SORONG-PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku-Aviation Fuel Terminal DEO Sorong menggelar simulasi di depan Kantor Aviation Fuel Terminal DEO Sorong, Selasa (30/1).
Dalam skenario simulasi tersebut, terlihat aksi protes keras puluhan massa di depan Kantor Aviation Fuel Terminal DEO Sorong.
Puluhan massa yang tidak terima dengan pencemaran limbah yang katanya akibat dari aktivitas AFT DEO Sorong itu, melakukan aksi demonstrasi dengan menyerang kantor Aviation Fuel Terminal DEO Sorong.
Pantauan Radar Sorong, Sebelumnya, massa menerobos palang pintu depan jalan masuk, hingga menuju pagar utama kantor Aviation Fuel Terminal DEO Sorong.
“Habis mandi, katong (kita) badan gatal-gatal ini, air kena (tercemar) limbah dari sini (AFT DEO Sorong,” sahut-sahutan massa ketika melakukan aksi demo.
Situasi yang semakin memanas, mengakibatkan aksi dorong yang dilakukan massa bersama Kepolisian. Bahkan suasana di sekitar kantor AFT DEO Sorong sempat mencekam, lantaran keributan yang sudah tak terhindarkan.
Kondisi di lapangan semakin panas, massa mulai anarkis dengan melakukan pembakaran ban serta melakukan pelemparan benda ke arah petugas keamanan yang sedang berjaga.
Dari pantauan Radar Sorong, Puluhan personel Polresta Sorong terpaksa mengambil tindakan dengan melemparkan gas air mata kepada puluhan massa tersebut, akhirnya mereka pun mundur.
Kemudian api yang sempat berkobar ditengah aksi demo berhasil dijinakkan oleh petugas AVT DEO Sorong. Beruntung kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Supervisor Receiving Storage & Distribution Aviation Fuel Terminal DEO Sorong, Bayu Baskoro Nugroho mengatakan bahwa emergency drill hari ini merupakan rangkaian bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang memang harus dilaksanakan di Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
“Dimana simulasi keadaan darurat ini, bertujuan untuk melatih karyawan pekerja maupun mitra kerja untuk sigap dalam menghadapi kondisi emergency drill,” jelasnya.
“Jadi hari ini kita ada 2 emergency drill, yang pertama adalah penanganan huru-hara, yang kedua adalah latihan kebakaran,” sambungnya.
Dikatakan juga bahwa dalam simulasi tersebut melibatkan Polresta Sorong Kota, tim UPBU DEO, Avsec, tim medical RS Pertamina Sorong.
“Kita melibatkan dari berbagai pihak,” katanya.
Bayu berharap dari simulasi tersebut agar karyawan dan mitra terlatih komunikasi antar fungsi ketika terjadi kejadian emergency, kemudian melatih kesigapan penanganan ketika adanya emergency.
“Kemudian bagaimana cara menangani atau mengevakuasi ketika ada korban dalam keadaan darurat,” harapnya.
“Sejauh ini tidak pernah terjadi emergency, Alhamdulillah semoga tidak pernah terjadi ya,” sambungnya
Ia menambahkan bahwa rangkaian simulasi keadaan darurat ini memang rutin dilakukan sebulan sekali.
“Memang arahan dari Direksi Pertamina Patra Niaga untuk melakukan latihan ini. Jadi harapannya adalah teman-teman sigap walaupun kondisi-kondisi kebakaran yang kecil,” pungkasnya.(zia)