SORONG – Pertamina Patra Niaga Papua Maluku memberikan bantuan yang tunai Rp25 juta kepada keluarga balita tanpa anus atas nama Obet. Penyerahan bantuan dilakukan di di Pertamina DPPU DEO Sorong, Kamis (26/10).
Dari pantauan Radar Sorong, Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Sunardi didampingi Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun yang diterima oleh Ibu dari Obet yakni Alfonsina Drimlol.
Berita terkait balita malang yang berasal dari Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya ini, terdengar hingga ke pihak Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan Pertamina Patra Niaga memperoleh informasi dari pemberitaan media massa. Dari pemberitaan tersebut kemudian spontanitas untuk mendukung pihak keluarga dalam operasional dengan alasan kemanusiaan.
“Kami Pertamina mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten Raja Ampat, perorangan yang sudah mengawali bantuan kepada anak Obed. Kami Pertamina hanya dapat mensupport operasional keluarga yang akan mengantarkan, menunggu pengobatan Obed di Jogja,” katanya.
“Kami semua berharap agar proses pengobatan Obed dapat berjalan lancar, sukses dan dapat kembali ke Raja Ampat dengan sehat dan berkembang sesuai pertumbuhan usianya,” pungkasnya.
Kemudian, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Sunardi menambahkan bahwa keprihatinannya atas penderitaan yang dialami Obed.
“Bantuan yang diberikan Pertamina Patra Niaga sebagai bentuk kepedulian Pertamina kepada keluarga, untuk mendampingi Obed dalam proses pengobatan, penyembuhan dan pemulihan. Semoga anak Obed kembali dalam keadaan sehat,” ungkapnya usai menyerahkan bantuan.
Alfonsina menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku atas bantuan untuk pengobatan anaknya.
“Selama Obed sakit, ini adalah bantuan pertama yang kami dapatkan. Terima kasih Pertamina karena sudah membantu anak kami Obed untuk pengobatan, semoga kembali dengan selamat. Sekali lagi terima kasih Pertamina, sukses selalu,” ungkapnya.
Diketahui balita tanpa anus yang telah berusia 3 tahun tersebut, telah dibuatkan anus buatan sejak lahir. Namun akibat kurang sterilnya pembuangan sementara, menyebabkan Obed harus kesakitan ketika membuang air kecil. Sehingga dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Daya, Naomi Netty Howay mengatakan bahwa Pemprov PBD telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan.
“Kalau biaya pelayanan kesehatan akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Kemudian biaya keberangkatan, akomodasi dan pembelian bahan habis pakai akan ditanggung kami,” pungkasnya.(zia)