SORONG-Sebanyak 99 putra asal Indonesia Timur mengikuti pendidikan Tamtama (Dikmata) di Satuan Pendidikan (Satdik) 3 di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Para peserta didik itu akan mengikuti pendidikan selama 6 bulan.
Pembukaan Dikmata tersebut dilaksanakan dalam upacara pembukaan pendidikan dasar keprajuritan pendidikan tamtama (Dikmata) Angkatan XLIV/TA 2024 Satdik 3 Kodiklatal Sorong. Bertindak sebagai Inspektur upacara Komandan Kodiklatal, Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah.
Pendidikan dasar keprajuritan itu akan dilaksanakan selama 6 bulan yang diikuti oleh 99 orang peserta didik dari Papua dan Maluku. Dimana, tiga bulan pertama terkait kemiliteran, 1 bulan dasar golongan dan 2 bulan terakhir materi dasar golongan lanjutan.
“Setelah pelatihan, mereka akan mengisi (menempati) pangkalan-pangkalan TNI AL yang ada di Sorong dan sekitarnya sebab kami masih sangat membutuhkan prajurit muda terutama putra daerah,” jelas Komandan Kodiklatal, Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah kepada awak media usai memimpin Upacara Pembukaan Dikmata di Satdik 3 Sorong, Kamis (28/3).
Terkait minimnya jumlah peserta yang mengikuti pendidikan, Letjen TNI Mar Alamsyah menegaskan bukan minat pemuda yang berkurang tetapi tahapan seleksi yang sangat ketat. Dari 99 peserta didik, 20 diantaranya merupakan putra asli Papua yang berasal dari masing-masing daerah di Papua. Dankodiklatal mengaku akan membuka tempat pendidikan di 5 titik selain Surabaya ada juga di Tanjung Uban, Makassar, Manado dan Papua.
“Animonya tidak kurang tapi seleksinya yang ketat memang. Kami juga buka pendidikan di 5 tempat selain di Surabaya, ini agar menarik anak-anak muda daerah untuk bergabung bersama kita di TNI AL,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya tempat pendidikan di daerah, dapat menarik minat pemuda daerah salah satunya anak-anak Papua untuk bergabung bersama TNI Angkatan Laut sehingga terciptanya situasi Papua yang aman dan kondusif.
“Para siswa dan anak muda ini kami berharap tetap berkonsentrasi mengikuti program pendidikan selama 6 bulan kedepan tidak usah memikirkan hal yang lain, fokus pada norma dan aturan pendidikan serta patuh pada pimpinan dan pelatihnya dan insya Allah mereka akan menjadi prajurit yang baik. Semakin banyak Putra asli Papua yang bergabung di TNI Angkatan Laut kita akan semakin senang,”pungkasnya.(rin)