. Dianawaty merupakan salah satu dari para teknisi wanita yang pada saat ini mewakili sekitar 50% dari seluruh teknisi di Tangguh LNG.
Completion Engineer, sebagaimana diungkapkan oleh Dianawaty, adalah arsitek sumur yang bertugas untuk memastikan kelancaran aliran hidrokarbon dari sumur-sumur yang telah dibor. Mereka bekerja secara kolaboratif dengan tim insinyur lainnya untuk menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan sumur-sumur tersebut.
Ketika ditanya tentang apa yang disukainya dari pekerjaannya, Dianawaty menyebutkan pengalamannya bekerja langsung di lokasi, termasuk saat melakukan perbaikan sumur pertamanya dan mempelajari operasi penyelesaian di lepas pantai. “Keindahan menjadi insinyur muda di bp adalah kesempatan yang diberikan perusahaan untuk memperkuat dan membimbing para talenta muda untuk memimpin”, imbuh Dianawaty.
Dalam hal inklusi, Dianawaty mengungkapkan bahwa inklusi adalah tentang memberikan rasa hormat kepada sesama dan mendukung serta menghargai orang-orang di sekitar kita. Dia menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, tidak memotong saat orang lain mengungkapkan pendapatnya, dan memberikan dukungan penuh setelah mereka selesai berbicara.
bpWIN dan contoh nyata kiprah wanita tangguh seperti Dianawaty hadir untuk mendukung bp mewujudkan agenda DE&I dengan menyoroti hambatan yang dihadapi kaum perempuan Indonesia dalam mencapai potensinya demi menciptakan perubahan positif. Di Indonesia, bpWIN didirikan di dua tempat, yaitu bpWIN Jakarta dan Tangguh, yang masing-masing menyesuaikan dengan budaya di wilayah masing-masing untuk memudahkan komunikasi dan proses interaksi.
Meskipun berbeda lokasi, baik bpWIN Jakarta maupun Tangguh saling terhubung melalui program-program dan diskusi rutin karena keduanya mengemban misi yang sama. Kegiatan yang dilakukan oleh bpWIN di Indonesia mencakup peringatan Hari Perempuan Sedunia dan Hari Kartini, International Women in Engineering Day, kelas peningkatan keterampilan, serta obrolan santai dengan pemimpin dan tokoh inspiratif.
Melalui inisiatif seperti bpWIN dan semangat kepemimpinan seperti yang ditunjukkan oleh Dianawaty, bp memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memimpin dan berkembang dalam karier mereka. Hal ini bukan hanya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, tetapi juga membuka pintu bagi perempuan lainnya untuk mengejar impian mereka dan mencapai kesuksesan yang sama di berbagai bidang industri, termasuk industri migas.(*/akh)