JAYAPURA – Fungsi Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Peduli Lestari Indonesia baru saja menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving pada tanggal 27-28 Februari 2024 bertempat di Hotel Awista dan Fuel Terminal Namlea.
Pelatihan dibuka oleh Jr Analyst I Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Muhammad Indera Nashri. Kemudian materi diberikan Sri Kusuma Wardhana selaku Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Barang Khusus (Kementrian Perhubungan) yang diikuti oleh 28 driver yang bekerja dibawah naungan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Indera menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Pelatihan HSSE bagi Awak Mobil Tangki serta driver Pertamina bertujuan agar para AMT serta driver bisa mengetahui tingkat resiko dari jenis BBM yang diangkut dan kendaraan yang digunakan.
“Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja saat pendistribusian BBM serta mengemudi kendaraan operasional dalam membawa para pekerja Pertamina,” katanya, Kamis (29/2)
Indera menyebutkan bahwa pelatihan yang diadakan dalam rangkaian Bulan K3 HSSE ini juga akan mendapatkan sertifikasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
“Jelas, pelatihan yang kami adakan memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan,” tandasnya.
Pelatihan mencakup aspek-aspek penting dari Barang Berbahaya, termasuk Peraturan Lalu Lintas Dan Peraturan Pengangkutan Barang Berbahaya, Informasi, Identifikasi, Labeling, Klasifikasi & Pengemasan Pengangkutan Barang Berbahaya, Tata Cara Pengangkutan, Pemuatan Dan Pembongkaran Barang Berbahaya Serta Perlindungan Lingkungan, Tanggap Darurat Barang Berbahaya, Praktek Tanggap Darurat Barang Berbahaya, Defensive Driving, Sertifikasi dari Kemenrtrian Perhubungan.
“Pelatihan berjalan dengan lancar dan efektif, dengan partisipasi aktif dari semua peserta. Diharapkan agar AMT bisa mengetahui tingkat resiko dari jenis BBM yang diangkut dan kendaraan yang digunakan AMT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, dengan begitu AMT mengemudikan mobil tangki secara aman dan sesuai prosedur yang ditetapkan Pemerintah,” kata Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Barang Khusus Kementrian Perhubungan, Sri Kusuma Wardhana
Sri menambahkan terkait pelatihan Defensive Driving, bagaimana cara melakukan pencegahan sejak awal sebelum mengemudi hingga akhir mengemudi.
“Kalau defensive driving itu dimana ketika mobil sudah bergerak, harus ada tindakan-tindakan antisipasi. Jadi selain melakukan pencegahan juga harus dipersiapkan antisipasi jika terjadi sesuatu,” lanjutnya.
Pengemudi diharapkan dapat menurunkan potensi risiko kecelakaan yang mungkin akan menimpa para pengemudi.
“Jika kecelakaan itu sampai terjadi, tentu efeknya akan banyak sekali. Selain kepada diri sendiri, yang akan dirugikan adalah banyak orang nantinya,” tegas Sri.
Di tempat terpisah, Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengapresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah melaksanakan Pelatihan Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving Training.
“Dari saya khususnya kepada rekan-rekan yang sudah melaksanakan kegiatan ini dengan baik, kami harap para AMT serta driver kami bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi dalam membawa barang berbahaya terutama dalam segi HSSE, sehingga penyaluran BBM ini dapat sampai ke masyarakat,” katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku senantiasa berupaya memastikan kesiapan para pekerja dalam bertugas agar mematuhi prosedur dan mengutamakan keselamatan kerja ketika sedang bertugas.(*/zia)