Pj Gubernur Siap Bantu Kekurangan Dana Pembangunan Kubah Masjid Raya Al Akbar
SORONG – Pj Gubernur Papua Barat Daya (PBD) Dr.H. Muhammad Musa’ad, M.Si meresmikan tempat wudhu dan toilet Masjid Raya Al Akbar serta melakukan pencanangan pembangunan kubah Masjid Raya Al Akbar, Jumat (16/2).
Di tempat pria terdapat 111 kran wudhu, 6 wastafel dan 14 toilet. Sedangkan di tempat wanita ada 63 kran wudhu, 6 wastafel dan 8 toilet.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raya Al Akbar, H. A. Rahman, S.STP, M.Si mengatakan bahwa, Masjid Raya ini dibangun sejak tahun 1973 oleh Pemerintah Kabupaten Sorong bersama seluruh jamaah dan umat islam.
Seiring berjalannya waktu masjid ini dilakukan beberapa kali renovasi. Tapi mulai tahun 2017 dilakukan renovasi besar-besaran.
“Kita lakukan renovasi dengan 4 tahap yaitu tahap pertama pembangunan pondasi, tahap kedua struktur, tahap ketiga fasilitas tempat wudhu dan toilet, serta tahap keempat pembangunan kubah masjid,” ujarnya.
Dikatakan bahwa masjid ini nantinya tidak hanya sebagai tempat ibadah semata tapi juga sebagai tempat wisata, dilengkapi menara 99 meter, juga masjid sebagai pusat pengobatan, pusat pengembangan ekonomi umat, pusat pendidikan agama islam, pusat pendidikan Al Quran, perpustakaan digital, ramah anak dan difabel, museum sejarah, pusat oleh-oleh umroh dan haji, kubah terbesar di Tanah Papua, dan lain sebagainya.
Setelah laporan ketua panitia dilanjutkan lelang pembangunan kubah, yaitu Rp 6 juta/meter. Dalam lelang itu terkumpul dana Rp 184 juta. Dimana dana yang dibutuhkan untuk pembangunan kubah sekitar Rp 12 miliar. Sisa dana pembangunan kubah Masjid Raya Al Akbar akan diatasi atau dibantu Gubernur dan pribadi. Pj Gubernur juga merespon baik gerakan sedekah infak dari umat muslim sebesar Rp.1 juta/KK per tahun. Hal itu disampaikan Pj Gubernur usai lelang spontanitas yang dipimpin Ketua MUI Kota Sorong H. Abdul Manan Fakaubun, S.Pd.
Sementara itu, Pj Gubernur PBD mengatakan bahwa, ia menghimbau seluruh umat muslim berkontribusi untuk pembangunan masjid ini.
“Kalau ada rencana tiap KK muslim dimintai iuran Rp 1 juta/tahun itu bagus juga, mungkin bisa dimulai bulan ini atau bulan depan. Untuk pembangunan ini juga harus pakai target waktu, misalnya kubah ini kapan selesainya, terus tahap selanjutnya apa yang dibangun, sehingga kita tahu kapan selesai pembangunan masjid ini,” terangnya.(akh)