SORONG-Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yang putus sekolah, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat berkolaborasi dengan Sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong menggelar Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Program Paket A, yang diikuti 12 peserta didik.
Kegiatan ini berlangsung di Sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong melaksanakan Rufei, Sabtu (28/10).
Program Asesmen Nasional Berbasis Komputer merupakan evaluasi yang dibentuk oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik saja, program ini menitik fokuskan tujuannya untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Kepala Sekolah PKBM Kasih Rumbai Koteka, Kota Sorong Derek Fredrik Wamea mengatakan bahwa sekolahnya memiliki 7 rombongan belajar (rombel) 600 siswa. Tetapi, hanya 528 siswa yang aktif mengikuti pembelajaran.
“Untuk ujian hari ini, yang ikut ada 12 orang,” kata Derek.
Derek mengatakan bahwa ujian Paket A merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.
“Melalui program ini kami harap anak-anak ini bisa lulus ujian dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Dikatakan bahwa penyebab anak-anak putus sekolah akibat faktor ekonomi dan karena keluarga broken home.
“Ini bukan tanggung jawab kita sendiri. Tapi semua pemangku kepentingan mari kita membantu mereka kembalikan mereka dengan cara ini mungkin mereka akan temukan jalan mereka yang lebih baik,” katanya.
Derek mengajak warga Kota Sorong dan sekitarnya terutama Anak Asli Putra/putri Papua wujudkan impian dan masa depan anda bersama PKMB Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong, Papua Barat Daya.
“Mari kejar ketertinggalan pendidikan bersama PKBM Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong,” katanya.
Lanjutnya bahwa PKBM Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong memiliki legalitas yang jelas dan diperhitungkan, Pertama, Terdaftar secara resmi di Dapodik Nasional Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Kedua, Didukung oleh tim pengajar berkompeten dan siap melayani dengan hati kasih. Ketiga, Fasilitas belajar dan ujian berbasis komputerisasi sesuai standar nasional. Keempat, Diselenggarakan secara cuma-cuma dan bebaskan dari segala biaya pendidikan dan iuran sekolah apapun.
“Bukan karena prosesmu lebih lambat dari yang lain, tidak berarti kamu gagal, turuslah belajar untuk berubah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit Binmas Polresta Sorong Kota, AKP Ilham, mengatakan bahwa ujian Paket A diselenggarakan untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak di Sorong Raya yang putus sekolah.
“Kami berharap anak-anak ini bisa mendapatkan ijazah yang sesuai dengan paket yang diambil,” katanya.
Ilham juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk membantu anak-anak yang putus sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
“Kami berharap pihak-pihak lain juga bisa ikut membantu untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak ini untuk melanjutkan pendidikan,” ungkapnya.
Salah satu siswa berusia 43 tahun, Andi Karim mengatakan bahwa ujian paket A sangat membantu dirinya.
“Sekarang jaman sudah canggih dengan serba teknologi sehingga kita butuh pendidikan. Itulah yang mendorong saya untuk mengikuti paket A. Pendidikan ini sangat penting menjadi semangat hidup untuk kita,” ungkapnya.
Andi Karim mengajak masyarakat Kota Sorong meski yang sudah berumur dan putus sekolah tidak perlu malu untuk meraih pendidikan lebih baik.
“Sekarang jaman modern, yang putus sekolah itu saya berharap mereka kembali bersekolah. Mau tua atau muda harus semangat menempuh pendidikan,” harapannya.
Hal senada dikatakan Siswa Asli Papua, Amanda berusia 20 tahun mengaku merasa bangga kembali bersekolah.
“Senang sekali karena bisa kembali ke sekolah. Dulu berhenti sekolah karena faktor biaya. Terima kasih pihak sekolah telah memberikan pendidikan secara gratis,” ungkapnya.(zia)