Bekerja Sama dalam Studi Kelayakan Rantai Nilai Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS)
JAKARTA – BP Berau Ltd (bp), operator Tangguh dan bertindak atas nama kontraktor KKS Tangguh PSC – yaitu MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited, Nippon Oil Exploration (Berau) Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., KG Wiriagar Petroleum Ltd. –; GE Vernova Gas Power (NYSE: GE); CARBONCO Korea, perusahaan spesialis dalam solusi dekarbonisasi yang didirikan oleh DL E&C Co., Ltd (KRX: 375500); anak perusahaan PLN, PT. PLN Nusantara Power dan PT Jawa Satu Power (Jawa 1), pemilik PLTGU Jawa 1 – yang
dimiliki bersama oleh pemegang saham Pertamina New and Renewables Energy, Marubeni dan Sojitz –; hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang studi kelayakan untuk kembangkan rantai nilai CCUS dan solusi dekarbonisasi bagi pembangkit listrik tenaga gas di Indonesia.
Kolaborasi ini membahas seluruh rantai nilai CCUS, mulai dari penerapan teknologi penangkapan karbon di pembangkit listrik berbahan bakar gas hingga pengangkutan CO2 ke terminal impor dan ekspor, serta sequestration CO2 yang disimpan di Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia. Ditandatangani pada 1st International & Indonesia CCS Forum 2023 yang berlangsung pada 11-12 September 2023, komitmen bersama ini sejalan dengan upaya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju masa depan rendah karbon secara cepat dan berskala besar, terutama di sektor pembangkit listrik.
Kathy Wu, bp regional president Asia Pacific, gas & low carbon energy, menjelaskan bahwa, sebagai perusahaan energi yang telah lama menjadi mitra strategis bagi Indonesia dan menjalankan proyek CCUS paling maju di negara ini, bp bertujuan untuk memainkan peran aktif dalam mencapai target Indonesia untuk mencapai Net Zero. Bersama dengan PLN Nusantara, Jawa 1, GE dan CARBONCO, kami akan membuka jalan bagi dekarbonisasi pembangkit listrik Indonesia dengan potensi injeksi CO2 di Tangguh,” ujarnya.
Proyek CCUS Tangguh yang dilakukan oleh bp merupakan proyek CCUS terdepan di Indonesia, dengan rencana pembangunan yang telah disetujui Pemerintah Indonesia pada tahun 2021, pekerjaan front-end engineering design (FEED) yang sedang berlangsung dan final investment decision proyek yang direncanakan dalam waktu dekat. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,8 GtCO2, Tangguh berada di posisi yang tepat dan memiliki potensi besar untuk menjadi pusat CCS pertama Indonesia bagi penghasil emisi domestik dan internasional.
Untuk tahap awal, di Tangguh, bp berencana untuk menyuntikkan 30+ juta ton CO2 kembali ke dalam reservoir, yang akan membantu memberikan produksi gas tambahan melalui enhanced gas recovery (EGR). Ini akan menjadi proyek CCUS skala besar pertama dengan EGR di dunia.
Sebagai perusahaan energi multinasional terkemuka yang telah beroperasi selama lebih dari lima dekade di Indonesia, bp mempunyai pengetahuan dan keahlian global, teknologi dan kemampuan keuangan yang diperlukan untuk memajukan inisiatif CCUS/CCS di negara ini.
Untuk GE Vernova dan CARBONCO, MoU ini didasarkan pada kesepakatan yang dibuat pada bulan Oktober 2022, untuk mengeksplorasi potensi integrasi teknologi CCUS dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas di kawasan Asia dan Oseania, yang didukung oleh teknologi energi GE Vernova. Kedua belah pihak, sejak saat itu, telah mengidentifikasi dan mengembangkan peluang nyata berdasarkan kelayakan ekonomi dan kelayakan proyek. MoU hari ini berfungsi sebagai tonggak penting dan membuka jalan untuk mempercepat adopsi teknologi CCUS di Asia.
GE Vernova akan membawa pengalamannya yang diakui dalam teknologi modern untuk mengintegrasikan pembangkit listrik gas uap dengan teknologi CCUS yang dimiliki CARBONCO. Dengan keahlian yang telah terbukti dalam rekayasa, pengoperasian, dan integrasi pembangkit listrik gas uap dengan fasilitas penangkapan karbon, GE Vernova akan memimpin integrasi untuk memastikan kemampuan pengiriman, intensitas karbon yang lebih rendah, fleksibilitas dan keterandalan yang tinggi, dan modal yang lebih rendah.
CARBONCO akan menerapkan kemampuan teknologi dan pengalamannya di CCUS yang didukung oleh pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menjalankan berbagai proyek dekarbonisasi global. Selain itu, CARBONCO telah berhasil menyelesaikan FEED dan desain engineering terperinci untuk penangkapan karbon dengan skala 3.000 ton CO2 per hari (TPD). CARBONCO akan memanfaatkan kekuatannya dalam standardisasi dan modularisasi menuju studi bersama untuk memastikan standar kualitas dan pengelolaan risiko.
“GE Vernova terus memainkan peran penting dalam mendukung kemajuan target energi di kawasan, bekerja sama dengan pemain global dan lokal seperti bp, CARBONCO, PLN Nusantara dan Jawa 1,” kata Ramesh Singaram, Asia President dan CEO bisnis gas power GE Vernova.
“Kami secara khusus berfokus mengembangkan terobosan baru dalam teknologi energi, seperti penangkapan karbon. Kami senang bahwa kolaborasi ini akan membuka jalan bagi rantai nilai yang kuat dalam membantu mengatasi pengurangan emisi karbon di sektor listrik dan mendukung komitmen perubahan iklim di Indonesia,” ungkapnya.
Dr. Sang Min Lee, CEO CARBONCO menyatakan bahwa prioritas utama agenda bisnis CARBONCO adalah untuk mengurangi perubahan iklim di dunia. Sebagai pemain global, CARBONCO bekerja tanpa lelah untuk mentransisikan industri listrik di kawasan ini menuju energi lebih bersih, secara lebih efisien dan efektif.
“Kerjasama dengan pemain global dan lokal seperti bp, GE Vernova, PLN Nusantara dan Jawa 1 sangat penting untuk memastikan bisnis kami berada di jalur yang benar. Kami yakin bahwa perjanjian hari ini akan mempercepat gerakan kami, dan CARBONCO dan GE akan terus mencari di pasar global proyek-proyek nyata dengan model integrasi yang tepat,” terangnya.(*/akh)