Kadispen Koarmada III: Sudah Kami Kerahkan 2 KRI Bantu Kapal Kandas
SORONG-Unsur Kapal Perang Koarmada III yaitu KRI Posepa 870 dan KRI Madidihang-853 melaksanakan pengecekan dan bantuan terhadap LCT Bayu Permata yang kandas di sekitar Perairan Pulau Nyaren Selatan, Pulau Fani, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kapal yang kandas itu merupakan jenis LCT dengan nama LCT DV Bayu Putra/ GT 244, Bendera Indonesia membawa Batu Ciping (160 Ton) berserta 9 orang ABK. Kadispen Koarmada III/ Kolonel Laut (KH) R Doni Kundrat menjelaskan awalnya kapal tersebut mengalami masalah mesin sehingga nahkoda memutuskan lego jangkar di perairan Raja Ampat.
“Terjadinya kandas berawal pada hari Minggu 15 Oktober 2023 sekitar pukul 03.00 WIT pada saat kapal meninggalkan dermaga untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Sorong, mesin kanan mengalami trouble dan kondisi cuaca bergelombang, sehingga Nahkoda memutuskan untuk mencari Titik Lego untuk berlindung,” jelasnya, Selasa (31/10).
Selanjutnya, sambung Kadispen Koarmada III nahkoda memutuskan lego jangkar di Selatan Pulau Nyaren. Alih-alih berhenti, kapal justru terbawa arus hingga tersangkut di batu karang. Akibatnya, kondisi propeller kanan rusak, kemudi bengkok ke arah atas dan keluar, serta terjadi kebocoran di Gear Box.
“Jadi, pukul 04.00 WIT kapal mencari titik Lego di Selatan Pulau Nyaren, kemudian melaksanakan Lego Jangkar dengan kedalaman 5 meter. Tapi, karena kondisi angin dan arus di posisi titik lego kencang, menyebabkan jangkar larut, sehingga kapal terbawa ke darat dan menyebabkan kandas (posisi propeller tersangkut di batu karang),” ungkapnya.
Kadispen menyebut kapal kandas bisa saja terjadi lantaran ABK kapal tidak memperhitungkan bahaya navigasi di selatan Pulau Nyareng, hingga sampai saat ini pihak pemilik kapal belum punya rencana evakuasi kapal tersebut.
“Dari kejadian tersebut kedua kapal perang Koarmada III yaitu KRI Posepa 870 dan KRI Madidihang-853 telah mengirimkan bantuan ke kapal kandas tersebut dengan menggunakan sekoci RHIB berupa perlengkapan PEK Kebocoran berupa Pompa Babi, dan peralatan lainnya, personil Tim PEK untuk membantu penanggulangan kebocoran, dan memberikan dukungan logistik terbatas serta memberikan masukan dan saran terkait penanganan kebocoran tersebut,” pungkasnya.(**/rin)