SORONG – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong Pupung Purnama menjelaskan perkembangan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). “Jumlah Kepesertaan BPJS Kesehatan di Indonesia sampai tanggal 1 Januari 2024 mencapai 267.311.566 jiwa (95,77% dari populasi penduduk),” ujar Pupung Purnama.
Sedangkan untuk perkembangan UHC (Universal Health Coverage) di Indonesia yakni meliputi 22 provinsi, 334 kabupaten/kota (sampai Maret 2023). “Fasilitas Kesehatan di seluruh Indonesia sebanyak 23.396 FKTP dan 2.816 FKRTL (sampai 1 Januari 2024),” terangnya.
Adapun Realisasi Biaya sebanyak Rp 42,6 Triliun (2014), dan tahun 2022 Rp 113,4 Triliun. Sementara itu, untuk UHC Award, dimana Provinsi Papua Barat Daya (PBD) dan seluruh kota/kabupaten se-PBD telah meraih predikat Universal Health Coverage.
Dijelaskan bahwa, keaktifan peserta JKN – KIS di Papua Barat Daya per 31 Des 2023 yaitu:Kabupaten Maybrat aktif 46.246 peserta (102,62%), Kabupaten Raja Ampat aktif 74.795 peserta (110,47%), Kabupaten Sorong 118.545 peserta (94,67%), Kabupaten Sorong Selatan 55.341 peserta (104,71%), Kabupaten Tambrauw 35.506 peserta (107,95%), Kota Sorong 263.861 peserta (93,12%).
Dikatakan pula bahwa mutu layanan kepesertaan saat ini berupa digitalisasi layanan, tidak ada iur biaya, tidak ada diskriminasi, tidak ada pembatasan kuota dan hari rawat. Dan sekarang NIK sudah menjjadi identitas tunggal peserta JKN-KIS.
Untuk memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN-KIS terdapat Janji Layanan Faskes, yaitu:Menerima NIK/KTP/KIS Digital untuk pendaftaran pelayanan, tidak meminta dokumen fotokopi kepada peserta sebagai syarat pendaftaran pelayanan, memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan, melayani peserta yg berada di luar wilayah FKTP sesuai dengan ketentuan, memberikan pelayanan obat yang dibutuhkan dan tidak membebankan peserta untuk mencari obat jika terdapat kekosongan obat, melayani konsultasi online kepada peserta JKN, serta melayani peserta dengan ramah tanpa diskriminasi.(akh)