SORONG-Musibah banjir melanda Kota Sorong, Papua Barat Daya, semua ruas jalan lumpuh dari aktivitas lalulintas termasuk jalan-jalan lingkungan pemukiman warga. Dari pantauan Radar Sorong, di Jalan Bima Km 10, banjir menggenangi beberapa rumah warga yang sudah langganan banjir.
“Harusnya ada aturan yang ada sanksi tegas, jadi kita warga dan pemerintah tiap minggu sama-sama wajib kita kasih bersih got-got (saluran) itu. Masa setiap hujan pasti banjir. Nanti su banjir baru mo kasih bersih, su terlambat yo,” kata salah satu warga Km 10 Jalan Bima, Jumat (8/3).
Begitu pun di Jalan Sungai Maruni Km 10, dan beberapa lokasi yanv rawan tak luput dari banjir akibat hujan dengan durasi berjam-jam tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur PBD Mohammad Musa’ad didampingi OPD terkait turun langsung ke lapangan, lokasi terjadi banjir.
“Kita langsung ke lapangan setelah mendapatkan informasi bahwa ada beberapa titik banjir di Kota Sorong. Saya berkoordinasi dengan Pj walikota Sorong dan juga SKPD terkait untuk langsung lihat ke lapangan,” katanya.
“Jadi tadi kita lokasi NN.Km 9, KM 10, Kampung Bugis dan beberapa titik (rawan banjir) yang lain,” sambungnya.
Menurutnya Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya tidak hanya bicara, karena ada hal-hal yang harus dilakukan. Pertama, kata Pj Gubernur bahwa untuk penanganan banjir maka akan ada bantuan, karena dampak yang di akibatkan dari banjir yang terjadi. Sehingga Pemprov memberikan bantuan Rp500 juta untuk bantu penanganan darurat kepada Pemerintah Kota Sorong.
“Jadi beberapa hari kedepan penanganannya segera dilakukan. Ada banjir, ada dampaknya. Yang mengakibatkan jalan-jalan banyak material yang harus dibersihkan, sampah dibersihkan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Pj Gubernur mengatakan bahwa dirinya mengajak Pj walikota untuk memikirkan lagi jangka menengahnya untuk penanganan banjir.
“Tadi ada yang sudah kita tinjau, misalnya Kampung Bugis. Itu kalinya sangat sempit, sudah ada di bantaran kali, sudah mepet dengan kali. Tidak ada jalan spasi. Jadi pasti itu mengakibatkan jadi peluang banjir yang besar. Nah, begini harus di tindaklanjuti,” tegasnya.
Lanjutnya, Untuk jangka panjang perlu difikirkan karena 5 tahun kedepan ini semua harus didesain sistem drainasenya. Kemudian menertibkan yang harus lebih tegas di jalur-jalur hijau yang sebenarnya tidak boleh dibangun perumahan. Tetapi masih ada perumahan-perumahan.
“Kita juga memikirkan agar air itu bisa cepat sampai ke laut, dengan sistem mekanisme kemudian sistem penggunaan teknologi,” pungkasnya.
Kemudian, Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengatakan bahwa dirinya telah mendampingi Pj Gubernur PBD untuk turun ke beberapa titik atau beberapa lokasi yang terkena banjir atau terkena dampak banjir, seperti di PLTD Km 8.
“Saya mendampingi Pak Pj Gubernur turun ke Jalan Sungai Maruni Km 10 sampai ke Kampung Bugis. Memang disana daerah yang cukup parah dan perlu penanganan, dari Pemerintah Kota Sorong tetapi juga pemerintah Provinsi Papua Barat Daya,” tegasnya.
Dikatakan juga bahwa Untuk data lokasi dan warga mana saja yang mengalami musibah banjir, pihaknya sedang mendata.
“Jadi ketika ada data, maka kami bisa melaporkan dan memberikan bantuan, ada solusi menangani dampak dari banjir,” ujarnya.
Pj Wali Kota Sorong atas nama pemerintah Kota Sorong dan juga warga masyarakat Kota Sorong, kata Septinus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Gubernur PBD dan seluruh jajarannya yang hari ini dengan sikap membantu Pemkot Rp 500 juta.
“Karena ini nanti sebentar kami rapatkan, kebutuhan yang mendadak yang bisa kami tangani yaitu yang kami bisa gunakan situasi yang darurat,” ungkapnya.(zia)