SORONG – Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Wahyu Tri Nugroho, ST, MT secara resmi menyerahkan dan meresmikan aset negara dari kegiatan Optimalosasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Sorong. Peresmian aset tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Balai, Pj Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA didampingi isteri dan Pj Sekda Kota Sorong, Ruddy R. Lakku, S.Pi beserta jajaran, Jumat (2/2).
Kepala Balai mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang digarap pada tahap optimalisasi ini diantaranya pekerjaan umum akses jalan, pekerjaan DPT, pekerjaan box culvert, saluran drainase, pekerjaan struktur unit IPL, pembuatan kantor pengelola, pembuatan garasi serta bengkel alat berat.
Selain melaksanakan kegiatan optimalisasi TPA, ditahun 2023, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat pada tahun 2023 juga melaksanakan program infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) dengan membangun 3 unit Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di tiga kelurahan di Kota Sorong, yakni Kelurahan Giwu, Suprau dan Doom Timur.
“Sedangkan untuk kegiatan FWK dilaksanakan di 5 kelurahan di Kabupaten Sorong. Yakni Kelurahan Malasom, Kelurahan Klamalu, Kelurahan Klasuluk, Kelurahan Malawili dan Kelurahan Klamasen,” ujar Wahyu.
Disebutkan Wahyu, dengan telah selesainya optimalisasi TPA Sampah Kota Sorong dan telah diserahterimakannya aset tersebut maka ke depan pemanfaatannya akan menjadi kewenangan penuh oleh Pemkot Sorong.
“Kami berharap pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas ini akan terus dioptimalisasikan oleh Pemkot Sorong. Sehingga penanganan permasalahan sampah yang ada di Kota Sorong dapat segera teratasi,” kata Wahyu.
Ia juga berharap, akan terus terbangun kerjasama seluruh stakeholder dan masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun. Sehingga dapat benar-benar memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Dengan adanya fasilitas tersebut, Kota Sorong diharapkan tidak lagi distigma sebagai salah satu kota terkotor di Indonesia seperti sempat viral. Semoga masyarakat Kota Sorong juga dapat menikmati kehidupan yang layak, bwrsih, sehat dan berkelanjutan melalui pengelolaan sampah yang baik dan benar,” harapnya.
Sementara itu, Pj Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA mengapresiasi dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Balai yang telah membantu dalam mewujudkan TPA yang representatif guna mengatasi permasalahan sampah di Kota Sorong.
“Karena selama ini pengelolaan TPA sampah di lokasi ini menjadi permasalahan panjang dan ini menjadi perhatian kami. Namun saat ini sudah dibantu oleh pihak balai, sehingga perlu saya ucapkan terima kasih yang tinggi kepada beliau dan jajaran,” ujar Pj Wali Kota Sorong.
Dikatakan Pj Wali Kota yang juga mantan Kepala Baperlitbang Kabupaten Sorong tersebut, bahwa pengelolaan sampah sebenarnya juga telah menjadi salah satu agenda prioritas dalam kurun waktu satu tahun dirinya menjabat. Hal tersebut dibuktikan dengan menetapkan beberapa tempat pembuangan sementara terpadu (TPST) di Kota Sorong.
“Setiap tahun kami upayakan minimal ada dua TPST yang bisa kami hadirkan tak jauh dari pemukiman masyarakat. Sehingga masyarakat bisa membuang sampah di sana sesuai waktu yang ditentukan. Kemudian nanti sampah dalam jumlah besar akan diangkut oleh armada,” lanjut Lobat.
Ia menambahkan saat ini ada 18 armada dump truck pengangkut sampah yang setiap harinya beroperasi mengangkut sampah dari TPST maupun dari kompleks perumahan warga menuju TPA di Jalan Makbon. Selain itu, juga ada 5 unit mobil ambrol dan 2 unit excavator.(ayu)