SORONG – Koordinator Tim Pemenangan caleg DPR RI Robert Joppy Kardinal, Ricky Javed mengaku optimis Robert Kardinal yang akan meraih kursi DPR RI hasil Pemilu legislatif 2024.
Hal ini ditegaskan Ricky Javed, setelah tim memiliki data akurat berdasarkan C1 hasil, dimana dari 5 kabupaten dan 1 Kota, Caleg DPR RI Nomor Urut 1, Robert Kardinal unggul dibanding caleg Nomor Urut 2, Bernard Sagrim.
“Saya optimis 90 persen beliau (Robert Kardinal) raih kursi DPR RI, 10 persennya tinggal menunggu ditetapkan,”ujar Ricky Javed kepada media, Rabu (7/3).
Sebelum berbicara tentang perolehan suara dari caleg Robert Kardinal, Ricky Javed mengatakan, selama ini telah terbangun opini kalau Robert Kardinal tidak mendapatkan kursi di DPR RI, sebagaimana beredarnya 3 foto caleg DPR RI di medsos yang dinyatakan lolos ke senayan.
Menurut Ricky Javed, yang menyebar di medsos itu sebagai upaya penggiringan opini kepada publik yang dianggap mengaburkan fakta sebenarnya. Sebab KPU Provinsi Papua Barat Daya saja baru melaksanakan rapat pleno pada hari ini (Kamis, 7/3).
“Kita perlu mengklarifikasi ini karena isu-isu yang berkembang tidak mencerminkan politik yang baik, mematahkan semangat berdemokrasi. Ada teman-teman kader yang sudah mengklaim diri sebagai pemenang, padahal KPU yang terhormat belum mengeluarkan sesuatu apa pun,”ujar Ricky Javed.
Sebagai koordinator tim pemenangan dari caleg DPR RI, Robert Kardinal, Ricky Javed menyampaikan terima kasih kepada KPU dan jajarannya yang telah bekerja profesional hingga sampai pada tahapan rapat pleno perolehan suara Pemilu 2024.
Terkait dengan perolehan suara yang diraih Robert Kardinal, selaku Advokasi dari Tim Pemenangan Robert Kardinal, Jatir Yuda Marau mengatakan, bahwa melihat dinamika pemberitaan di medsos seperti youtube, tiktok yang beredar di publik seolah-olah sudah ada penetapan calon anggota DPR RI terpilih, bahwa pemberitaan itu semua hoax.
“Bagi kami pemberitaan-pemberitaan ini semuanya adalah hoax. Oleh karena itu kami perlu memberikan pembelajaran kepada publik untuk bagaimana menerima pemberitaan yang benar,”ujar Jatir Yuda Marau mendampingi Ricky Javed dalam jumpa pers, Kamis (7/3).
Dikatakan, pemberitaan yang benar sebagaimana yang disampaikan, bahwa tahapan Pemilu saat ini masih berjalan di provinsi. Pleno penetapan perolehan suara di PPD, Kabupaten/Kota sudah selesai dan kini masuk pada pleno di KPU Provinsi Papua Barat Daya.
“Berdasarkan sumber data yang kami peroleh , baik pada tingkat pleno PPD,maupun pleno KPU kabupaten./kota yang dimiliki oleh tim Pak Robert Kardinal, perolehan suara Partai Golkar itu sekitar 98 ribuan,”ungkap Yuda Marau.
Dari jumlah suara yang diperoleh Partai Golkar untuk DPR RI, ada 3 caleg. Dari 3 caleg itu, Yuda Marau mengatakan, Robert Kardinal meraih suara tertinggi , disusul dengan Bernard Sagrim.
Karena itu, kalau ada klaim diluar yang mengatakan ada penetapan atau ada calon terpilih tentunya keliru. “Kami sendiri pun, walaupun data sudah kami miliki, dan mengatakan seperti ini, kami belum mau mendahalui KPU menetapkan calon terpilih. Silakan berproses sebagaimana mestinya. Tapi sebagai ukuran konsep, kami sudah memiliki datanya. Jadi tidak boleh lagi membangun opini-opini liar di luar, yang tidak berdasarkan data atau bukti yang dimiliki secara kongkrit yang kuat yang jadi alasan untuk mengajukan pemberitaan,”ujar Yuda Marau.
Dengan jumlah perolehan suara untuk Partai Golkar 98.869, Yuda Marau mengungkpan, suara Robert Kardinal mencapai 49.777, sementara caleg nomor urut 2, Bernard Sagrim 42.480. “Ini sumber data kami berdasarkan C hasil,”ujar Yuda Marau.
Dengan perolehan hasil suara tersebut, ditegaskan oleh Yuda Marau bahwa antara Robert Kardinal dan Bernard Sagrim, Robert Kardinal unggul 7.297.
“Ini sementara berjalan pleno KPU, kami ikuti bersama, kami kawal bersama,”tandas Yuda Marauw.
Terus mengawal tahapan Pemilu, Yuda Marauw mengatakan bahwa Robert Kardinal menang di 4 kabupaten dan 1 kota. “Pak Robert hanya kalah di Maybrat. Tapi keseluruhan 4 kabupaten 1 kota itu Pak Robert yang menang. Ini berdasarkan data ya,”tegas Yuda Marau.
“Kepada pihak-pihak terkait, marilah kita mengikuti pleno KPU provinsi, itu terbuka, publik juga bisa mengikuti, semua terbuka. Kita bisa hitung sama-sama, di sana lah data sebenarnya,”imbuhnya.
KPU pasti bekerja profesional, melakukan rekapitulasi dengan sumber-sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Yuda Marau juga mengatakan, jika selama ini tim Robert Kardinal diam karena pihaknya menghargai proses tahapan Pemilu. “Kami tidak mau memberikan informasi yang datanya tidak benar. Kalau data yang kami berikan tidah benar itu kan sama saja melakukan pembohongan publik. Lagian kami juga menghargai tahapan Pemilu yang sedang dilaksanakan sehingga kami tidak mau mendahului KPU ,”ujar Yuda Marau.
Dengan dasar tahapan Pemilu yang sudah berjalan sampai pada pleno KPU Provinsi Papua Barat Daya, Yuda Marau mengatakan pihaknya sudah sampai pada tahap kesimpulan karena kami sudah pegang data, dan publik pun semua sudah beredar. “Jadi inilah fakta, data real yang kami ungkapkan,”tandas Yuda Marau.
Menanyakan kemungkinan terburuk, jika yang diperkirakan meleset, Yuda Marau mengatakan, tim advokasi didukung administrasi yang baik, telah menyiapkan semuanya. “Dari TPS,PPD, KPU Kabupaten/Kota kami punya fakta dan bukti semua. Memang kami akui di beberapa titik ada yang kami temukan dan patut dicurigai, tapi kami tidak mendahului untuk melakukan upaya-upaya hukum,”ujar Yuda Marau.(ros)