SORONG – Calon bupati Sorong, Lazarus Malagam, S.Sos M.Si mengatakan, dengan tidak bermaksud curi start, setelah melaksanakan acara peminangan adat, pihaknya tentu akan mengikuti tahapan Pilkada.
Soal pertimbangan menggandeng Suprapto, Malagam mengatakan, dirinya yang asal Moi-Jawa (Moja) tentunya klop dengan Suprapto yang asli Jawa. Dan menurutnya, pertimbangan itu juga masukan dari para tetua adat.
“Menurut orang tua, lembaga adat, sesepuh, bahwa pak Suprapto , sesepuh pantas mendampingi kami 5 tahun mendatang,”ujar Malagam.
Terkait adanya penandatanganan pakta integritas, Malagam mengatakan hal itu untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa Ia dan pasangannya, Suprapto siap bergandeng tangan, bekerjasama memajukan Kabupaten Sorong.
“Pakta integritas itu nanti nanti kita baca dalam visi misi kami, Malagam- Suprapto, MASO artinya itu sudah, tidak ada yang lain. Itu saja,”ujar Malagam
Sementara itu, sebagai calon wakil bupati Sorong yang akan mendampingi Lasarus Malagam, S.Sos M.Si dalam Pilkada Sorong, periode 2024-2029, Suprapto menegaskan dirinya maju sebagai calon wakil bupati atas adanya dukungan masyarakat.
Dan kader PDIP ini mengaku menerima pinangan Malagam, karena dialah orang yang pertama datang melamar dan meminta dirinya untuk mendampingi Malagam dalam Pilkada Kabupaten Sorong 2024.
“Saya dimana-mana menyampaikan, wakil bupati itu bukan maju tapi diajak oleh calon bupati,”ujar Suprapto kepada media.
Menyinggung tentang usia yang sudah lanjut, Suprapto mengatakan bahwa usianya sama dengan calon Presiden Prabowo Subianto (72 tahun). Dalam politik tidak mengenal usia. Meski sudah tua, Suprapto mengaku siap jika ada yang mau adu jalan ataupun adu gagasan dengannya.
“Tua muda itu ukurannya apa? Kalau diajak bersaing jalan, ayo jalan. Kalau bersaing gagasan ayo adu gagasan di Alun-alun. Jadi bukan tua muda. Muda tapi tidak punya gagasan, hanya omon-omon saja, ya to,”tandas Suprapto.
Lebih lanjut, Suprapto mengakui, dalam Pilkada Kabupaten Sorong yang dijadwalkan September mendatang, faktor usia akan jadi bahan bagi lawan politik untuk menjatuhkan dirinya.
“Saya nanti akan dijatuhkan dengan 3 hal, saya sudah tua, (namun setelah menjelaskan kepada media didapatkan jawaban), oh ternyata pak Prapto umurnya sama dengan pak Prabowo. Selain itu saya tidak sarjana, Undang-Undangnya memang hanya SLTA ya to, paling-paling dikatakan bahwa nanti Pak Prapto tidak bisa komputer, anak saya semua bisa. Jadi yang penting, ayo adu gagasan dengan saya,”tandas Suprapto.
Menyinggung adanya pakta integritas yang ditandatangani dengan calon bupati Sorong, Malagam, Suprapto mengatakan hal itu penting.
“Karena saya tidak mau, gagasan saya tidak dipakai. Itu saya sudah sampaikan dimana-mana dan saya sudah sampaikan kepada pak bupati (maksudnya calon bupati, Red), bahwa ngomong-ngomong pak bupati kalau mau make gagasan saya, nanti jadi gubernur. Pakai gagasan saya, apa itu? Nanti saya buktikan. Yang penting beliau mau. Kalau masalah OPD itu kan tergantung beliau saja,”tutur Suprapto.
Yang pasti ditegaskan oleh Suprapto bahwa dirinya maju sebagai calon wakil bupati Sorong bukan karena kehendaknya melainkan diajak oleh Lazarus Malagam, dan didukung oleh masyarakat.
“Ini bukan niat saya mau maju, tapi saya diajak. Jadi beda, saya maju karena dibutuhkan masyarakat. Sepanjang kita diberikan kesehatan, umur panjang, kenapa umur, kesehatan yang ada tidak kita gunakan untuk kepentingan masyarakat,”pungkas Suprapto.
Sebelum memutuskan menerima pinangan Malagam, Suprapto mengatakan telah menjajaki keinginan, kemauan masyarakat seperti apa. “Kami mendengarkan di lapangan, sehingga saya menerima pinangan dari Malagam itu atas masukan banyak masyarakat. Beliau sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan saya dibutuhkn oleh seluruh masyarakat nusantara, bukan Jawa saja,”imbuh Suprapto.(ros)