SORONG-Untuk mengoptimalisasikan tata kelola Pariwisata di Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Bandara Dominic Edward Osok (DEO) Sorong siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya serta stakeholder termasuk para pelaku usaha.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya pada kegiatan Coffee Morning bersama pemerintah daerah dan sejumlah pelaku usaha, di salah satu hotel yang berada di Kampung Baru, Selasa (23/1).
Dikatakan Kepala Bandara DEO Sorong bahwa Selain fokus pada operasional penerbangan, Bandara DEO Sorong juga memiliki tugas membantu pengembangan pariwisata Papua Barat Daya.
“Berdasarkan data tahun 2023 kunjungan wisatawan ke Raja Ampat hanya 4.700 wisatawan mancanegara, dibandingkan Denpasar dan Labuan Bajo. Raja Ampat masih minim kunjungan wisatawan,” katanya.
“Nah, berdasarkan data itulah maka Bandara DEO mengajak pemerintah untuk evaluasi bersama. Ini upaya peningkatan kunjungan wisatawan dengan potensi yang ada di Papua Barat Daya,” katanya lagi.
Lanjutnya, Sehingga Coffee Morning ini digelar sebagai panel diskusi, dimana BLU DEO Sorong ingin berkontribusi dalam target peningkatan angkutan transportasi udara (demand, penumpang dan cargo) masuk-keluar melalui optimalisasi potensi wisata Papua Barat Daya.
Dikatakan juga bahwa Bandara DEO Sorong siap bekerjasama dengan sejumlah maskapai untuk mendatangkan puluhan wisatawan, namun hal ini perlu didukung dengan fasilitas di daerah yang harus ditingkatkan.
“Ini salah satu wujud kontribusi dari Bandara DEO dalam mencapai visi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia, dalam peningkatan penumpang dan cargo. Ada 3 hal yang harus dilakukan ialah pariwisata, komoditi dan UMKM,” pungkasnya.
Kemudian, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Ekonomi Kreatif, Yusdi Lamatenggo mengatakan kedepannya pemerintah daerah dan Bandara DEO Sorong akan membangun sinergitas bersama, seperti menjadikan Bandara DEO sebagai bandara pariwisata.
Lanjutnya, yang mana menggambarkan potensi wisata, mempercantik bandara DEO dengan nuansa pariwisata dan budaya. Kemudian membuka ruang untuk perkenalkan produk UMKM.
Selain itu, membuka ruang informasi untuk mempermudah turis mengakses informasi. Ada juga program lain yang tentunya akan dilaksanakan bersama Bandara DEO Sorong.
“Jadi kalau mau membangun pariwisata, maka yang dibutuhkan adalah kolaborasi. Kami ingin menjadikan Bandara DEO Sorong sebagai tempat wisata di Papua Barat Daya,” katanya.
“Mengenai potensi wisata disini, yang mana upaya-upaya penerapan dari Bandara DEO sendiri sudah bagus, tinggal kami mempercantiknya lagi. Sehingga nuansa orang saat masuk ke Papua Barat Daya benar-benar nuansa wisata dan budaya,” sambungnya.(zia)