AIMAS – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sorong melaksanakan review kinerja tahunan penilaian delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2023, bertempat di Aimas Hotel, Sabtu (30/12).
Dalam sambutannya Plh. Bupati Sorong melalui Staf Ahli Bidang SDM, Dr. Waode Likewati, SE, M.Si menyampaikan kegiatan tersebut penting dilakukan sebagai proses paling akhir dalam mengukur pencapaian dan keberhasilan program.
“Kegiatan yang berkaitan dengan stunting dan penganggarannya perlu diperhatikan dengan baik. Termasuk monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam penurunan kasus stunting di Kabupaten Sorong sehingga dapat memberikan dampak positif dalam penurunan kasus stunting,” ujar Like.
Dimana, penyelenggaraan review kinerja aksi satu sampai aksi delapan konvergensi percepatan penurunan stunting dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting dalam pelaksanaannya upaya konvergensi percepatan penurunan stunting.
“Sebagai isu nasional, penanggulangan stunting menjadi hal penting untuk segera diintervensi. Dimana saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Sorong telah mencapai 23,8%. Sehingga dengan berbagai intervensi aksi konvergensi ini dapat mencapai 14% sesuai standar nasional di tahun 2024,” sambungnya.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong, Jeni Pendek, S.AP menambahkan, bahwa berbagai intervensi program yang dilaksanakan untuk menekan pertumbuhan kasus stunting di Kabupaten Sorong berjalan dengan baik melalui kerjasama berbagai pihak. Oleh sebab itu, di tahun 2023 ini pihaknya menargetkan dapat mencapai prevalensi 18 hingga 19 persen.
“Dalam sisa waktu 2 hari ini kami bersama tim percepatan penurunan stunting juga akan memaksimalkan segala upaya kerjasama untuk menyelesaikan 8 aksi yang telah direncanakan termasuk sampai pada tingkat pelaporan di website Bangda,” tandas Jeni. (ayu)