MANOKWARI- Sudah banyak warga yang menjadi korban penipuan berkedok lelang dengan mengatasnamakan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Sehingga Kepala KKNL Sorong Antonius Arie Wibowo merasa perlu mengingatkan warga agar waspada dengan ulah orang tak bertanggungjawab dengan menatasnamakan KPKNL.
‘’Sehubungan dengan maraknya penipuan lelang, khususnya di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya yang mengatasnamakan KPKNL Sorong, dengan ini kami sampaikan agar masyarakat tidak percaya dengan penipuan berkedok lelang,’’ imbau Arie Wibowo kepada Radar Sorong usai menghadiri konferensi pers, di Gedung Keuangan Negara, Manokwari, Jumat (29/09/2023.
Lalu, Arie Wibowo menjelaskan, ciri-ciri penipuan berkedok lelang, di antaranya, menjanjikan lelang pasti menang, menawarkan barang dengan harga murah yang tidak wajar (dapat ditawar), meminta membayar uang muka (DP/down payment) yang ditransfer ke rekening pribadi dan menawarkan pembayaran lelang dapat dicicil.
Kepala KKNL Sorong ini juga mengakui, namanya sering dicatut penipuan berkedok lelang. Dia menegaskan, bahwa lelang hanya dilaksanakan melalui laman lelang.go.id. ‘’Nama saya juga sering dicatut. Ciri-ciri penipuan, menawarkan terlalu murah, setornya ke rekening pribadi, juga menjanjikan kemenangan. Tidak ada lelang yang menjanjikan kemenangan, semuanya fight,’’ ujarnya lagi.
Sudah banyak yang menjadi korban penipuan berkedok lelang ini. Arie Wibowo membeberkan, ada yang menyetor atau mentransfer uang ke rekening pribadi. ‘’Sudah sering terjadi, orang menyetor uang. Pokoknya, kalau modus itu masih terjadi, masih marak, berarti penipunya juga berhasil,’’ kata dia.
Pada setiap kesempatan, KKNL Sorong terus mensosialisasikan ke masyarakat agar waspada dengan penipuan berkedok lelang. ‘’Kami ingatkan kembali, bahwa lelang itu hanya dilakukan lewat laman lelang.go.id. Ini juga disampaikan dan disebarkan ke masyarakat, jangan sampai menjadi korban penipuan,’’ tandasnya.
Pada konferensi pers di Gedung Keuangan Negara, Kepala KKNL Sorong membeberkan sejumlah pencapaian hingga Agustus 2023. Realisasi pokok lelang di Provinsi Papua Barat sebesar Rp 2,89 miliar atau 32,32 % dari total PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Penerimaan berasal dari PNBP lelang sebesar Rp 1,72 M dan PNBP BNM Rp 1,17 M. Penerimaan PNBP Provinsi Papua Barat Daya 3,04 M atau 33,93% dari total PNBP, dengan rincian PNBP lelang Rp 1,84 M dan PNBP BMN Rp 1,2 M.
Penerimaan PNBP dari provinsi lain sebesar Rp 3,02 M atau 33,73 % yang berasal dari PNBP lelang.(lm)