AIMAS – Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong telah menyalurkan ribuan paket sembako pada beberapa kali kegiatan pasar murah di sejumlah distrik di Kabupaten Sorong.
Setelah berhasil menjual habis 1.100 paket sembako murah di Distrik Moisegen beberapa waktu lalu, kali ini jelang Natal dan tahun baru, giat serupa kembali dilaksanakan di Distrik Mariat dan Distrik Klasafet.
“Untuk giat pasar murah kali ini, kita alokasikan 1.000 paket sembako murah untuk masing-masing distrik. Yakni Distrik Mariat dan Distrik Klasafet. Sehingga untuk kedua distrik tersebut, total telah kita alokasikan sebanyak 2.000 paket,” ujar Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Iriana Yuni Astuti, S.P, M.Si.
Iriana menyebutkan, dengan harga sembako yang hanya Rp 100.000 per paket, pihaknya tetap memilih produk-produk bahan pangan premium untuk diberikan kepada masyarakat.
“Isi paketnya ada 10kg beras premium merek melon, 2 liter minyak goreng kuncimas, 1kg tepung terigu kompas dan 2kg gula pasir. Semuanya barang premium karena kita berusaha berikan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Ana.
Tidak hanya menggelar pasar sembako murah, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong juga telah menggelar pasar pangan segar murah, bertempat di Pasar Induk Mariat, baru-baru ini. Dimana pada giat tersebut, disediakan ratusan kilo sayuran segar yang dapat dibeli masyarakat dengan harga subsidi.
Adapun rincian harga komoditas yang dijual pada pelaksanaan pasar pangan segar murah yakni. bawang merah Rp 20.000/kg, bawang putih Rp 25.000/kg, tomat Rp 10.000/kg, cabai rawit lokal Rp 40.000/kg, cabai merah keriting, Rp 20.000/kg, daun bawang Rp 20.000/kg, jambu kristal Rp 15.000/kg dan jeruk manis Rp 10.000/kg. Sementara beberapa jenis sayur segar seperti, sawi hijau, bayam, kacang panjang dan terong dijual murah hanya Rp 5.00/ikat.
Ana menambahkan, beragam sayuran dan buah yang dijual pada operasi pasar pagan segar murah tersebut dibeli langsung dari petani lokal. Dimana kemudian harga tersebut disubsidi oleh pemerintah daerah dan dijual kembali setengah harga.
“Sayur dan buah semuanya kami beli langsung dati petani lokal. Sementara untuk bawang merah dan bawang putih, kami bekerjasama dengan distributor, karena belum ada petani bawang di sini. Semuanya itu kemudian kami berikan subsidi jarga 50 persen, sehingga bisa kami jual lagi dengan harga murah kepada masyarakat,” jelasnya.
“Kemarin kami jual ada cabai rawit 450 Kg cabai keriting 250 Kg tomat 100 Kg daun bawang 400 Kg, jambu kristal 200kg, jeruk manis 200 Kg kacang panjang 300 Kg, sawi 100kg, bayam merah 100 Kg, bayam hijau 100 Kg dan terong 100 Kg. Alhamdulillah, semua ludes, laris diserbu pembeli. Bahkan bawang merah dan bawang putih yang kami siapkan masing-masing 1 tin juga masih kurang. Masih ada yang belum kebagian,” beber Ana.
Ana berharap, kegiatan pasar murah dapat menekan laju pertumbuhan inflasi di wilayah Kabupaten Sorong. Selain itu, giat melalui pasar murah tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat Kabupaten Sorong untuk mendapatkan bahan pangan yang berkualitas meski dengan harga terjangkau. (ayu)