SORONG-Polresta Sorong Kota mengamankan dua pelajar inisial RW (16) dan MF (17) pasca insden tawuran di depan SMK Negeri 1 (SMEA) Kota Sorong, Selasa (7/11). Keduanya diamankan lantaran membawa senjata tajam.
Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan menjelaskan pihaknya telah mengamankan dua pelajar berinisial RW (16) siswa asal SMK Negeri 1 dan MF (17) siswa asal SMK Negeri 3. Mereka kedapatan membawa senjata tajam (sajam) saat aksi tawuran antar pelajar di depan SMK Negeri 1.
“Benar, kami telah mengamankan dua siswa asal SMK Negeri 3/ STM dan satunya dari SMK Negeri 1/SMEA. Karena mereka bawa senjata tajam berupa parang dan juga pisau lipat,” jelasnya, Selasa (7/11).
Kebag Ops Polresta Sorong Kota mengatakan belum mengetahui pemicu terjadinya tawuran antar siswa dari dua sekolah tersebut. Pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan.
“Sebenarnya pemicunya juga kurang jelas, tapi ada isu yang beredar di luar pemicunya karena lemparan batu dan saling rebut kursi. Karena di SMK Negeri 1 Sorong sedang berlangsung kegiatam job fair,” ujarnya.
Kendati demikian, dua pelajar tersebut tetap diamankan sambil menunggu kedatangan orang tua mereka. Indra mengaku juga turut mengamankan dua senjata tajam yang dibawa oleh kedua pelajae tersebut. Bahkan, salah satu pelajar inisial MF itu dalam kondisi mabuk saat tertangkap.
“Kami upayakan panggil orang tua supaya kami buatkan surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak mengulangi lagi lah. MF itu kami amankan dalam kondisi dipengaruhi alkohol,” ungkapnya.
Kompol Indra mengungkap bahwa senjata tajam yang dibawa siswa bukan untuk tawuran. Melainkan, untuk kegiatan di sekolah. Misalnya MF, dia membawa parang untuk aksesoris pelengkap tarian, sebab diparang tersebut juga dihiasi.
“Alat tajam itu, bukan untuk rencana tawuran. Kalau yang bawa parang itu, kebetulan ada acara tari-tarian, jadi parang sebagai aksesorisnya atau kelengkapan menari. Sedangkan yang satunya itu memang dia bawa pisau lipat.
Pascainsiden itu, Indra memerintahkan anggotanya untuk melakukan penjagaan dan patroli ketat di lingkungan sekolah. Indra juga meyakini bahwa tidak ada korban jiwa maupun korban material.
“Tidak ada kerugian material ataupun korban jiwa, hanya saja satu siswa anak SMK Negeri 1 ini luka kecil saja di kaki karena kena lempar. Kami sudah mengamankan sekolah, ada anggota yang kami taruh di sana untuk pengamanan juga dan perkuat untuk patroli bantu amankan di SMK,” pungkasnya.(rin)