SORONG -Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat Daya (PBD) berkolaborasi dengan Direktorat Khusus Pelatihan dan Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) terhadap puluhan anak yang putus sekolah.
PKW tersebut dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan George Yarangga didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat Daya, Andar Aryani Musa’ad di Hotel Aston, Rabu (8/11).
Ketua Dekranasda Papua Barat Daya Andar Aryani Musa’ad mengatakan bahwa Program PKW hasil kolaborasi Kemendikbud Ristek dan Dekranasda Papua Barat Daya ini difokuskan pada 66 anak putus sekolah jenjang usia 15 sampai 25 tahun.
“PKW bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola pikir berwirausaha bagi anak putus sekolah melalui kursus dan pelatihan,” katanya.
Lanjutnya, Agar bisa menumbuhkan sikap dan mental wirausaha dalam pengembangan kemampuan potensi diri sehingga menjadi bekal untuk berwirausaha.
“Supaya bisa menciptakan anak usia sekolah dan tidak sekolah, maka bisa merintis usaha sendiri,” ujarnya.
Andar menambahkan bahwa program PKW ini difokuskan kepada anak putus sekolah yang menganggur terutama bagi keluarga tidak mampu dan pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Peserta diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai ilmu yang diterima selama mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.
Dikatakan juga bahwa Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan, sehingga peserta bisa ikut dengan baik agar bisa menjadi wirausaha handal khusus yang ada di Papua Barat Daya.
“Pelatihan selama sebulan ini peserta akan fokus membuat kerajinan pembuatan slipper (sandal Hotel), mahkota dan tempat tisu,” pungkasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan George Yarangga menyampaikan Pemprov Papua Barat Daya mengapresiasi program PKW.
“Pemprov mendukung penuh kegiatan ini. Apresiasi kepada Dekranasda yang sudah melakukan lobi ke pemerintah pusat sehingga di tanah Papua hanya dilaksanakan di dua provinsi yakni Papua Barat Daya dan Papua Selatan,” jelasnya.
Ia mengatakan sasaran pelatihan ini ke depan harus lebih jelas lagi agar mempersiapkan generasi emas di Papua Barat Daya. Diharapkan para peserta ini nantinya bisa menciptakan lapangan kerja baru. Dengan begitu bisa menekan kemiskinan ekstrem dan inflasi.
“Anak-anak yang ikut kegiatan ini agar benar-benar serius, supaya bisa ciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha,” pungkasnya.(zia)