Kandidat Cagub Tanpa Andil Hadirnya Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya, Lambert : Harus Tahu Malu!
SORONG-Melakukan pendaftaran Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM didampingi relawan yang diiringi Tarian Kuda Lumping dengan menggunakan atribut Banteng, mendatangi Kantor Sekretariat DPD PDIP Papua Barat Daya, Senin (29/4) di Kampung Baru.
“Hari ini, saya daftar lengkap dengan pasangan Syamsudin Anggiluli yang merupakan Bupati aktif di Kabupaten Sorong Selatan dan Kader PDIP murni,” tegasnya.
Menurutnya, Syamsudin Anggiluli merupakan salah satu tokoh Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
“Syamsudin yang kerja capek di Provinsi Papua Barat Daya untuk mendapatkan kursi, baik di kabupaten yang ia pimpin. Budaya orang Papua itu yang bikin kebun, maka dia yang panen dan datang makan,” tegasnya.
Lambert yang juga menjadi salah satu tokoh Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya tersebut mengatakan bahwa dirinya telah mendaftar Bacagub di 3 partai. Hal tersebut dilakukan karena untuk membangun hubungan kebersamaan.
“Saya sudah daftar di Partai Hanura, Perindo dan sekarang di PDIP. Nanti terakhir di Gerindra. Saya bukan karena tidak memiliki partai, lalu pergi bergabung tetapi demi membangun kebersamaan seperti itu,” ungkapnya.
Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat Daya itu menegaskan bahwa Partai Golkar menang di seluruh Nusantara, apalagi di tanah Papua. Sehingga Partai Golkar Papua Barat Daya tidak membuka penjaringan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Namun, ia berharap PDIP mampu memberikan rekomendasi terhadap kader terbaiknya yakni Syamsudin Anggiluli yang merupakan tokoh Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
“Saya tidak mau, karena pelaku sejarah dan provinsi yang pertama kali. Pejuang itu harus merasakan bagaimana jerih payahnya. Kalau PDIP mau kasih (rekomendasi) ke orang lain, Syamsudin tetap bersama aku. Bagaimana-bagaimana nanti lihat dikemudian hari,” tegasnya.
“Pemimpin di partai ini (PDIP) tidak buta, pemimpin di partai ini pasti cerdas melihat semua jerih payah dari setiap kader. Kursi yang ada ini bukan hanya dipikul dari rumah,” sambungnya.
Untuk optimis mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP, kata Lambert bahwa dirinya akan bangga jika Provinsi Papua Barat Daya dipimpin oleh Golkar dan PDIP.
“Saya tidak, tapi saya bangga kalau Provinsi Papua Barat Daya dipimpin oleh Golkar dan PDIP,” tegasnya.
Dikatakan bahwa kehadiran Provinsi Papua Barat Daya atas perjuangan dirinya dan yang termasuk dalam Tim Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
“Jangan mengada-ada. Harus bicara sesuai fakta. Sekali melihat, seribu kali percaya,” tegasnya.
Lambert menjelaskan bahwa Dari tahun 2018 hingga tahun 2022 yang datang mendampingi dirinya memperjuangkan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya adalah Bernard Sagrim dan Syamsudin Anggiluli.
“Penentuan kemenangan Gubernur Papua Barat Daya ada di Kota Sorong,” tegasnya.
Menurutnya, jika Ada kandidat cagub yang mau maju Gubernur Papua Barat Daya, kendati dulu menolak hadirnya pemekaran Papua Barat Daya yakni cagub dari Partai Demokrat.
“Yang dari Partai Demokrat yang maju gubernur itu malu. Saya bicara dengan tegas, malu dan malu. Karena di tidak pernah berkeringat, tidak pernah mendukung bahkan fraksinya menolak,” katanya.
“Harus ada perasaan malu terhadap kami yang berjuang. Baru bapak bangun tidur datang. Ada kepala daerah yang menolak kehadiran Papua Barat Daya yang sekaligus mewakili partai masing-masing. Catatan ada di saya. Raja Ampat itu lebih-lebih menolak (tolak pemekaran PBD) dan tidak pernah membuat apapun. Dari tahun 2018 sampai hari ini. Malu ah, malu, malu, malu,” tegas Wali Kota Sorong 2 Periode tersebut.
Kemudian, Ketua Bapilu DPD PDIP PBD, Freddy Marlissa mengatakan jumlah kandidat untuk calon Gubernur sudah ada 5 orang dan wagub ada 2 orang.
“Kami menerima dokumen pendaftaran dari pak Lambert Jitmau. Kemudian hingga saat ini yang telah daftar dari partai Golkar pak Lambert Jitmau dan Bernard Sagrim, PDIP pak Wayangkau dan Elisa Kambu, dari Demokrat pak AFU dan Perindo pak Gabriel Assem,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa untuk kriteria Cagub dan Cawagub dari PDIP yakni sesuai hasil survei elektabilitas masing-masing kandidat dari lembaga yang berkompeten.
“Mekanisme yang dilakukan yaitu bagaimana, survei mengenai elektabilitas calon masing-masing. Nanti akan disurvei oleh lembaga yang telah ditunjuk oleh parpol,” katanya.
Lanjutnya, Kemudian masing-masing calon diberi ruang tugas bagaimana mereka mensosialisasikan diri mereka untuk masyarakat Papua Barat Daya. Selain itu juga melakukan konsolidasi internal dan eksternal.
“Nah, eksternal ini penting karena bagaimana bisa membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Kita sadar bahwa membangun negara, atau provinsi ini kita tidak bisa sendiri. Kita harus bangun dengan koalisi bersama. Apalagi kita belum partai PDIP belum mempunyai kuota yang cukup untuk mengusung sendiri sehingga kita membutuhkan dua Kursi lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan dari PDIP telah mendapatkan informasi bahwa memang Lambert Jitmau akan didampingi Calon Wakil Gubernur Syamsudin Anggiluli.
“Iya, itu yang dikatakan oleh Pak Lambert Jitmau,” pungkasnya.(zia)