SORONG-Mantan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sorong, Musa Lazarus Malagam, S.Sos , M.Si memantapkan diri untuk maju sebagai calon Bupati Sorong periode 2024-2029.
Dan orang nomor 2 atau calon wakil bupati Sorong yang dipilih adalah Suprapto, politisi PDIP yang juga Ketua KUD Tani Makmur, Aimas.
Mewujudkan langkanya maju dalam Pilkada Kabupaten Sorong periode 2024-2029, tadi pagi (Sabtu, 2/3), dengan diantar masyarakat, para kepala suku Moi, dan tokoh masyarakat, Lazarus Malagam resmi meminang Suprapto sebagai calon wakil bupati Sorong.
Diiringi dengan seruling tambur, acara lamaran/peminangan berlangsung ramai dan dalam prosesi adat Moi . Yang ditandai dengan penyerahan kain adat Malamoi kepada Suprapto dan pemasangan gelang tangan dari istri Malagam kepada bu Suprapto sebagai simbol bahwa istri kandidat bupati dan wakil bupati Sorong juga memiliki satu tekat yang sama untuk terus mendukung pasangan Malagam-Suprapto sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Sorong periode 2024-2029.
Untuk bersanding dalam Pemilukada Kabupaten Sorong 2024, acara peminangan suku Moi kepada “gadis” Jawa diawali dengan prosesi datang minta dengan berdiri di depan pagar rumah yang kemudian dipersilakan masuk oleh perwakilan keluarga, Sunaryo.
Selanjutnya, peminangan dilanjutkan dengan ketuk pintu sebagai tanda datang minta oleh Ny Malagam. Suku Moi datang minta “gadis” Jawa didukung penuh oleh para kepala suku Moi yang menyerahkan kain adat kepada Suprapto.
“Segala sesuatu indah pada waktunya.
Atas nama kepala suku besar Moi. Yang ada di sini jangan ada dusta diantara kita., Ini adalah kedua kandidat, besok ada John Kamuru maju silakan, kepala suku ada di posisi tengah. Mau undang silakan, tidak juga tidak apa-apa,”ujar Kepala Suku Besar Moi Raya, Silkofok Yery Suu. . Dikatakan, Suprapto adalah sosok yang berpengalaman. Dukungan diberikan kepada Malagam-Prapto untuk ada perubahan menjadi tuan di negeri sendiri di Malamoi.
Ia pun berharap agar pintu rumah dari calon wakil bupati selalu terbuka menerima masyarakat kapan pun. “Harga mati untuk Malagam-Suprapto,”tandasnya.
Sementara Rafles Yewey, Wakil Kepala Suku Besar Malamoi untuk Tambrauw berharap jika terpilih dalam Pilkada 2024, Ia berharap dalam program 100 hari kerja adalah menyelesaikan sertifikat tanah transmigrasi yang saat ini masih banyak bermasalah.
Hal senada juga disampaikan oleh Sunaryo, perwakilan keluarga dari Suprapto dan masyarakat Jawa di Kabupaten Sorong. “Harapan kami antara suku Moi dan suku Jawa dan seluruh suku-suku yang ada di Kabupaten Sorong menjadikan hidup rukun, tidak ada sengketa apun di Kabupaten Sorong,”tandanya
Dikatakan, bahwa yang utama dirasakan di kabupaten Sorong terkait dengan sertifikat tanah transmigrasi yang banyak masalah. Dua hal yang jadi masalah hingga berbuntut pada pembunuhan adalah masalah tanah dan istri (perempuan). Karena itu kepada pasangan Malagam-Suprapto, Ia berharap kedua hal tersebut jadi perhatian.
Yang menarik prosesi peminangan Malagam –Suprapto yang dipandu Sekretaris Umum Intelektual Moi, Joni Magablo diikuti dengan penandatanganan pakta integritas oleh pasangan Malagam-Suprapto.
Inti dari penandatanganan pakta integritas diantaranya tidak menjadikan wakil bupati sebagai “ban serep” tapi bupati dan wakil bupati selalu bekerjasama, bersinergi dalam memajukan Kabupaten Sorong.(ros)