SORONG – Ratusan warga binaan permasyarakatan (WBP) dan petugas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sorong khidmat dalam mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Senin (2/10). Mengusung tema ‘Pancasila Pemersatu Bangsa, Menuju Indonesia Maju’ upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini dipimpin langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II B Sorong, Gustaf Rumaikewi, SH, MH selaku inspektur upacara.
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia (Menkumham RI), Yasona H. Laoly dalam amanatnya yang dibacakan Kalapas Sorong, mengatakan, bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini perlu dijadikan momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan masa yang akan datang.
“Nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat dipertahankan dan diaktualisasikan dari generasi ke generasi supaya pemahaman ini tidak hanya berhenti pada suatu generasi saja,” ujar Kalapas Gustaf membacakan sambutan Menkumham.
Dalam amanatnya, Menkumham juga mengajak untuk bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju serta mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
“Maknai Kesaktian Pancasila dengan menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme mulai dari diri sendiri. Pancasila membuat perbedaan menjadi kekayaan, Pancasila merajut keragaman jadi keindahan dan Pancasila itu menyatukan perbedaan,” ujar Kalapas Antonius.
Sementara itu, Kalapas Sorong menambahkan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini sebenarnya momentum penting untuk kembali mengingatkan petugas maupun warga binaan tentang bagaimana Pancasila itu ditegakkan di Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Dikatakan Kalapas, nilai-nilai Pancasila juga telah diimplementasikan dalam kehidupan warga binaan Lapas Sorong. Diantaranya, nilai toleransi atar sesama yang hingga saat ini masih dijunjung tinggi.
“Kita mengajak warga binaan untuk menanamkan rasa toleransi untuk menjaga terjadinya gesekan antar agama maupun ras dan suku. Bisa kita lihat bahwa di sini masjid dan gereja berdampingan, tapi seluruh warga binaan dengan keimanannya masing-masing dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman tanpa ada ancaman maupun gangguan,” ungkap Kalapas.
Kalapas mengajak seluruh warga binannya meng-upgrade pola pikir sesuai perkembangan zaman demi terwujudnya cita-cita bersama menjadikan Indonesia yang majemuk namun tetap harmoni.
“Mari kita junjung tinggi toleransi yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila. Kita upgrade mindset, buang pola pikir lama. Karena modal untuk membangun Indonesia adalah dengan cara bersatu,” imbau Kalapas. (ayu)