SORONG– Dipimpin Hartini Desti Ayu, Sahabat Rico Sia, Rabu sore (17/4) mengunjungi nenek Isnaini, korban pemerkosaan , kekerasan dan pencurian di rumahnya di Kompleks Kokoda Km 8 , Jumat pekan lalu (12/4).
Kedatangan Sahabat Rico Sia di Ruang Melati C RS Sele Be Solu disambut bu Welly, Eka dan bu Cristin, tetangga korban yang menjaga nenek Isnaini selama dirawat di rumah sakit.
Kepada Sahabat Rico Sia, mama Welly mengatakan kondisi nenek Isnani semakin membaik. Meski begitu, Ia masih harus mendapatkan perawatan intensif dan rencana diterbangkan ke Makassar, Sulsel karena alat CT Scan yang dibutuhkan tidak tersedia di Sorong.
Dengan luka memar di wajah hingga di bagian lehernya akibat pukulan keras membuat nenek Isnaini belum bisa banyak bergerak. Terlebih tampak kelopak mata kanannya juga belum bisa terbuka lebar.
Dengan kondisi luka parah yang dialami, awalnya kata bu Welly, nenek Isnaini tidak bisa berbicara. Setelah dirawat hampir sepekan, kini ia sudah bisa bicara dan sudah bisa makan.
“Terima kasih,”ucapnya saat menerima amplop berisi uang dari Desti Ayu yang merupakan sumbangan dari Sahabat Rico Sia.
Seraya memegang erat amplop putih yang diberikan, nenek Isnaini yang asli Kediri, Jawa Timur mengungkapkan saat kejadian,uangnya Rp 1 juta dicuri pelaku. Saat ditanya siapa pelaku yang tega berbuat keji terhadapnya, nenek Isnaini mengaku tidak mengenal para pelaku.
“Tapi ciri-ciri pelaku dia tahu,”imbuh Welly.
Bagaimana rentetan kejadian sadis itu Welly mengatakan sepenuhnya sudah ditangani kepolisian dan usai kejadian, Ia menemukan nenek Isnani dalam kondisi tak berdaya.
Berkat bantuan dari Dinas Sosial , Pemerintah Kota dan donator lainnya, Welly mengaku bisa memenuhi kebutuhan nenek Isnaini seperti pampers dan lainnya.
Seperti diketahui, nenek Isnani merupakan korban pemerkosaan, kekerasan fisik dan pencurian yang diduga dilakuan pelaku lebih dari satu orang.
Nenek Isnaini hidup sendirian di rumah sewa yang sederhana. Ia tak punya keluarga di Sorong, suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu, sehingga setiap hari Ia harus berjuang mencari nafkah sendiri dengan jualan pakaian cakar bongkar.
Saat sudah siuman, Ia langsung teringat uangnya Rp 1 juta hilang dicuri pelaku. Uangnya yang hilang Rp 1 juta itu beberapa kali disampaikan saat Sahabat Rico Sia membesuknya.
Selain uangnya yang hilang, nenek Isnaini juga teringat kalau sewa rumah yang sudah jatuh tempo belum Ia bayar.
“Yang penting bude sehat dulu,”ucap bu Welly yang menungguinya di rumah sakit.
Saat ditanya nenek Isnaini umur berapa, Ia pun menjawab “ hampir 70 tahun”. Meski sudah lansia, namun daya ingat nenek Isnaini masih bagus.
Ia pun sempat bercerita terbata-bata kalau selama dirawat di rumah sakit, Ia tidak diperbolehkan jalan dan hanya baring terus di tempat tidur. Sesekali Ia pun bersuara keras membuat mama Welly memintanya untuk diam. Jaga orang sakit itu memang butuh kesabaran ekstra. Semoga lekas pulih nenek Isnaini.
Seperti diketahui, kejadian keji dan sadis dialami nenek Isnaini Jumat pekan lalu (12/4) sekitar pukul 03.00 Wit.
Awalnya pelaku mau mencuri di tetangga korban, namun gagal dan akhirnya pelaku berhasil masuk di rumah nenek Isnaini. Selanjutnya para pelaku melakukan tindakan kekerasan seksual dan kekerasan fisik pada nenek Isnaini. Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus ini.(ros)